15 Penyakit dengan Gejala Sakit Dada, Waspadai karena Bisa Fatal

- Serangan jantung dapat menyebabkan rasa sakit dada seperti ditusuk, sesak, dan berat, disertai gejala lain seperti sesak napas, keringat dingin, dan detak jantung tak beraturan.
- Angina adalah rasa sakit yang membuat dada terasa ditindih benda berat, disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke otot jantung.
- Penyakit seperti pneumonia, pleuritis, asma, emboli paru-paru, GERD, pankreatitis juga dapat menyebabkan rasa sakit dada yang perlu diwaspadai.
Rasa sakit yang menusuk di dada sering menimbulkan kekhawatiran. Keluhan tersebut memang tak boleh disepelekan, seringan apa pun rasa sakit yang dialami. Sebab, ada dua organ penting di dalam rongga dada, yaitu jantung dan paru-paru.
Gejala sakit dada umumnya terjadi karena ada masalah di dua organ tersebut. Namun, kamu harus mengetahui apa saja penyakit yang mungkin menyebabkannya. Yuk, kenali melalui penjelasan berikut ini!
1. Serangan jantung
Kondisi paling fatal yang dikhawatirkan dari sakit dada adalah serangan jantung. Jika dideskripsikan, kondisi ini membuat dada terasa sakit seperti ditusuk, sesak, dan terasa sangat berat.
Serangan jantung terjadi ketika ada pemblokiran pada satu atau beberapa arteri yang menyuplai darah ke otot jantung. Akibatnya, sel otot di organ tersebut mati. Kondisi ini sering kali diiringi pula dengan beberapa gejala lain, seperti:
- Sesak napas.
- Tubuh seakan mau pingsan.
- Keringat dingin.
- Mual.
- Detak jantung tak beraturan.
- Tenggorokan terasa tercekik.
- Lemas.
- Mati rasa pada lengan atau tangan.
2. Angina

Jika dideskripsikan, angina adalah rasa sakit yang membuat dada seakan ditindih benda berat. Jantung pun terasa seakan diremas. Kondisi ini disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke otot jantung.
Sering kali angina disalahartikan sebagai serangan jantung. Namun, nyatanya kedua kondisi ini berbeda. Angina tidak akan membuat kerusakan permanen. Walaupun begitu, jika kamu mengalami hal ini, bergegaslah untuk menemui dokter.
3. Miokarditis dan perikarditis
Miokarditis merupakan inflamasi atau peradangan yang terjadi pada otot jantung. Biasanya kondisi ini disebabkan oleh infeksi karena virus, sehingga penderita mengalami sakit dada, demam, kelelahan, detak jantung cepat, dan sulit bernapas.
Sementara itu, perikarditis merujuk pada terjadinya peradangan di kantung yang menyelimuti jantung. Rasa sakit akan terasa di bagian tengah hingga kiri dada. Sering kali nyeri makin parah ketika penderita bernapas, menelan makanan, dan tidur telentang.
4. Pneumonia

Penyebab sakit dada berikutnya terjadi karena masalah pada paru-paru. Yang pertama adalah pneumonia. Penyakit yang sering disebut sebagai paru-paru basah ini ditandai dengan gejala berupa batuk berdahak dan berdarah, demam, serta sakit dada.
Rasa sakit yang terjadi karena pneumonia biasanya makin hebat ketika kita menarik napas. Dada akan terasa seperti ditusuk dan ditimpa beban yang berat. Selain itu, pusat sakit biasanya berada jauh di dalam dada, bukan di permukaan.
5. Pleuritis
Berikutnya ada pleuritis. Ini merupakan penyakit yang menyerang pleura, lapisan jaringan yang membungkus paru-paru. Pleura yang meradang menyebabkan rasa sakit yang menusuk pada dada.
Rasa sakit akan semakin parah ketika pasien menarik napas, bersin, dan batuk. Pleuritis bisa disebabkan oleh berbagai penyakit lain. Misalnya infeksi virus, emboli paru-paru, artritis, lupus, hingga kanker.
6. Asma

Asma adalah penyakit yang terjadi karena inflamasi pada saluran pernapasan. Sakit dada karena asma biasanya sedikit berbeda dengan lainnya. Ketidaknyamanan yang dirasakan biasanya terjadi karena dada terasa sesak hingga harus berusaha keras untuk menarik napas.
Gejala yang menyertainya adalah mengi, batuk, dan nyeri dada.
7. Emboli paru
Emboli paru terjadi karena pembekuan darah pada pembuluh arteri di salah satu paru-paru. Akibatnya, penderita pun sulit untuk bernapas dan sesak di dada.
Emboli paru-paru juga diiringi dengan nyeri dada yang datangnya mendadak seperti serangan jantung. Keluhan tersebut semakin parah ketika penderitanya beraktivitas. Jika kamu mengalami hal ini, segera periksa ke dokter karena emboli bisa menghentikan aliran darah ke jantung dan menyebabkan kematian.
8. GERD

