Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pil Libido Pertama untuk Perempuan Pascamenopause Disetujui FDA

Pil berwarna pink.
ilustrasi obat (pexels.com/Karola G)
Intinya sih...
  • FDA Amerika Serikat menyetujui Addyi sebagai pil harian pertama untuk libido perempuan pascamenopause.
  • Addyi bekerja secara nonhormonal lewat neurotransmiter otak, bukan hormon seks.
  • Persetujuan ini menandai perubahan penting dalam pengakuan kesehatan seksual perempuan usia menopause.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menopause sering dibicarakan dalam konteks hot flash, perubahan suasana hati, atau gangguan tidur. Namun, ada satu aspek penting yang kerap luput dari perhatian, yaitu kesehatan seksual.

Bagi banyak perempuan, penurunan hasrat seksual setelah menopause bukan cuma perubahan biologis, tetapi bisa menjadi sumber stres, rasa bersalah, dan penurunan kualitas hidup.

Selama bertahun-tahun, kondisi ini seolah dianggap “hal biasa” yang harus diterima. Perempuan yang mengalaminya sering kali tidak diberi pilihan terapi yang jelas, apalagi pengakuan medis. Di sinilah keputusan terbaru Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menjadi tonggak penting.

FDA menyetujui pil harian pertama untuk meningkatkan gairah seksual pada perempuan pascamenopause. Obat bernama Addyi (flibanserin) ini disetujui untuk perempuan pascamenopause di bawah usia 65 tahun yang mengalami hypoactive sexual desire disorder, yaitu kondisi rendahnya hasrat seksual yang menimbulkan tekanan emosional.

Apa itu Addyi dan bagaimana cara kerjanya?

Berbeda dengan terapi hormon, Addyi adalah obat nonhormonal. Cara kerjanya berfokus pada sistem saraf pusat, tepatnya pada neurotransmiter di otak yang berperan dalam respons seksual.

Addyi bekerja dengan meningkatkan kadar dopamin dan norepinefrin, dua zat kimia otak yang berkaitan dengan motivasi dan rasa “reward”, sekaligus menurunkan kadar serotonin, yang dalam konteks tertentu dapat menekan hasrat seksual. Pada individu tanpa gangguan libido, jalur kimia ini biasanya aktif secara alami ketika muncul pikiran atau rangsangan seksual.

Namun, pada perempuan dengan libido rendah, jalur tersebut bisa “terputus”. Pikiran tentang seks tidak lagi memicu respons emosional atau fisik. Addyi dirancang untuk menjaga jalur ini tetap aktif, sehingga hasrat seksual bisa muncul kembali secara bertahap.

Penyebab libido menurun setelah menopause

Perempuan usia menopause mengalami hot flash.
ilustrasi menopause (freepik.com/bearfotos)

Penurunan estrogen dan progesteron memang terjadi selama dan setelah menopause. Namun, menurut para ahli, tidak ada satu penjelasan hormonal tunggal yang sepenuhnya menjelaskan turunnya libido. Faktanya, terapi hormon yang efektif meredakan gejala seperti vagina kering atau hot flash tidak selalu meningkatkan hasrat seksual.

Faktor sosial dan psikologis memainkan peran besar. Perempuan pascamenopause kerap hidup dalam lingkungan yang secara halus—atau terang-terangan—menganggap mereka tidak lagi menarik secara seksual. Persepsi ini dapat mengikis kepercayaan diri dan motivasi seksual.

Di sisi lain, gejala menopause seperti nyeri saat berhubungan intim, infeksi saluran kemih berulang, atau kelelahan kronis juga dapat membuat seks terasa lebih sebagai beban daripada sumber keintiman.

Dalam situasi seperti inilah Addyi dapat dipertimbangkan sebagai opsi, khususnya jika penurunan libido tidak sepenuhnya dijelaskan oleh masalah fisik di area genital.

Apa kata studi klinis?

Dalam uji klinis fase lanjut yang melibatkan 949 perempuan pascamenopause, peserta yang mengonsumsi Addyi selama 24 minggu melaporkan peningkatan hasrat seksual dan jumlah pengalaman seksual yang memuaskan dibanding kelompok plasebo.

Meski peningkatannya tergolong moderat, tetapi hasil ini sebanding dengan efek yang terlihat pada perempuan premenopause dalam studi sebelumnya. Fakta ini memperkuat argumen bahwa perempuan pascamenopause juga layak mendapatkan akses terapi yang sama.

Mengacu pada data, sekitar 40 persen perempuan mengalami libido rendah. Sebelumnya, tidak ada alasan ilmiah kuat mengapa pengobatan hanya dibatasi pada kelompok usia tertentu.

Potensi efek samping

Seperti obat lain, Addyi menyimpan risiko. Efek samping paling serius adalah tekanan darah rendah dan pingsan, terutama jika dikombinasikan dengan alkohol, gangguan hati tertentu, atau obat-obatan tertentu seperti antijamur, antivirus, dan obat hipertensi.

Untuk mengurangi risiko, pengguna disarankan:

  • Menunggu minimal dua jam setelah minum alkohol sebelum mengonsumsi Addyi.
  • Melewatkan dosis jika minum tiga gelas alkohol atau lebih.
  • Tidak mengonsumsi alkohol setelah minum Addyi di malam hari.

Para ahli mengingatkan agar perempuan yang mengonsumsi alkohol berhati-hati. Meski demikian, pada perempuan pascamenopause di bawah usia 65 tahun, risikonya dinilai tidak lebih tinggi dibanding perempuan premenopause.

Masalah libido pada perempuan jarang ditangani

Seorang perempuan menopause mengalami disfungsi seksual.
ilustrasi libido rendah pada perempuan usia menopause (freepik.com/freepik)

Selama ini, banyak dokter enggan membahas masalah libido pada perempuan pascamenopause. Salah satu alasannya sederhana, yaitu tidak ada terapi resmi yang bisa ditawarkan. Selain itu, tidak semua tenaga medis mendapatkan pelatihan khusus tentang kesehatan seksual perempuan usia menopause.

Ketiadaan tes laboratorium sederhana untuk “mengukur” libido juga membuat kondisi ini sering diremehkan. Padahal, dampaknya nyata terhadap kesehatan mental, hubungan, dan kualitas hidup.

Para ahli menyarankan perempuan untuk mulai membuka percakapan ini dengan dokter mereka. Jika merasa tidak didengarkan, cari pendapat kedua dari tenaga medis yang berpengalaman menangani perempuan pascamenopause.

Lebih dari sekadar obat baru, disetujuinya Addyi merupakan pengakuan bahwa kesehatan seksual perempuan, termasuk setelah menopause, itu penting. Obat ini memang bukan solusi untuk semua kasus libido rendah. Namun, kehadirannya memberi pilihan nyata bagi perempuan yang selama ini merasa tidak terlihat oleh sistem kesehatan.

Referensi

"FDA Approves First Pill to Boost Sex Drive in Women After Menopause." Everyday Health. Diakses Desember 2025.

"FDA approves daily pill to treat low libido in women after menopause: What to know." Medical News Today. Diakses Desember 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

Sudah Pakai IUD tapi Tetap Hamil, Apa yang Harus Dilakukan?

20 Des 2025, 22:49 WIBHealth