Onikolisis (Kuku Lepas): Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Merupakan kondisi umum dengan beragam penyebab

Pernahkah kamu mengalami kuku tangan atau kaki yang lepas sendiri dari bantalan kuku? Nah, kondisi ini disebut onikolisis atau onycholysis.

Tidak hanya akibat cedera, kuku yang lepas juga dapat disebabkan oleh sejumlah kondisi lainnya. Walaupun bukan kondisi serius, tetapi onikolisis bisa menjadi tanda adanya penyebab yang mendasari. Dapat dialami oleh siapa saja, berikut ulasan tentang onikolisis yang perlu kamu ketahui.

1. Apa itu onikolisis?

Onikolisis (Kuku Lepas): Gejala, Penyebab, dan Pengobatanilustrasi kuku tangan (freepik.com/Racool_studio)

Dilansir Healthline, onikolisis merupakan istilah medis ketika kuku terpisah dari kulit di bawahnya atau bantalan kuku. Onikolisis umum terjadi dan memiliki beberapa kemungkinan penyebab. Kondisi ini berlangsung selama beberapa bulan karena kuku tangan atau kaki tidak dapat menempel kembali ke dasar kuku.

Umumnya, gejala akan mereda saat kuku baru tumbuh untuk menggantikan kuku yang lama. Waktu pemulihan bervariasi, kuku jari tangan membutuhkan waktu sekitar 4 hingga 6 bulan untuk tumbuh kembali sepenuhnya, sedangkan kuku kaki membutuhkan waktu selama 8 hingga 12 bulan.

2. Gejala

Onikolisis (Kuku Lepas): Gejala, Penyebab, dan Pengobatanilustrasi onikolisis atau kuku lepas (commons.m.wikimedia.org/CopperKettle)

Onikolisis biasanya tidak menyakitkan. Namun, penyebab yang mendasari kuku lepas mungkin menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan. Apabila menderita onikolisis karena cedera atau infeksi jamur, seseorang mungkin mengalami rasa sakit dan iritasi.

Beberapa gejala onikolisis yang timbul dapat berupa:

  • Kuku mulai terkelupas atau lepas dari bantalan kuku.
  • Bantalan kuku keras dan tebal.
  • Batas abnormal antara area merah muda kuku dan tepi putih kuku.
  • Perubahan warna pada kuku dan bantalan kuku menjadi putih, kuning, abu-abu, kehijauan atau ungu, tergantung penyebabnya.
  • Lekukan atau lubang di kuku.
  • Kuku rusak.
  • Pendarahan di bawah kuku.

Baca Juga: Sindrom Kuku Kuning: Gejala, Penyebab, Pengobatan

3. Penyebab

Onikolisis (Kuku Lepas): Gejala, Penyebab, dan Pengobatanilustrasi seseorang sedang memakai cat kuku (pexels.com/Element5 Digital)

Mengutip Cleveland Clinic, penyebab umum terjadinya onikolisis antara lain:

  • Cedera atau trauma, misalnya terbentur permukaan yang keras, memakai sepatu yang terlalu kecil, atau membiarkan kuku terendam air terlalu lama. Aktivitas seperti manikur yang terlalu sering juga dapat menyebabkan onikolisis.
  • Reaksi terhadap bahan kimia, seperti bahan kimia dalam cat kuku, pengilap kuku, pengeras kuku, dan penghapus cat kuku.
  • Infeksi jamur terjadi ketika jamur masuk antara kuku dan dasar kuku, biasanya melalui retakan atau luka di jari tangan atau kaki. Kondisi ini menyebabkan kuku menjadi tebal, kuning, dan mungkin menimbulkan bintik-bintik dan garis-garis putih.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti kemoterapi dan beberapa obat yang menyebabkan sensitivitas cahaya.
  • Psoriasis kuku yang menyebabkan perubahan pada struktur kuku.
  • Kondisi lainnya, seperti kekurangan zat besi dan hipertiroidisme.

4. Diagnosis

Onikolisis (Kuku Lepas): Gejala, Penyebab, dan Pengobatanilustrasi konsultasi dengan dokter (freepik.com/jcomp

Onikolisis umumnya mudah dikenali. Namun, jika mengalami kuku lepas, konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya.

Dokter mungkin melakukan beberapa tes untuk mendiagnosis onikolisis, termasuk:

  • Biopsi: Sampel kuku diambil dan diuji di laboratorium.
  • Tes jamur: Untuk mendeteksi adanya jamur penyebab onikolisis.
  • Tes darah: Sampel darah diuji di laboratorium untuk memeriksa adanya penyakit yang dapat menyebabkan onikolisis.

5. Pengobatan

Onikolisis (Kuku Lepas): Gejala, Penyebab, dan Pengobatanilustrasi menggunting kuku (pixsbay.com/Carola68)

Mengetahui penyebab onikolisis sangat penting untuk menentukan pengobatan yang tepat. Jika disebabkan oleh cedera, bagian kuku yang terlepas pada akhirnya akan tumbuh lagi.

Gunakan gunting kuku untuk memotong sisa kuku yang terangkat dengan hati-hati. Jika ada kulit yang terkelupas atau luka terbuka, penting untuk menjaga area tersebut tetap bersih untuk mencegah infeksi.

Untuk infeksi jamur, biasanya memerlukan obat antijamur, seperti obat antijamur oral, topikal atau oles dalam bentuk krim, salep, atau gel. Kuku yang terkena psoriasis juga membutuhkan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter.

Masalah tiroid sering kali memerlukan obat yang membantu tiroid mengatur produksi hormon. Kekurangan vitamin dan mineral ditangani dengan perubahan pola makan. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan suplemen.

Upaya lain yang dapat dilakukan untuk perawatan onikolisis, di antaranya:

  • Minum obat dan lakukan perawatan seperti yang dianjurkan oleh dokter.
  • Memotong kuku yang terkena onikolisis secara teratur.
  • Melindungi kuku dari kerusakan tambahan.
  • Mencuci tangan secara teratur untuk mencegah infeksi.

6. Pencegahan

Onikolisis (Kuku Lepas): Gejala, Penyebab, dan Pengobatanilustrasi mencuci piring dengan sarung tangan (pexels.com/Liliana Drew)

Inilah sejumlah tips yang bisa kamu coba untuk membantu mencegah onikolisis:

  • Menjaga kuku tetap pendek.
  • Menghindari kebiasaan menggigit kuku.
  • Menghindari penggunaan bahan kimia atau produk yang dapat mengiritasi kuku atau kulit di sekitar kuku.
  • Jika memiliki alergi, pilih produk bebas alergen untuk merawat kuku.
  • Menggunakan sarung tangan saat melakukan aktivitas yang dapat memicu kuku rusak, misalnya saat mencuci piring.
  • Memakai kaus kaki bersih dan sepatu yang nyaman saat berolahraga atau beraktivitas.

Jika mengalami onikolisis atau kuku lepas, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebab pastinya sehingga dapat ditangani yang tepat. Jangan lupa untuk mengikuti anjuran dokter tentang cara merawat kondisi ini dengan benar, ya.

Baca Juga: Muncul Garis Hitam di Kuku? Bisa Jadi Itu Tanda Penyakit Serius

Rifa Photo Verified Writer Rifa

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya