Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Minum Kopi Setiap Hari, Ini yang Akan Terjadi pada Liver

Seorang perempuan sedang menyeduh kopi.
ilustrasi menyeduh kopi (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
Intinya sih...
  • Minum kopi secara rutin, sekitar tiga hingga empat cangkir sehari, berkaitan dengan manfaat bagi kesehatan liver seperti mengurangi penumpukan lemak di sel hati dan melawan stres oksidatif.
  • Kopi mungkin tidak mencegah penumpukan lemak di hati, tetapi tampaknya berperan dalam memperlambat perkembangan menuju kerusakan yang lebih serius, seperti sirosis.
  • Penelitian menunjukkan bahwa minum kopi secara rutin dapat membantu melindungi tubuh dari hepatokarsinoma, jenis kanker hati primer yang paling umum.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bagi banyak orang, kopi adalah bagian tak terpisahkan dari rutinitas pagi. Aromanya membangunkan, rasanya menghangatkan, dan rutinitasnya memberi ketenangan sebelum hari dimulai. Namun, di balik kenikmatan itu, kopi juga menyimpan manfaat kesehatan yang tak kalah penting.

Banyak penelitian telah meneliti hubungan antara kopi dan kesehatan liver, dan secara keseluruhan menemukan bahwa minum kopi kemungkinan besar baik untuk organ ini.

Manfaat kopi untuk kesehatan liver

Minum kopi secara rutin, sekitar tiga hingga empat cangkir sehari, berkaitan dengan sejumlah manfaat bagi kesehatan liver. Di antaranya:

  • Mengurangi penumpukan lemak di sel hati, yang membantu memperlambat atau mencegah penyakit hati berlemak atau fatty liver.
  • Melawan stres oksidatif dan peradangan, dua faktor utama yang merusak sel hati.
  • Memperlambat proses jaringan parut (fibrosis), yang menjadi pemicu kerusakan hati jangka panjang dan sirosis.
  • Menurunkan risiko berbagai masalah hati.
  • Memperlambat perkembangan penyakit liver.
  • Mengurangi risiko kanker hati.
  • Menurunkan kemungkinan kematian akibat penyakit liver.

Manfaat ini diyakini berasal dari senyawa alami dalam kopi, seperti kafein, asam klorogenat (antioksidan), dan diterpen seperti kahweol dan cafestol. Menariknya, baik kopi berkafein maupun tanpa kafein tampaknya memberikan efek perlindungan, meskipun metode penyeduhan juga berpengaruh terhadap kandungan senyawa aktifnya.

Namun, sebagian besar bukti ini masih berasal dari studi laboratorium dan hewan, sehingga penelitian lebih lanjut pada manusia masih dibutuhkan untuk memastikan manfaatnya secara klinis.

Kopi dan penyakit hati berlemak

Meski kopi sering disebut-sebut sebagai minuman yang ramah bagi liver, tetapi kenyataannya tidak selalu sesederhana itu. Analisis penelitian pada tahun 2021 menemukan bahwa tidak ada hubungan yang jelas antara konsumsi kopi dan penurunan risiko penyakit hati berlemak metabolik (MAFLD) pada populasi umum.

Namun, cerita berbeda muncul saat melihat kelompok yang sudah memiliki MAFLD. Di antara mereka, peminum kopi memiliki kemungkinan 35 persen lebih rendah untuk mengalami fibrosis hati.

Artinya, kopi mungkin tidak mencegah penumpukan lemak di hati, tetapi tampaknya berperan dalam memperlambat perkembangan menuju kerusakan yang lebih serius, seperti sirosis. Dan dalam konteks kesehatan hati jangka panjang, perlambatan ini bisa sangat berarti.

Kopi dan sirosis

Seorang perempuan minum kopi.
ilustrasi minum kopi (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Sirosis adalah kondisi ketika hati mengalami jaringan parut yang parah, biasanya akibat kerusakan jangka panjang. Begitu jaringan sehat tergantikan oleh jaringan parut, fungsi hati mulai terganggu dan risiko komplikasi serius meningkat.

Menariknya, kopi tampaknya memberikan perlindungan terhadap kondisi ini. Sejumlah studi menunjukkan bahwa minum kopi secara rutin dapat menurunkan risiko berkembangnya sirosis, bahkan pada mereka yang sudah memiliki penyakit hati kronis.

Dalam sebuah studi Biobank Inggris yang ekstensif, peminum kopi memiliki risiko kematian akibat penyakit hati kronis sekitar 49 persen lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak minum kopi.

Manfaat ini terlihat baik pada kopi berkafein maupun tanpa kafein, yang menunjukkan bahwa senyawa alami lain dalam kopi, selain kafein, mungkin berperan dalam melindungi hati.

