Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pertolongan Pertama pada Radang Dingin atau Frostbite

Seorang laki-laki mengenakan jaket tebal lengkap dengan tudung kepala tampak kedinginan.
ilustasi orang sedang kedinginan (unsplash.com/Vitaliy Rigalovsky)
Intinya sih...
  • Gejala frostbite meliputi rasa kesemutan, kulit pucat dan mati rasa, kaku, serta perubahan warna kulit menjadi belang kebiruan.
  • Pertolongan pertama termasuk pindah ke tempat hangat dan hangatkan area yang terkena frostbite dengan tangan atau di pangkuan, tetapi jangan digosok.
  • Segera cari pertolongan medis jika muncul tanda-tanda seperti nyeri hebat meski sudah dihangatkan, sangat menggigil, bicara tidak jelas, atau gejala hipotermia seperti bingung, tangan kaku, dan gemetar berlebihan..
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernah dengar istilah frostbite atau radang dingin? Kondisi ini bisa terjadi saat tubuh terlalu lama terpapar suhu yang sangat rendah hingga membuat kulit dan jaringan di bawahnya membeku.

Walaupun lebih sering terjadi di negara-negara dengan musim dingin ekstrem, tetapi siapa pun yang beraktivitas di area bersuhu rendah, seperti pendaki gunung atau pekerja di wilayah bersalju, berisiko mengalaminya. Jika tidak segera ditangani, frostbite bisa berujung fatal, mulai dari kerusakan jaringan permanen hingga amputasi.

Mengenali gejala dan mengetahui cara memberikan pertolongan pertama sangat penting untuk mencegah kondisi ini makin parah. Banyak orang panik ketika menemukan jari atau telinga menjadi pucat dan mati rasa saat kedinginan, padahal ada langkah sederhana yang bisa dilakukan sebelum mendapatkan perawatan medis.

Kali ini akan dibahas seputar gejala, pertolongan pertama, serta hal-hal yang harus dihindari saat menghadapi kasus frostbite.

1. Gejala

Meskipun bisa menyerang bagian tubuh mana saja, tetapi frostbite paling sering mengenai area ujung tubuh seperti jari tangan, jari kaki, hidung, telinga, atau bibir. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Rasa seperti ditusuk jarum atau kesemutan.
  • Kulit pucat dan mati rasa.
  • Kulit terasa kaku dan mengeras.
  • Perubahan warna kulit: awalnya putih, kemudian belang kebiruan. Setelah dipanaskan, kulit bisa menjadi merah, panas, nyeri, dan melepuh. Jika sudah parah hingga terjadi gangren, kulit bisa menghitam akibat aliran darah yang terhenti.

2. Langkah pertolongan pertama

Jika menemukan gejala frostbite, lakukan hal ini:

  1. Segera pindahkan ke tempat hangat atau ruangan dalam rumah.
  2. Lepaskan benda yang menekan area tubuh seperti cincin, sarung tangan, atau sepatu secara perlahan.
  3. Hangatkan area yang terkena frostbite dengan tangan atau di pangkuan, tetapi jangan digosok.
  4. Hindari paparan panas langsung. Jangan menempelkan bagian tubuh ke api, kompor, atau pemanas.
  5. Gunakan air hangat untuk merendam bagian yang terkena. Setelah itu, keringkan perlahan dan balut dengan perban tipis.
  6. Posisikan bagian tubuh lebih tinggi untuk mengurangi pembengkakan.
  7. Beri pereda nyeri seperti parasetamol tablet untuk dewasa atau sediaan sirop untuk anak-anak. Jangan memberikan aspirin pada anak di bawah 16 tahun atau orang yang alergi.
  8. Segera bawa ke rumah sakit karena frostbite sering kali disertai hipotermia atau penurunan suhu tubuh drastis.

3. Hal yang harus dihindari

Bapak, ibu, dan anak sedang duduk di area bersalju menggunakan jaket musim dingin.
ilustrasi kedinginan (pexels.com/100 files)

Berikut beberapa hal yang harus dihindari jika mengalami frostbite:

  • Jangan menggosok kulit dengan salju atau benda lain.
  • Hindari berjalan jika jari kaki atau telapak kaki terkena frostbite.
  • Jangan memanaskan kulit dengan api, lampu panas, hair dryer, atau pemanas mobil karena bisa menyebabkan luka bakar.
  • Jangan mengonsumsi alkohol atau kafein.

4. Kapan harus mencari bantuan darurat

Segera cari pertolongan medis jika muncul tanda-tanda ini:

  • Nyeri hebat meski sudah dihangatkan dan minum obat.
  • Sangat menggigil.
  • Bicara pelo atau tidak jelas
  • Rasa mengantuk atau lemah.
  • Sulit berjalan.
  • Gejala hipotermia seperti bingung, tangan kaku, dan gemetar berlebihan.

5. Cara mencegah frostbite dan hipotermia

Berikut ini strategi untuk mencegah frostbite dan hipotermia:

  • Perhatikan faktor angin dingin. Gunakan pakaian berlapis, topi, sarung tangan, dan hindari terlalu lama berada di luar ruangan saat suhu ekstrem.
  • Minum cairan hangat seperti air hangat atau minuman non kafein.
  • Tetap aktif bergerak agar tubuh menghasilkan panas.
  • Beristirahat sejenak di tempat hangat jika harus beraktivitas di luar ruangan.
  • Segera masuk ke tempat hangat bila mulai merasakan tanda-tanda frostbite atau hipotermia.

Dengan memahami gejala dan langkah pertolongan pertama, kamu bisa mencegah kondisi frostbite menjadi lebih parah. Yang terpenting, selalu utamakan pencegahan dengan menjaga tubuh tetap hangat saat berada di suhu dingin ekstrem.

Referensi

"First Aid for Frostbite: Basics." Mayo Clinic. Diakses pada September 2025.

"Hypothermia and Frostbite." American Red Cross. Diakses pada September 2025.

"Frostbite: First Aid Advice." St John Ambulance (UK). Diakses pada September 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

Hati-hati, Kebanyakan Tidur Bisa Jadi Tanda Depresi

16 Sep 2025, 22:23 WIBHealth