Serangan Panik vs Kecemasan, Apa Perbedaannya?

Sering dikira sama, tetapi kecemasan dan serangan panik adalah dua hal yang berbeda. Serangan panik umumnya lebih intens daripada serangan kecemasan. Selain itu, serangan panik datang tiba-tiba, sementara serangan kecemasan sering dikaitkan dengan pemicunya.
Gejala kecemasan terkait dengan banyak kondisi kesehatan mental, seperti gangguan obsesif-kompulsif (OCD) dan trauma, sementara serangan panik mempengaruhi mereka yang memiliki gangguan panik.
Serangan panik dan kecemasan merupakan kondisi yang berbeda. Karakterisik utama yang dimiliki membedakan satu sama lain, meskipun ada beberapa gejala yang sama. Selain itu, keduanya juga memiliki intensitas dan durasi yang berbeda.
Untuk lebih memahami tentang kecemasan dan serangan panik, dirangkum dari Healthline dan Medical New Today, yuk, kupas satu per satu perbedaannya.
1. Gejala serangan panik
Serangan panik bisa dialami sesekali dalam hidup, yang biasanya menghilang saat keadaan atau situasi pemicunya berakhir. Namun, jika serangan panik terjadi secara berulang dan untuk jangka waktu yang lama, maka kondisi ini disebut gangguan panik.
Selain itu, serangan panik datang secara tiba-tiba, tanpa pemicu yang jelas. Gejala dari serangan panik meliputi:
- Detak jantung meningkat
- Nyeri dada
- Pusing atau pingsan
- Hot flashes atau menggigil
- Mual
- Mati rasa atau kesemutan di ekstremitas
- Gemetar
- Merasa takut
- Sesak napas
- Kram perut
- Berkeringat secara berlebihan
- Merasa gelisah atau berpikir secara irasional
Serangan panik dapat berlangsung selama 5 hingga 10 menit, tetapi bisa juga terjadi secara berkesinambungan dalam waktu dua jam. Usai serangan panik, penderita akan mengalami kelelahan dan menyisakan rasa takut.