Kopi dan kanker hati

Penelitian menunjukkan, minum kopi secara rutin dapat membantu melindungi tubuh dari hepatokarsinoma, jenis kanker hati primer yang paling umum.

Dalam analisis besar yang dilakukan pada tahun 2023, ditemukan bahwa makin tinggi konsumsi kopi, makin rendah risiko terkena hepatokarsinoma.

Meski teh hijau juga disebut-sebut memiliki efek perlindungan, tetapi bukti ilmiah yang mendukung manfaat kopi sejauh ini lebih kuat.

Namun, para peneliti menekankan bahwa riset lanjutan masih dibutuhkan untuk memastikan temuan ini dan memahami bagaimana kopi bisa memberikan manfaat tersebut bagi kesehatan hati.

Jenis kopi yang menyehatkan liver

Kopi hitam adalah pilihan terbaik.

Jika kamu tidak terbiasa dengan rasa pahitnya, kamu bisa mengganti gula dengan pemanis buatan, dan memilih susu rendah lemak atau susu nabati sebagai pengganti krimer. Bagi orang dengan penyakit hati berlemak, yang sering juga memiliki masalah seperti diabetes dan obesitas, menambahkan lemak dan gula ekstra ke dalam kopi justru bisa memperburuk kondisi.

Kopi decaf juga bermanfaat, terutama dalam membantu mengelola diabetes, faktor risiko untuk fatty liver dan sirosis hati. Baik kopi berkafein maupun tanpa kafein dapat dikonsumsi untuk mendukung kesehatan liver.

Dalam beberapa analisis, kopi bubuk atau kopi yang disaring menunjukkan efek yang sedikit lebih besar, tetapi semua jenis cenderung bersifat protektif.

Hasil studi menunjukkan manfaat maksimal yang teramati untuk titik akhir hati adalah sekitar tiga hingga empat cangkir per hari. Peningkatan jumlah cangkir belum menunjukkan manfaat tambahan yang jelas.

Namun, untuk orang dewasa, batasi asupan kafein kurang dari 400 mg setiap hari. Jumlah tersebut setara sekitar dua hingga tiga cangkir kopi berukuran 12 ons secara total, tergantung pada metode penyiapannya. Jika kamu minum kopi berkafein, usahakan untuk mengonsumsi kurang dari 36 ons total sehari.

Walaupun kopi punya manfaat bagi kesehatan liver, tetapi ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan.

Hindari pemberian kafein untuk anak, terutama di bawah usia 12 tahun.

Selain itu, untuk ibu hamil dan menyusui, sebagian besar panduan menyarankan maksimal 200 mg kafein per hari (sekitar satu cangkir kopi seduh). Untuk saran yang lebih personal diskusikan dengan dokter atau bidan.

Jika kamu memiliki gangguan irama jantung, asam lambung, insomnia, tekanan darah tinggi, atau sedang mengonsumsi obat yang berinteraksi dengan kafein, sebaiknya diskusikan dulu dengan dokter mengenai konsumsi kopi.

Kopi bisa jadi sahabat liver, asal dikonsumsi dengan bijak sesuai kondisi tubuh.

Referensi

Maryam Ebadi et al., “Effect of Coffee Consumption on Non-Alcoholic Fatty Liver Disease Incidence, Prevalence and Risk of Significant Liver Fibrosis: Systematic Review With Meta-Analysis of Observational Studies,” Nutrients 13, no. 9 (August 30, 2021): 3042, https://doi.org/10.3390/nu13093042.

Jinchuan Yu et al., “Coffee, Green Tea Intake, and the Risk of Hepatocellular Carcinoma: A Systematic Review and Meta-Analysis of Observational Studies,” Nutrition and Cancer 75, no. 5 (April 10, 2023): 1295–1308, https://doi.org/10.1080/01635581.2023.2178949.

Oliver J. Kennedy et al., “All Coffee Types Decrease the Risk of Adverse Clinical Outcomes in Chronic Liver Disease: A UK Biobank Study,” BMC Public Health 21, no. 1 (June 21, 2021), https://doi.org/10.1186/s12889-021-10991-7.

Yaqi Ren et al., “Cafestol and Kahweol: A Review on Their Bioactivities and Pharmacological Properties,” International Journal of Molecular Sciences 20, no. 17 (August 30, 2019): 4238, https://doi.org/10.3390/ijms20174238.

"Is Coffee Good for Your Liver?" Cleveland Clinic. Diakses September 2025.

"What Happens to Your Liver When You Drink Coffee Every Day?" Verywell Health. Diakses September 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Delvia Y Oktaviani
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

Berapa Lama Olahraga Terlihat Hasilnya?

26 Sep 2025, 19:50 WIBHealth