7 Perbedaan Artritis dan Bursitis, Kondisi yang Memengaruhi Sendi

- Artritis dan bursitis memiliki gejala yang mirip, termasuk kekakuan, rasa sakit, dan pembengkakan pada sendi. Keduanya memengaruhi sendi yang berbeda, dengan artritis umumnya terjadi di tangan, lutut, dan bahu.
- Gejala artritis meliputi nyeri sendi, kelemahan otot, atrofi otot atau kehilangan otot. Sementara itu, bursitis ditandai dengan peradangan, pembengkakan, nyeri tekan dan kehilangan rentang gerak.
Nyeri dan pembengkakan pada persendian sering kali dikaitkan dengan kondisi seperti artritis atau bursitis.
Keduanya memang memiliki gejala yang mirip, seperti kekakuan, rasa sakit, dan keterbatasan gerak, sehingga tidak jarang membuat orang sulit membedakannya. Padahal, artritis dan bursitis adalah dua kondisi yang berbeda, baik penyebab, lokasi peradangan, hingga penanganannya.
Artritis mencakup sekelompok penyakit kronis, dengan osteoartritis dan artritis reumatoid sebagai yang paling umum. Di sisi lain, bursitis adalah kondisi sementara yang biasanya disebabkan oleh penggunaan berlebihan, cedera, atau infeksi. Memahami perbedaan keduanya sangat penting agar pengobatan yang diberikan efektif.
1. Lokasi
Artritis dan bursitis dapat memengaruhi sendi yang sama, tetapi tetap saja ada beberapa perbedaan. Artritis paling umum terjadi di tangan, pergelangan tangan, lutut, dan bahu. Namun, artritis juga dapat terjadi di tempat lain di tubuh. Dapat menyerang banyak sendi sekaligus, termasuk sendi yang sama di kedua sisi tubuh.
Di sisi lain, bursitis paling umum terjadi di bahu, siku, pinggul, lutut, tumit, dan jempol kaki. Namun, bursitis juga dapat terjadi di tempat lain di tubuh.
2. Gejala

Artritis dan bursitis memang sama-sama menyebabkan sendi terasa nyeri dan kaku, tetapi ada sedikit perbedaan gejala antara keduanya:
Artritis
Beberapa gejala umum artritis di antaranya:
- Nyeri sendi.
- Nyeri tekan.
- Kekakuan.
- Peradangan.
- Rentang gerak terbatas.
- Kelemahan.
- Atrofi otot atau kehilangan otot.
Bursitis
Beberapa gejala umum bursitis meliputi:
- Peradangan.
- Pembengkakan.
- Nyeri tekan.
- Nyeri.
- Kekakuan.
- Kehilangan rentang gerak.
3. Berapa lama gejala bertahan
Pada artritis, gejala dapat datang dan pergi, tetapi kondisinya kronis. Ketika gejala muncul atau memburuk, itu dikenal sebagai flare. Terkadang disertai gejala yang tidak berhubungan dengan sendi, termasuk kelemahan, kelelahan, demam, dan penurunan berat badan.
Sementara itu, gejala bursitis berlangsung selama berhari-hari atau berminggu-minggu dan akan membaik dengan perawatan dan istirahat yang tepat. Namun, ini dapat menjadi kronis jika diabaikan atau disebabkan oleh kondisi lain.
4. Sifat kerusakan

Kerusakan sendi akibat artritis sering kali permanen, sedangkan bursitis adalah iritasi jangka pendek yang tidak menimbulkan kerusakan permanen, kecuali tekanan fisik terus berlanjut di area yang terdampak.
5. Jenis rasa sakit
Pada artritis, sendi mengalami kekakuan, pembengkakan, dan terasa hangat. Rasa nyeri muncul saat sendi disentuh. Gejala artritis muncul secara bertahap dan progresif.
Pada bursitis, sendi mengalami kekakuan, pembengkakan, dan kemerahan di sekitar sendi. Rasa nyeri dan kelembutan muncul saat sendi ditekan. Bursitis dapat datang tiba-tiba dan biasanya merupakan kondisi akut.
6. Penyebab

Meskipun gejalanya mirip, tetapi artritis dan bursitis memiliki penyebab yang berbeda.
Artritis
Beberapa faktor yang terkait dengan artritis meliputi:
- Usia: Risiko terkena artritis meningkat seiring bertambahnya usia.
- Cedera: Patah tulang dan cedera akibat olahraga kontak atau jatuh secara tidak sengaja dapat mengiritasi sendi, menyebabkan artritis.
- Obesitas: Memiliki berat badan berlebih dapat menambah tekanan ekstra pada sendi yang menahan beban, menyebabkan artritis.
- Gangguan autoimun: Orang dengan penyakit autoimun seperti psoriasis, sindrom Sjogren, dan lupus eritematosus sistemik memiliki peluang lebih besar untuk mengalami artritis.
- Gen: Orang yang lahir dengan antigen leukosit manusia lebih mungkin mengalami beberapa jenis artritis. Ini termasuk artritis reumatoid dan spondilitis ankilosa.
Bursitis
Beberapa penyebab bursitis:
- Trauma: Bursitis dapat muncul setelah trauma, seperti jatuh atau kecelakaan mobil.
- Penyakit menular: Infeksi dapat menyebar dari jaringan di sekitarnya dan menyerang bursa, menyebabkan peradangan.
- Kondisi kesehatan lainnya: Beberapa kondisi medis, seperti asam urat, tendonitis, radang sendi, diabetes, dan penyakit tiroid, dapat menyebabkan bursitis.
- Cedera akibat penggunaan berlebihan: Atlet, lansia, musisi, dan orang yang melakukan gerakan berulang lebih mungkin mengalami bursitis karena cedera akibat penggunaan berlebihan.
7. Perawatan
Berikut ini adalah pilihan perawatan untuk artritis dan bursitis:
Perawatan artritis
Untuk mengobati artritis, dokter mungkin menyarankan hal berikut:
- Analgesik.
- Obat antiinflamasi nonsteroid.
- Obat antirematik.
- Kortikosteroid.
- Penggantian sendi total.
- Osteotomi.
- Fusi sendi.
- Terapi fisik dan olahraga.
Perawatan bursitis
Untuk mengobati bursitis, dokter dapat merekomendasikan:
- Kompres area yang bengkak dengan air hangat atau dingin.
- Minum obat pereda nyeri, seperti asetaminofen atau ibuprofen.
- Minum antibiotik untuk mengatasi infeksi.
- Hindari gerakan berulang.
- Gunakan belat untuk penyangga area yang terpengaruh.
- Menguras bursa jika bengkak.
- Pembedahan jika gejalanya tidak membaik setelah 6–12 bulan.
Untuk mengendalikan kondisi ini, sebaiknya segera dapatkan perawatan medis. Diagnosis dan pengobatan akan mempercepat pemulihan bursitis dan memperlambat perkembangan radang sendi.
Referensi
"Bursitis vs. Arthritis: What’s the Difference?" Healthline. Diakses April 2025.
"Bursitis vs. Arthritis: Symptoms, Causes, and Treatment Options." Medical News Today. Diakses April 2025.
"Arthritis vs. Bursitis: How to Tell the Difference." Verywell Health. Diakses April 2025.