Selain karena jantung dan paru-paru, sakit dada juga bisa disebabkan oleh penyakit pencernaan. Salah satunya adalah gastroesophageal reflux disease (GERD). Ini merupakan kondisi asam lambung naik hingga ke kerongkongan.
Nyeri yang ditimbulkan GERD akan membuat dada terasa panas seperti terbakar. Kamu akan merasa lebih tak nyaman ketika berbaring. Gejala lain yang menyertainya adalah rasa asam pada mulut dan sulit menelan.
9. Pankreatitis
Pankreatitis adalah peradangan pada pankreas yang sering kali menimbulkan rasa sakit di bagian dada bawah dan perut atas.
Gejala lain yang menyertainya adalah demam, muntah, pembengkakan perut, dan penurunan berat badan. Kondisi ini biasanya memburuk setelah makan.
10. Ketegangan otot

Lebih ringan dibandingkan yang lain, sakit dada juga bisa disebabkan karena terjadinya ketegangan otot. Pada umumnya, kondisi ini terjadi setelah kamu mengangkat beban yang terlalu berat, sehingga otot dada memar atau cedera.
Masalah ini pada umumnya bukanlah hal yang serius. Kamu bisa sembuh hanya dengan istirahat selama beberapa hari. Namun, jika sakit tak kunjung reda hingga berminggu-minggu, periksalah ke dokter. Sebab, ada kemungkinan otot robek yang membutuhkan operasi.
11. Hipertensi pulmonal
Hipertensi pulmonal atau hipertensi paru adalah tekanan darah tinggi di arteri yang membawa darah ke paru-paru. Dalam beberapa kasus, hal ini dapat menyebabkan nyeri dada.
Gejalanya meliputi sesak napas, kelelahan, merasa ingin pingsan atau pusing, sakit dada (angina), detak jantung cepat, pembengkakan (edema) di kaki, pergelangan kaki, telapak kaki, atau perut.
Gejalanya bisa memburuk selama berolahraga, yang membuat kemampuan seseorang untuk beraktivitas fisik menjadi terbatas.
12. Hernia hiatus

Hernia hiatus atau hernia hiatal terjadi ketika bagian atas perut mendorong dada bagian bawah setelah makan. Ini sering menyebabkan gejala refluks, termasuk mulas atau nyeri dada. Rasa sakitnya cenderung memburuk saat berbaring.
Gejala lainnya yang perlu diwaspadai termasuk regurgitasi, sulit menelan, heartburn, dan muntah darah atau feses berwarna hitam.
13. Prolaps katup mitral
Prolaps katup mitral adalah suatu kondisi ketika katup di jantung gagal menutup dengan benar.
Berbagai gejala telah dikaitkan dengan prolaps katup mitral, termasuk nyeri dada, palpitasi, dan pusing, meskipun mungkin juga tidak menunjukkan gejala terutama bila prolapsnya ringan.
14. Serangan panik

Sakit dada kadang bukan disebabkan oleh adanya masalah fisik. Misalnya serangan panik.
Serangan panik bisa menyebabkan nyeri dada selain mual, pusing, berkeringat, detak jantung cepat, dan ketakutan.
15. Tukak lambung
Tukak lambung atau ulkus peptik merupakan luka di lapisan perut. Biasanya ini tidak menimbulkan rasa sakit yang hebat, tetapi bisa menyebabkan ketidaknyamanan berulang di dada.
Gejala paling umum dari tukak lambung adalah nyeri perut yang menjalar dari pusar ke dada, yang intensitasnya bisa ringan hingga berat. Dalam beberapa kasus, rasa sakit bisa bikin penderitanya terbangun pada malam hari. Tukak lambung yang kecil mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun pada fase awal.
Tanda-tanda umum tukak lambung lainnya meliputi perubahan nafsu makan, mual, feses berdarah atau gelap, penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan, gangguan pencernaan, nyeri dada, dan muntah.
Itulah daftar penyakit yang ditandai dengan sakit dada. Jangan tunda untuk ke dokter saat kamu merasakan gejala-gejala yang disebutkan di atas. Terlebih jika disertai dengan sakit di leher, punggung, perut bagian atas, sesak napas, keringat dingin, mual, lelah, dan pening selama minimal 5 menit. Sebab, ada kemungkinan terjadinya serangan jantung yang harus ditangani sesegera mungkin.
Referensi
Healthline. Diakses pada Agustus 2024. What Are the Causes of Chest Pain?
Mayo Clinic. Diakses pada Agustus 2024. Chest Pain.
WebMD. Diakses pada Agustus 2024. Causes of Chest Pain & Tightness.
Medical News Today. Diakses pada Agustus 2024. What could cause chest pain?
British Heart Foundation. Diakses pada Agustus 2024. Chest pain: what are the common causes?