Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You
Age VerificationThis content is intended for users aged 18 and above. Please verify your age to proceed.

Waspadai 5 Infeksi yang Paling Sering Terjadi pada Masa Kehamilan Ini

Pixabay/StockSnap
Pixabay/StockSnap

Sebagai ibu hamil, ada saja keluhan yang dirasakan, ya. Kalau sudah merasakan sedikit ketidaknyamanan saja, bawaannya jadi waswas dan bisa bikin stres.

Bagaimanapun, keluhan yang kamu rasakan atas perubahan-perubahan tertentu boleh jadi memang pertanda dari tubuh. Masa kehamilan pun sesungguhnya merupakan satu fase yang membuat wanita jadi lebih rentan terhadap infeksi.

Hal ini dipengaruhi oleh perubahan pada imunitas dan hormon. Bila tidak ditangani dengan cepat dan tepat, risiko kesehatan jadi lebih besar mengancam baik bagi ibu maupun bayi. Untuk itu, yuk kenali berbagai infeksi apa yang rentang menyerang pada masa kehamilan berikut langkah preventif dan penganggulangannya.

1. Infeksi kandung kemih

http://unco.co.jp
http://unco.co.jp

Ciri-ciri infeksi ini antara lain sering buang air kecil alias anyang-anyangan, rasa seperti terbakar saat buang air kecil, keputihan abnormal, dan ada tekanan tertentu di sekitar area kandung kemih. Hal ini dikarenakan tertutupnya saluran kencing oleh bakteri.

Bakteri ini perlu segera diobati. Bila tidak, bakteri justru akan semakin berkembang dan menyerang organ reproduksi lain serta meningkatkan risiko yang lebih besar. Adapun penyebab utama infeksi ini adalah cara membersihkan vagina yang salah.

2. Infeksi jamur vagina

herhaleness.com
herhaleness.com

Risiko infeksi ini semakin meningkat pada trimester kedua dan ketiga. Gejala utamanya antara lain sensasi rasa panas atau terbakar pada vagina, muncul kemerahan atau bengkak pada bagina, dan keputihan berwarna putih kekuningan dengan aroma tidak sedap dan kuat.

Patogen penyebabnya adalah jamur kandida yang tumbuh di luar batas normal. Hal ini didukung oleh kadar hormon estrogen dan progesteron yang meningkat selama masa kehamilan.

3. Rubella

keckmedicine.org
keckmedicine.org

Rubella boleh jadi tidak terlalu berdampak pada sang ibu, tetapi efek yang diberikan oleh virus ini akan sangat berisiko bagi si kecil. Bahkan bila rubella menyerang ketika masa kehamilan kurang dari lima bulan, besar kemungkinan bayi meninggal dalam kandungan.

Gejala rubella cenderung tidak terlalu spesifik, antara lain rasa mual yang berlebihan, sakit kepala dan hidung tersumbat seperti saat flu, iritasi pada mata, dan muncul bintik-bintik merah. Lakukan pola hidup sehat dan jaga jarak dengan orang lain untuk mencegahnya dan lakukan screening test sebagai deteksi awal.

4. Bacterial vaginosis

sciencenews.org
sciencenews.org

Infeksi pada vagina lainnya yang kerap menyerang ibu hamil adalah Bacterial Vaginosis alias BV. Seperti infeksi jamur ragi, gejala paling utama dari infeksi ini adalah keputihan abnormal yang ditandai dengan bau sangat tidak sedap.

Penyebabnya adalah menurunnya lactobacilli pada vagina dan dikombinasikan dengan pertumbuhan di luar batas normal bakteri lain di dalam vagina. Adapun konseukensi umum bila kondisi ini tidak ditangani dengan cepat dan tepat adalah kelahiran prematur, komplikasi, dan bahkan kematian pada bayi.

5. Chlamydia trachomatis

ebtc.ie
ebtc.ie

Infeksi ini termasuk dalam kelompok penyakit menular seksual yang berpotensi sebagai sumber utama berbagai komplikasi dalam kehamilan. Chlamydia trachomatis dapat menyeebabkan servisitis, endometriosis postpartum, dan pendarahan kehamilan. Yang lebih berbahaya, infeksi ini bisa menular kepada janin.

Beberapa gejala penyakit ini antara lain keputihan dengan warna kuning kehijauan yang berbau busuk. Selain itu, pemeriksaan ke dokter juga perlu segera dilakukan bilamana terjadi sensasi nyeri dan panas selagi berhubungan badan dengan suami.

Beberapa jenis infeksi ini memang kerap memberikan gejala yang tidak terlalu spesifik dan seolah-olah merupakan hal yang 'wajar'. Padahal, risiko yang diberikan sangatlah besar, bukan?

Karena itu, yuk coba lebih kenali dan peka terhadap tubuh sendiri. Perhatikan setiap perubahan yang kamu alami. Tidak hanya kamu, si kecil dalam hangatnya kandunganmu pun ingin senantiasa sehat dan segera bertemu!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bayu D. Wicaksono
Amanda Lizbeth
Bayu D. Wicaksono
EditorBayu D. Wicaksono