5 Perbedaan Gejala Virus HMPV dengan Flu Biasa, Jangan Keliru!

Pernahkah kamu merasa bahwa gejala flu yang kamu alami itu beda dari biasanya? Kadang kita suka mikir, “Ah, ini cuma flu biasa, palingan sembuh sendiri.” Namun, ternyata ada virus bernama Human Metapneumovirus (HMPV) yang sering banget bikin kita keliru karena gejalanya mirip banget sama flu biasa.
HMPV kini sedang menyebar di sejumlah negara yang diawali dari China. Virus ini menyerang saluran pernapasan dan biasanya ditemukan pada anak-anak, lansia, atau orang dengan sistem imun lemah. Karena gejalanya mirip dengan flu biasa, banyak orang jadi telat mendapatkan penanganan yang benar.
Yuk, kita bahas lebih dalam gejala HMPV yang sering disangka sebagai flu biasa dan bagaimana cara membedakannya. Baca sampai habis, ya!
1. Batuk kering yang berkepanjangan

Batuk yang disebabkan oleh HMPV biasanya terasa sangat mengganggu karena sifatnya yang kering dan cenderung tidak membaik dalam waktu singkat. Berbeda dengan batuk pada flu biasa yang sering kali disertai dahak dan membaik setelah beberapa hari, batuk akibat HMPV dapat berlangsung hingga berminggu-minggu. Ini terjadi karena virus ini menyebabkan iritasi di saluran pernapasan bagian atas, yang membuat batuk terasa lebih menyiksa, terutama saat malam hari atau setelah beraktivitas.
Ketika batuk ini berlangsung terlalu lama, banyak orang mengira ini adalah gejala alergi, infeksi bakteri, atau efek sisa flu biasa. Padahal, penanganan batuk akibat HMPV memerlukan pengobatan yang berbeda, seperti penggunaan obat anti-inflamasi atau nebulizer, terutama jika disertai dengan sesak napas. Jika kamu mengalami batuk lebih dari 2 minggu, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan penyebabnya.
2. Demam rendah tapi berkepanjangan

Salah satu gejala utama HMPV adalah demam ringan yang bisa bertahan lebih lama dari biasanya. Biasanya, flu biasa hanya menyebabkan demam selama 3--5 hari, tapi infeksi HMPV dapat membuat suhu tubuhmu tetap tinggi dalam kisaran 37,5 derajat hingga 38 derajat Celsius selama lebih dari 1 minggu. Ini menunjukkan bahwa tubuhmu sedang berjuang melawan infeksi virus yang lebih serius dibandingkan flu biasa.
Karena suhu demamnya gak terlalu tinggi, banyak orang sering mengabaikan gejala ini, menganggapnya sebagai flu yang gak kunjung sembuh. Namun, demam berkepanjangan ini bisa menjadi sinyal penting bahwa sistem imunmu sedang bekerja keras melawan infeksi. Jika demam disertai dengan gejala lain seperti batuk kering, sesak napas, atau kelelahan ekstrem, sebaiknya segera cari pertolongan medis.
3. Sesak napas atau napas mengi

HMPV sering menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan yang membuat kamu merasa sesak napas atau mengalami wheezing (napas berbunyi). Gejala ini lebih sering terlihat pada anak-anak, orang tua, atau individu dengan gangguan paru-paru seperti asma atau bronkitis. Napas yang terasa berat ini disebabkan oleh pembengkakan saluran udara akibat virus yang memperburuk aliran udara masuk dan keluar.
Jika dibandingkan dengan flu biasa, intensitas sesak napas pada HMPV sering kali lebih parah dan tidak membaik hanya dengan obat flu. Bahkan, dalam beberapa kasus, sesak napas bisa mengganggu tidurmu atau aktivitas sehari-hari. Kalau kamu merasakan napas yang berat disertai suara mengi, jangan tunda untuk berkonsultasi dengan dokter. Penanganan dini bisa mencegah komplikasi seperti pneumonia.
4. Pilek berlebih dengan lendir kental

Pilek yang disebabkan oleh HMPV berbeda dengan pilek pada flu biasa. Kalau flu biasa menghasilkan lendir yang cenderung cair dan bening, HMPV memproduksi lendir yang lebih kental, berwarna kuning atau hijau, dan sering kali lebih banyak. Ini terjadi karena tubuhmu mencoba mengeluarkan virus dari saluran pernapasan, yang memicu produksi lendir secara berlebihan.
Kondisi ini sering dikira gejala sinusitis atau alergi musiman. Namun, perbedaannya adalah lendir akibat HMPV biasanya disertai dengan batuk kering dan demam ringan yang berlangsung lama. Jika pilek ini tidak membaik setelah seminggu dan justru semakin parah, ada baiknya kamu memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan apakah itu HMPV atau infeksi lain yang lebih serius.
5. Kelelahan yang gak wajar

Ketika tubuhmu sedang melawan infeksi HMPV, kamu mungkin merasa lelah secara ekstrem, bahkan untuk aktivitas ringan seperti berjalan atau bekerja. Ini berbeda dengan kelelahan akibat flu biasa yang biasanya membaik setelah beberapa hari istirahat. Rasa lelah yang disebabkan oleh HMPV bisa bertahan lebih dari seminggu dan membuatmu sulit menjalani rutinitas harian.
Kelelahan ini terjadi karena tubuh membutuhkan banyak energi untuk melawan virus, terutama jika infeksi ini memengaruhi paru-paru atau saluran pernapasan secara lebih serius. Sayangnya, banyak orang sering mengabaikan rasa lelah ini, mengira itu hanya efek dari kurang tidur atau stres. Padahal, jika kamu merasa lelah tanpa alasan yang jelas, disertai gejala lain seperti demam atau sesak napas, itu bisa menjadi tanda bahwa tubuhmu memerlukan perhatian medis segera.
Memahami perbedaan antara flu biasa dan gejala HMPV adalah langkah penting untuk mencegah komplikasi yang tidak diinginkan. Dengan mengenali tanda-tanda seperti batuk kering berkepanjangan, demam rendah, dan sesak napas, kamu bisa lebih waspada dan mendapatkan perawatan yang sesuai. Jangan anggap remeh gejala yang gak kunjung membaik, ya. Selalu prioritaskan kesehatanmu dan jangan ragu untuk mencari bantuan medis kalau merasa ada yang salah.
Referensi
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). "Human Metapneumovirus (HMPV)." Diakses pada Januari 2025.
World Health Organization (WHO). "Respiratory Viruses and Their Impact." Diakses pada Januari 2025.
Mayo Clinic. "Metapneumovirus Infections." Diakses pada Januari 2025.