Kaki Kram pada Malam Hari? Kenali Nocturnal Leg Cramps

Dilansir Healthline, kram kaki bersifat idiopatik, yang berarti penyebabnya tidak diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang mungkin memengaruhi kram kaki nokturnal, seperti posisi saat tidur.

Misalnya, tidur dengan kaki dan jari-jari kaki menjulur menjauhi bagian tubuh lainnya. Posisi ini disebut fleksi plantar, yang dapat memperpendek otot betis sehingga membuat kaki rentan mengalami kram. 

Faktor-faktor lain yang menyebabkan kram kaki nokturnal antara lain:

• Gaya hidup sedenter atau malas bergerak.
• Posisi duduk yang tidak tepat, seperti menyilangkan kaki terlalu lama.
• Berdiri terlalu lama pada permukaan keras.
• Otot bekerja terlalu keras, seperti olahraga dengan intensitas tinggi
• Pemendekan tendon, yang menghubungkan otot dan tulang.
• Aktivitas saraf yang tidak normal.
• Kehamilan.
• Efek samping obat-obatan, seperti obat kolesterol dan tekanan darah tinggi.
• Struktur kaki yang tidak normal, seperti kaki datar.
• Gangguan neurodegeneratif, seperti penyakit Parkinson.
• Kondisi medis seperti diabetes, gagal ginjal, hipotiroidisme, penyakit jantung, dan lainnya.

Ketika kram kaki nokturnal sering terjadi, sakitnya cukup parah, mengganggu kehidupan sehari-hari, dan tidak ada metode rumahan yang membantu, sebaiknya temui dokter.

Ada beberapa pertanyaan yang akan diajukan dokter, antara lain:

• Riwayat kesehatan.
• Kapan kram kaki mulai terjadi.
• Seperti apa rasa sakit yang dirasakan.
• Berapa lama kram berlangsung.
• Gejala lain yang dialami.

Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari kemungkinan penyebabnya. Selain itu, tes darah juga bisa dilakukan jika dokter mencurigai adanya masalah tersembunyi. 

Umumnya, kram kaki nokturnal tidak membutuhkan pengobatan medis. Ada perawatan rumahan yang dapat membantu meredakan kram. Dirangkum dari Medical News Today dan Cleveland Clinic, berikut ini caranya:

• Melakukan peregangan: Jika kram terjadi di betis, luruskan kaki lalu tekuk. Tarik jari-jari ke arah tulang kering untuk meregangkan otot. Jika kram terjadi di paha, cobalah untuk menarik kaki ke belakang dengan berpegangan pada benda di sekitar untuk menopang badan.
• Memijat bagian yang sakit: Gunakan tangan atau roller untuk meremas dan mengendurkan otot yang tegang.
• Berdiri: Ketika kram terjadi, berdirilah dan tekan telapak kaki ke lantai dengan kuat.
• Berjalan: Goyangkan kaki saat berjalan untuk meredakan otot yang tegang.
• Memberikan panas pada bagian yang sakit: Panas dapat menenangkan otot yang tegang. Tempelkan handuk panas, botol air, atau heating pad ke area yang sakit. Mandi air hangat atau berendam juga dapat membantu.
• Minum obat pereda nyeri: Obat antiinflamasi nonsteroid yang dijual bebas seperti ibuprofen atau aspirin tidak membantu meringankan kram. Ini karena kram tidak berhubungan dengan peradangan. Akan tetapi, minum obat pereda nyeri dapat mengatasi rasa sakit akibat kram.

Jika kram kaki nokturnal sering terjadi, maka disarankan untuk menemui dokter untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.

Ada beberapa cara untuk mencegah kram kaki nokturnal, di antaranya:

• Melakukan peregangan pada siang hari dan sebelum tidur, terutama pada bagian kaki.
• Melakukan aktivitas fisik ringan sebelum tidur, seperti berjalan atau mengayuh sepeda statis.
• Memperbanyak minum air sesuai cuaca, usia, dan tingkat aktivitas.
• Memperbanyak bergerak pada siang hari untuk melatih kaki.
• Mengenakan sepatu yang nyaman dan sesuai dengan aktivitas.
• Mengubah posisi tidur menjadi telentang dengan bantal di bawah lutut.
• Memilih selimut yang longgar agar jari kaki tetap tegak, terutama saat tidur dengan posisi terlentang.

Jika pernah mengalami kram kaki pada malam hari, kamu tentu tahu betapa sakitnya kram tersebut. Untungnya, ini biasanya bukan pertanda masalah serius. Ada beberapa perawatan rumahan untuk mengatasinya, seperti meregangkan kaki, memberikan panas, tetap terhidrasi, dan sebagainya. Akan tetapi, jika kram kaki terus terjadi, maka berkonsultasi dengan dokter adalah langkah bijak.