Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Studi: Pakai Air Fryer, Polusi Dalam Ruangan Berkurang

ilustrasi memasak menggunakan air fryer (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Air fryer keluarkan lebih sedikit polusi daripada metode memasak lain.
  • Polusi udara dalam ruangan sebagian besar disebabkan oleh kegiatan memasak, berpotensi menyebabkan penyakit kardiovaskular, pernapasan, dan neurodegeneratif.
  • Data menunjukkan penggunaan air fryer menghasilkan 150 kali lebih sedikit partikel pencemar dibandingkan dengan menggoreng dengan wajan.

Penelitian terbaru menunjukkan, penggunaan air fryer mengeluarkan lebih sedikit polusi daripada metode memasak lain seperti menggoreng dengan wajan atau dengan minyak banyak.

Selain efisiensi energi, metode memasak dengan air fryer ini juga bermanfaat bagi lingkungan, demikian temuan para peneliti.

Memasak menyebabkan polusi

ilustrasi memasak (pexels.com/e2ghost)

Polusi udara dalam ruangan sebagian besar disebabkan oleh kegiatan memasak. Berdasarkan penelitian, rata-rata orang menghabiskan sekitar 80 persen hidup mereka di dalam ruangan.

Para ahli mengatakan, paparan polusi udara dalam ruangan tingkat tinggi dapat menempatkan individu pada risiko terserang penyakit kardiovaskular, pernapasan, dan neurodegeneratif.

Hasil penelitian

Selama penelitian, tim peneliti memasak lima dada ayam dengan lima cara berbeda, yakni menggoreng dalam wajan, menumis, menggoreng dengan minyak banyak, merebus, dan dengan air fryer.

Peneliti mendirikan dapur di lab mereka untuk melihat perbandingan berbagai metode saat memasak dada ayam.

Mereka mengukur tingkat partikel (PM) antara 0,18 hingga 26 mikron, serta tingkat senyawa organik yang mudah menguap (VOC).

Suhu memasak ditemukan sebagai faktor kunci yang berkorelasi dengan besarnya emisi PM dan VOC, sedangkan volume minyak berkorelasi negatif dengan kadar PM.

Untuk PM, pengukuran dilakukan dalam satuan mikrogram per meter kubik, urutannya adalah sebagai berikut:

  1. Memasak dengan wajan (92,9 PM)
  2. Memasak dengan metode tumis (26,7 PM)
  3. Memasak dengan minyak banyak (7,7 PM)
  4. Metode merebus (0,7 PM)
  5. Menggunakan air fryer (0,6 PM)

Data tersebut mengartikan bahwa tingkat partikel mencapai puncaknya saat memasak dengan wajan, dan yang terendah kala menggunakan air fryer—150 kali lebih sedikit daripada menggoreng dengan wajan.

Perbanyak ventilasi

ilustrasi dapur (unsplash.com/Tina Dawson)

Polusi dalam ruangan yang jauh lebih tinggi tercatat hingga satu jam setelah 10 menit sesi memasak. Jadi, dengan terus membuka ventilasi atau menyalakan exhaust fan selama beberapa waktu, itu akan sangat membantu untuk menghindari penumpukan polusi dalam ruangan dan mengurangi potensi polutan yang didistribusikan ke seluruh rumah dengan paparan secara individu yang lebih tinggi.

Dengan makin populernya air fryer karena waktu memasaknya yang cepat serta penggunaan energi dan minyak yang lebih sedikit, temuan ini memberi para koki rumahan alasan lain untuk berinvestasi pada air fryer, yakni pengurangan jenis polutan dalam ruangan yang sebelumnya dikaitkan dengan masalah kesehatan seperti infeksi saluran pernapasan, gagal jantung dan demensia.

Memperbanyak ventilasi di dapur dengan membuka jendela atau menggunakan kipas angin, akan membantu menyebarkan partikel pencemar dan mengurangi paparan setelah memasak.

Referensi

"Indoor pollution reduced by air fryers". Diabetes. Diakses pada Desember 2024.
"Scientists Reveal a Very Compelling Reason to Use Your Air Fryer". ScienceAlert. Diakses pada Desember 2024.
Tang, Ruijie, Ravi Sahu, Yizhou Su, Adam Milsom, Ashmi Mishra, Thomas Berkemeier, and Christian Pfrang. “Impact of Cooking Methods on Indoor Air Quality: A Comparative Study of Particulate Matter (PM) and Volatile Organic Compound (VOC) Emissions.” Indoor Air 2024, no. 1 (January 1, 2024).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Misrohatun H
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us