Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Nanah pada Jerawat Berbau Menyengat, Apakah Itu Normal?

ilustrasi memencet jerawat (freepik.com/wayhomestudio)

Jerawat memang kondisi kulit yang umum, tetapi cukup mengganggu. Tak heran, jika keinginan untuk memencet jerawat sering kali menggoda dengan harapan segera menghilangkannya dari permukaan kulit, terutama wajah.

Beberapa jenis jerawat dapat menghasilkan nanah dengan bau yang khas, bahkan bermacam-macam. Pernahkah kamu memerhatikannya? Tak bisa diremehkan, ternyata bau jerawat tersebut juga dapat menunjukkan kondisi medis tertentu yang terjadi pada tubuh. Penasaran? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.  

1. Penyebab jerawat menghasilkan bau

ilustrasi memencet jerawat (pexels.com/Anna Nekrashevich)

Jerawat merupakan kondisi peradangan kulit yang terjadi akibat tersumbatnya kelenjar sebasea (kelenjar minyak) oleh minyak berlebih dan sel kulit mati. Kondisi ini menyebabkan penyumbatan pada pori-pori kulit dan memicu pertumbuhan bakteri penyebab jerawat.

Bakteri-bakteri yang terperangkap pada pori-pori kulit tersebut, dapat memakan minyak kulit (sebum). Sebagai hasilnya, mereka menghasilkan produk sampingan berupa bau busuk atau aneh pada jerawat. Aktivitas inilah yang kemudian menyebabkan jerawat memiliki bau tertentu yang aneh.

Pada jerawat yang kecil, bau ini mungkin tidak teramati. Namun pada beberapa kasus, bau busuk pada jerawat bisa sangat jelas, yang terkadang menjadi alarm adanya masalah kulit yang lebih serius.

2. Bagaimana aktivitas bakteri menyebabkan bau pada jerawat?

ilustrasi bakteri penyebab penyakit (pixabay.com/geralt)

Bakteri Propionibacterium acnes (P. acnes) merupakan bakteri yang dianggap sebagai pemain kunci dalam perkembangan jerawat. Bakteri ini berkembang di bawah pori-pori kulit dengan memanfaatkan sebum sebagai bahan energinya.

Dilansir Healthfully, bakteri P. acnes memiliki enzim khusus yang dapat memecah dan memakan sebum. Di mana pemecahan ini dapat membentuk asam propionate dan bahan kimia yang disebut asam lemak rantai pendek, yang memiliki karakteristik bau menyengat dan tidak sedap (tengik).

3. Jerawat bau seperti keju

ilustrasi jerawat keputihan (pixabay.com/yiyiphotos)

Seperti yang disinggung sebelumnya, jerawat dapat memiliki bau atau aroma yang berbeda-beda. Jika kamu mendapati jerawat dengan nanah yang berbau seperti keju, itu mungkin tanda kondisi medis yang dikenal sebagai kista epidermoid, yaitu benjolan kecil yang tumbuh di bawah kulit.

Dilansir Healthline, kista epidermoid merupakan benjolan kecil tidak menyakitkan yang dipenuhi dengan puing-puing keratin putih seperti keju. Kondisi ini tidak berbahaya dan tidak menimbulkan risiko kesehatan.

Kista epidermoid terkadang memiliki warna seperti warna kulit, keputihan, atau kekuningan, serta bau yang keluar dari kista. Pada beberapa kasus, benjolan ini juga dapat meradang, yang menyebabkan bengkak, kemerahan, dan nyeri.

Kondisi ini biasanya dapat hilang dengan sendirinya. Akan tetapi, jika terjadi peradangan yang parah, pengobatan, seperti antibiotik, suntikan steroid, atau operasi kecil untuk mengangkat kista mungkin diperlukan.

4. Jerawat memiliki bau seperti telur busuk

ilustrasi jerawat nodul (pexels.com/Anna Nekrashevich)

Namun, jika kamu memiliki jerawat dengan bau yang lebih menyengat, seperti telur busuk, bisa jadi itu merupakan tanda jerawat conglobata. Ini adalah jerawat langka yang serius, dengan karakteristik pertumbuhan nodul seperti kista yang jauh di dalam pori-pori kulit.

Jerawat conglobata dapat mengeluarkan nanah berbau, serta menyebabkan kerusakan kulit, jaringan parut yang signifikan, dan bekas luka yang terlihat. Untuk mengobati kondisi ini, dokter biasanya merekomendasikan penggunaan kombinasi obat topikal dengan obat oral, seperti benzoil peroksida dan isotretionin.

5. Jerawat memiliki bau seperti bawang putih atau bawang merah

ilustrasi bau bawang (pexels.com/RODNAE Productions)

Dilansir Livestrong, pada dasarnya, nanah pada jerawat merupakan sel darah putih mati yang menjadi tempat berkembang biaknya bakteri. Kebanyakan, bakteri yang tumbuh pada jerawat adalah jenis bakteri anaerob, yaitu bakteri yang tidak membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya.

Bakteri-bakteri anaerob ini dapat menghasilkan senyawa belerang, yang dapat menghasilkan produk samping berupa bau menyerupai bawang merah atau bawang putih pada jerawat. Jadi, jika kamu mendapati jerawat berbau seperti bawang, bisa jadi karena adanya infeksi bakteri.

Adanya bau pada jerawat tidak selalu menunjukkan masalah yang serius. Namun jika kamu memiliki bau ini terus-menerus, sebaiknya temui dokter untuk mendapatkan penilaian dan tindakan yang tepat atas kondisi yang terjadi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us