Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemeriksaan Rekam Jantung Disarankan untuk Siapa Saja?

ilustrasi tes rekam jantung atau elektrokardiogram (pexels.com/Marta Branco)
Intinya sih...
  • EKG adalah alat bantu diagnosis sederhana dan non-invasif untuk mendeteksi masalah jantung.
  • Tanda-tanda memerlukan pemeriksaan EKG termasuk gejala seperti nyeri dada, detak jantung tidak teratur, dan sesak napas.
  • Persiapan sebelum prosedur EKG meliputi mencukur bulu dada, mengenakan gaun, dan melepas perhiasan atau jam tangan.

Pemeriksaan rekam jantung atau elektrokardiogram (EKG) adalah alat bantu diagnosis sederhana dan non invasif, serta pemeriksaannya dapat dilakukan kapan saja.

EKG bertujuan mendeteksi adanya kelainan seperti aritmia atau gangguan irama jantung, penyakit jantung koroner, kelainan katup jantung, peradangan jantung (miokarditis atau perikarditis), hingga pembesaran jantung.

Lantas, pemeriksaan rekam jantung disarankan untuk siapa saja? Kapan kamu membutuhkannya? Berikut ulasannya.

Kapan kamu butuh pemeriksaan rekam jantung?

ilustrasi nyeri dada (freepik.com/stockking)

Pada orang dewasa yang sehat tanpa gejala penyakit jantung dan sedikit atau tanpa faktor risiko, tidak ada alasan untuk melakukan EKG secara berkala, meskipun tesnya sederhana dan tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya.

Untuk pasien tanpa gejala, tes positif palsu dari EKG bahkan dapat menyebabkan kesalahan diagnosis dan pengobatan berlebihan.

Tanda-tanda kamu memerlukan pemeriksaan EKG

Ada tanda dan gejala yang membuat EKG menjadi diperlukan. Ini termasuk:

  • Nyeri dada.
  • Detak jantung tidak teratur.
  • Palpitasi jantung (jantung berdebar-debar).
  • Denyut jantung meningkat tanpa penyebab yang diketahui.
  • Sesak napas yang tidak dapat dijelaskan.
  • Pusing atau sakit kepala.
  • Kabut mental atau kebingungan.
  • Penurunan toleransi terhadap olahraga.
  • Kelemahan atau kelelahan yang tidak dapat dijelaskan.

Faktor risiko juga dapat menunjukkan bahwa EKG adalah hal yang bijaksana bahkan ketika kamu tidak memiliki gejala jantung. Faktor-faktor ini meliputi:

  • Riwayat keluarga dengan masalah jantung.
  • Riwayat pribadi dengan penyakit jantung.
  • Kondisi kesehatan, termasuk diabetes kolesterol tinggi, dan hipertensi.
  • Merokok.

Pemeriksaan EKG juga dapat direkomendasikan pada pasien sebelum dan setelah menjalani bedah jantung.

Pemeriksaan EKG adalah prosedur yang aman, dan satu-satunya ketidaknyamanan yang mungkin terjadi adalah pelepasan elektroda, yang mirip dengan pelepasan perban berperekat. Mungkin ada 12 elektroda yang dipasang di dada, dan kamu mungkin perlu mencukur bulu tubuh agar pemasangannya tepat.

EKG standar hanya memerlukan waktu beberapa menit, tetapi pastikan kamu merasa nyaman dan hangat sebelum tes dimulai, karena gerakan, berbicara, atau menggigil dapat memengaruhi hasil tes secara negatif.

Artefak dan distorsi menimbulkan kesulitan diagnostik yang serius dan dapat mengakibatkan interpretasi EKG yang tidak akurat yang berpotensi mengakibatkan intervensi terapeutik yang merugikan.

Walaupun pemeriksaan EKG memeriksa impuls listrik jantung, tetapi tidak ada arus listrik yang dialirkan ke tubuh pasien selama prosedur pemeriksaan.

EKG adalah tes yang aman, non invasif dan tidak menimbulkan rasa sakit tanpa risiko atau komplikasi besar.

Reaksi alergi atau sensitivitas kulit terhadap gel perekat dapat terjadi dan biasanya hilang segera setelah patch elektroda dilepas dan dalam banyak kasus, tidak memerlukan perawatan apa pun.

Proses pemeriksaan rekam jantung

ilustrasi pemeriksaan rekam jantung atau elektrokardiogram atau EKG (pexels.com/Niklas Jeromin)

EKG memerlukan persiapan. Sebelum prosedur, beri tahu dokter mengenai obat-obatan dan alergi terhadap gel perekat.

Suhu ruangan harus dijaga optimal agar tidak menggigil. Pasien harus mengenakan gaun dan lokasi elektroda diidentifikasi. Untuk kontak yang baik antara permukaan tubuh dan elektroda, disarankan untuk mencukur bulu dada dan kemudian mengoleskan gel perekat elektrokardiografi ke elektroda.

Elektroda akan di tempel pada dada, kaki, dan lengan. Elektroda adalah alat berupa lempengan logam dengan kabel yang terhubung ke mesin EKG.

Benda logam apa pun, seperti perhiasan atau jam tangan, harus dilepas. Sadapan ekstremitas dan prekordial harus ditempatkan secara akurat untuk menghindari salah tafsir vektor.

Terakhir, pasien harus berbaring dan rileks sebelum merekam strip standar 10 detik.

Pemeriksaan EKG berlangsung singkat, tidak menimbulkan rasa sakit.

Referensi

"Pemeriksaan Rekam Jantung untuk Siapa Saja?" Kemenkes Ditjen Yankes. Diakses Desember 2024.
"Annual EKGs for Low-risk Patients". American Academy of Family Physicians. Diakses Desember 2024.
"Who Should Have an EKG, and How Often?" Advanced Vascular Cardiac & Veins. Diakses Desember 2024.
"Electrocardiogram". Johns Hopkins Medicine. Diakses Desember 2024.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us