Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perbedaan Hiperurisemia dan Gout, Kondisi Tingginya Asam Urat

ilustrasi kadar asam urat tinggi (pexels.com/Kindel Media)
ilustrasi kadar asam urat tinggi (pexels.com/Kindel Media)
Intinya sih...
  • Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat dalam darah, disebabkan oleh ketidakseimbangan produksi dan pembuangan asam urat.
  • Gout adalah jenis radang sendi yang disebabkan oleh pengendapan kristal monosodium urat di persendian, menimbulkan nyeri hebat secara tiba-tiba.
  • Hiperurisemia merupakan faktor risiko utama untuk gout, tetapi tidak semua orang dengan hiperurisemia akan mengalami gout.

Meskipun sering digunakan secara bergantian, tetapi hiperurisemia dan gout bukanlah hal yang sama.

Hiperurisemia merujuk pada peningkatan kadar asam urat dalam darah, sedangkan gout adalah bentuk artritis yang menyakitkan dan terkadang melemahkan yang diakibatkan oleh penumpukan kristal asam urat di persendian.

Memahami perbedaan antara hiperurisemia dan gout sangat penting agar pasien bisa mendapatkan pengobatan yang tepat dan mencegah komplikasi jangka panjang.

1. Pengertian

Hiperurisemia adalah kondisi ketika kadar asam urat dalam darah melebihi batas normal. Asam urat sendiri ialah hasil akhir dari pemecahan purin, yaitu senyawa alami yang banyak terdapat dalam beberapa jenis makanan dan minuman. Dalam keadaan normal, asam urat akan larut dalam darah dan dibuang dari tubuh melalui urine oleh ginjal. Namun, apabila terjadi ketidakseimbangan antara jumlah asam urat yang diproduksi dan yang dibuang, maka asam urat bisa menumpuk di dalam darah dan memicu hiperurisemia.

Di sisi lain, gout adalah jenis radang sendi yang disebabkan oleh pengendapan kristal monosodium urat di persendian. Penyakit ini ditandai dengan serangan nyeri sendi yang tiba-tiba dan parah, pembengkakan, kemerahan, dan rasa hangat, yang biasanya menyerang sendi jempol kaki (podagra), tetapi juga dapat menyerang sendi lain seperti pergelangan kaki, lutut, pergelangan tangan, dan siku. Serangan gout dapat dipicu oleh faktor-faktor seperti makan makanan yang tinggi purin, konsumsi alkohol, obesitas, obat-obatan tertentu, dan kondisi medis yang mendasarinya.

2. Gejala

ilustrasi penyakit asam urat (pixabay.com/cnick)
ilustrasi gout pada kaki (pixabay.com/cnick)

Hiperurisemia biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun. Sering kali, hiperurisemia didiagnosis secara tidak sengaja selama tes darah rutin. Namun, kadar asam urat yang terus-menerus tinggi dalam darah dapat meningkatkan risiko terkena asam urat, batu ginjal, dan penyakit kardiovaskular.

Gout menimbulkan beberapa gejala khas, seperti nyeri sendi yang hebat secara tiba-tiba, yang sering kali terjadi pada malam hari. Serangan asam urat dapat berlangsung selama berhari-hari hingga berminggu-minggu dan dapat sembuh dengan sendirinya atau dengan pengobatan. Asam urat kronis dapat menyebabkan kerusakan sendi, kelainan bentuk, dan terbentuknya endapan kristal urat yang keras seperti tofi dan berkapur di bawah kulit.

3. Hubungan antara hiperurisemia dan gout

Hiperurisemia merupakan faktor risiko utama untuk gout, tetapi tidak cukup untuk menyebabkannya. Hanya sekitar 36 persen orang dengan hiperurisemia yang akan mengalami gout.

Sementara itu, perkembangan gout tidak hanya melibatkan peningkatan kadar asam urat, tetapi juga pembentukan dan pengendapan kristal urat di persendian, yang kemudian memicu respons peradangan.

Hiperurisemia dan gout tidak selalu terkait. Beberapa orang dengan kadar asam urat tinggi tidak pernah mengalami gout, sementara sebagian kecil pasien gout mungkin memiliki kadar asam urat normal saat serangan akut.

4. Penyebab dan faktor risiko

ilustrasi orang makan daging merah sebagai makanan penyebab asam urat tinggi (freepik.com/jcomp)
ilustrasi orang makan daging merah sebagai makanan penyebab asam urat tinggi (freepik.com/jcomp)

Hiperurisemia dapat disebabkan oleh faktor genetik, penyakit ginjal, obat-obatan tertentu, obesitas, diet purin tinggi, konsumsi alkohol, dan kondisi kesehatan lainnya.

Sementara itu, gout dipicu oleh adanya kristal urat, dengan faktor risiko termasuk hiperurisemia, riwayat keluarga, obesitas, obat-obatan tertentu, dan faktor pola makan.

5. Komplikasi yang dapat terjadi

Hiperurisemia sebenarnya sering kali tidak menimbulkan gejala. Namun, jika lama dibiarkan tanpa pengobatan dapat menyebabkan batu ginjal.

Dalam kasus gout, jika tidak diobati, kondisi ini bisa berkembang menjadi artritis gout kronis, merusak sendi, serta memunculkan tofi, yaitu penumpukan kristal urat pada jaringan lunak.

Penanganan yang tepat dan perubahan gaya hidup sangat penting untuk mencegah komplikasi akibat hiperurisemia, seperti gout kronis dan kerusakan sendi. Oleh karena itu, menjaga kadar asam urat tetap normal merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan jangka panjang.

Referensi

"Hyperuricemia – Symptoms, Causes, Treatment & Diagnosed." Apollo Hospitals. Diakses pada Juni 2025.
"Hyperuricemia vs Gout." KnyaMed. Diakses pada Juni 2025.
"Gout - Symptoms and Causes." Mayo Clinic. Diakses pada Juni 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us