Banyaknya pekerjaan dan hal lain yang harus dilakukan kadang membuat seseorang memilih begadang untuk menyelesaikan pekerjaan atau sekadar mendapatkan hiburan. Meskipun kadang hal ini dinilai bisa menjadi solusi yang tepat, sebenarnya dampak jangka panjangnya sangatlah tidak baik.
Begadang dapat memengaruhi banyak hal, salah satunya otak. Tanpa disadari, kurang tidur yang terus-menerus dapat menyebabkan banyak dampak negatif pada otak. Berikut beberapa di antaranya.
Pergi sekolah atau bekerja setelah begadang semalaman sebenarnya bukanlah hal yang bagus. Menurut laporan laman WebMD, ketika mencoba mempelajari sesuatu yang baru setelah begadang semalaman, kamu mungkin tidak akan mengingatnya. Itu karena orang yang kurang tidur tidak dapat menyimpan informasi baru.
Begadang semalaman untuk belajar atau mengerjakan tugas sebenarnya bahkan bukanlah hal yang efektif. Jadi, sebaiknya gunakan waktu malam untuk istirahat dan tidur.
Menurut rekomendasi dari National Sleep Foundation, individu dewasa perlu tidur antara 7--9 jam setiap malam. Jika kamu terbiasa tidur dengan waktu kurang dari yang direkomendasikan, itu bisa berdampak negatif pada kesehatan mental. Dilansir laman WebMD, orang yang secara konsisten tidur kurang dari 6 jam setiap malam dilaporkan lebih mungkin menderita kecemasan dan depresi.
Kadang kala, kurang tidur dapat disebabkan oleh masalah medis atau masalah pribadi dan hal ini dapat memperburuk depresi. Terlebih lagi, beberapa orang dengan depresi lebih mungkin menderita insomnia, yang menciptakan lingkaran setan kurang tidur dan depresi yang saling memperburuk keadaan.
Laman New Scientist melaporkan bahwa kurang tidur kronis membuat otak memakan dirinya sendiri. Dalam jangka pendek, otak memakan sel-sel tua yang usang dan ini adalah hal yang baik.
Namun, secara konsisten, tidak cukup tidur membuat otak mungkin tidak membuat sel-sel baru secepat dia memakan sel-sel lama. Akibatnya, ini dapat meningkatkan potensi terkena demensia seiring pertambahan usia.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Neurology, tidak recharge otak dengan tidur dapat menyebabkan otak mengalami penyusutan, sama seperti yang terjadi pada otot jika kamu tidak aktif bergerak. Penyusutan atau atrofi otak dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk berkomunikasi secara efektif dan berkontribusi pada kelemahan otot, gangguan pendengaran, kejang, gangguan neuropsikologis, serta banyak lagi.
Hal ini sebenarnya tidak akan terjadi karena kamu begadang sekali atau dua kali. Namun, jika kamu begadang secara teratur, ini meningkatan risiko otak menyusut yang luar biasa. Jika kebetulan diharuskan begadang di malam hari, sebaiknya kamu perbanyak waktu istirahat dengan tidur siang keesokan harinya.
Menurut laporan dalam sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Current Biology, amigdala atau bagian otak yang bertanggung jawab untuk mendeteksi bahaya menjadi lebih aktif pada orang yang kurang tidur.
Akibatnya, setelah begadang semalaman, kamu akan menjadi lebih waspada dalam situasi yang sebenarnya tidak berbahaya, yang pada gilirannya membuat kamu lebih emosional. Karenanya, kamu mungkin cenderung mudah menangis atau marah karena hal-hal sepele.
Ngeri juga kan dampak begadang bagi otak. Jadi, biasakan untuk tidur dan bangun tepat waktu, ya. Selain itu, jangan begadang jika tidak ada keperluan yang mendesak.