Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Suplemen untuk Mempercepat Pemulihan setelah Sakit

pexels-karola-g-5207309.jpg
ilustrasi minum suplemen (pexels.com/Karola G)
Intinya sih...
  • Vitamin D membantu melindungi tubuh dari infeksi saluran pernapasan dan meningkatkan kerja sel imun.
  • Zink mendukung sistem imun, mempercepat pemulihan flu, tetapi konsumsi berlebihan bisa mengganggu penyerapan zat besi dan tembaga.
  • Vitamin C, A, E, asam lemak omega-3, dan selenium juga penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh setelah sakit.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Saat tubuh baru saja melewati masa sakit, rasanya energi belum sepenuhnya kembali. Bangun tidur masih lemas, fokus belum maksimal, dan daya tahan tubuh terasa rapuh. Pada fase inilah banyak orang mulai bertanya-tanya: apa yang bisa dilakukan agar tubuh cepat pulih dan tidak gampang jatuh sakit lagi?

Selain istirahat cukup dan makan makanan bergizi, suplemen sering jadi pilihan untuk membantu proses pemulihan. Namun, tidak semua suplemen bekerja dengan cara yang sama. Ada nutrisi tertentu yang punya peran penting dalam mendukung sistem imun dan membantu tubuh bangkit lebih cepat setelah sakit. Berikut penjelasannya.

1. Vitamin D

Vitamin D dijuluki "vitamin matahari" karena tubuh bisa memproduksinya saat kulit terpapar sinar matahari. Asupan vitamin D yang cukup diketahui dapat membantu mengurangi tingkat keparahan infeksi, bahkan berpotensi mencegahnya.

Vitamin D juga berperan dalam melindungi tubuh dari infeksi saluran pernapasan. Nutrisi ini membantu kerja sel imun, seperti sel T dan makrofag yang bertugas melawan patogen. Kekurangan vitamin D cukup umum terjadi sehingga penting untuk mengetahui kadar vitamin D dalam tubuh sebelum memutuskan mengonsumsi suplemen.

2. Zink

Zink adalah mineral esensial yang penting bagi sistem imun. Fungsinya meliputi membantu perkembangan dan komunikasi sel imun, mengurangi peradangan, menjaga lapisan pelindung jaringan tubuh, serta mencegah patogen asing masuk.

Kekurangan zink dapat membuat sistem imun bekerja kurang optimal dan meningkatkan risiko infeksi. Suplementasi zink bisa membantu mempercepat pemulihan saat seseorang sudah terlanjur sakit, misalnya dengan mempersingkat durasi flu.

Meski relatif aman, tetapi konsumsi zink jangka panjang sebaiknya tidak melebihi 40 mg per hari karena dosis berlebihan dapat mengganggu penyerapan zat besi dan tembaga.

3. Vitamin C

Suplemen vitamin C.
ilustrasi suplemen vitamin C (pexels.com/Maksim Goncharenok)

Vitamin C adalah suplemen paling populer saat tubuh sedang tidak fit. Nutrisi ini mendukung kerja berbagai sel imun dan meningkatkan kemampuan tubuh melawan infeksi. Selain itu, vitamin C juga berperan sebagai antioksidan yang melindungi sel dari stres oksidatif.

Vitamin C diketahui dapat membantu mengurangi durasi dan tingkat keparahan infeksi saluran pernapasan atas, termasuk flu biasa. Pada kasus tertentu, vitamin C dosis tinggi diberikan secara intravena untuk membantu pasien dengan infeksi berat.

4. Vitamin A

Vitamin A membantu menjaga kesehatan sel darah putih dan membran mukosa di saluran pernapasan, pencernaan, dan kemih. Lapisan ini berfungsi sebagai gerbang pertahanan pertama tubuh dari kuman.

Asupan vitamin A yang cukup dapat membantu sistem imun bekerja optimal. Nutrisi ini bisa diperoleh dari makanan, seperti susu, yoghurt, telur, ikan berlemak, serta sayuran berwarna oranye dan hijau tua seperti wortel, ubi, dan bayam.

5. Vitamin E

Vitamin E adalah antioksidan kuat yang membantu tubuh melawan infeksi dan menjaga performa sel T agar tetap optimal. Namun, para ahli justru menyarankan untuk berhati-hati dengan suplemen vitamin E karena manfaatnya belum sepenuhnya didukung bukti klinis dan bisa berisiko dalam kondisi tertentu.

Pilihan terbaik adalah mendapatkan vitamin E langsung dari makanan, seperti biji bunga matahari, almond, brokoli, dan alpukat.

6. Asam lemak omega-3

Suplemen omega-3.
ilustrasi suplemen asam lemak omega-3 (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Omega-3 berperan penting dalam meningkatkan fungsi sel B pada sistem imun, sehingga respons imun menjadi lebih kuat.

Selain itu, sifat antiinflamasinya membantu menyeimbangkan sistem kekebalan tubuh, terutama pada orang dengan kondisi peradangan atau gangguan imun.

Banyak orang meningkatkan asupan omega-3 melalui suplemen minyak ikan untuk mendukung pemulihan tubuh setelah sakit.

7. Selenium

Selenium bekerja unik karena tidak hanya mengaktifkan sistem imun saat dibutuhkan, tetapi juga membantu mengendalikan rem agar respons imun tidak berlebihan. Hal ini penting untuk mencegah peradangan kronis dan penyakit autoimun.

Sumber selenium alami antara lain kacang Brasil, tuna, halibut, dan keju cottage.

Suplemen memang bisa membantu menutup kekurangan nutrisi, tetapi cara terbaik mendapatkan vitamin dan mineral tetap berasal dari makanan. Tubuh menyerap nutrisi dari makanan secara lebih efektif dibandingkan dari suplemen.

Selain itu, suplemen bisa menimbulkan efek samping, terutama jika dikonsumsi bersamaan dengan obat tertentu atau pada kondisi kesehatan khusus.

Jika merasa membutuhkan suplemen untuk mempercepat pemulihan setelah sakit, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan tenaga kesehatan agar aman dan sesuai kebutuhan tubuh.

Referensi

"The Best Vitamins for Boosting Immunity." Cleveland Clinic. Diakses pada Desember 2025.

"Do Supplements Help Prevent or Treat Colds?" Health. Diakses pada Desember 2025.

"Immune-Boosting Supplements That May Help." Healthline. Diakses pada Desember 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

Sudah Pakai IUD tapi Tetap Hamil, Apa yang Harus Dilakukan?

20 Des 2025, 22:49 WIBHealth