Ada satu bagian pada perempuan yang dikenal sebagai g-spot. Mitosnya, rangsangan yang tepat di titik ini dapat memicu orgasme hebat. Namun, apa itu g-spot sebenarnya?
Beberapa menggambarkan bagian ini sebagai area sensitif saat berhubungan intim. Namun, ada juga yang menyebut sebagai bagian dari klitoris. Simak penjelasan lengkap dan faktanya di bawah, ya.
Kamu mungkin pernah mendengar istilah g-spot sebagai titik rangsang untuk mencapai orgasme vagina yang hebat. Namun, apakah benar demikian? Terkait hal itu, jawabannya bisa sedikit rumit.
Apa itu g-spot? G-spot adalah titik yang juga disebut sebagai Gräfenberg. Istilah ini diperkenalkan oleh Dr. Beverly Whipple setelah ia mencoba gerakan 'come here' menggunakan jari di sepanjang bagian dalam vagina. Stimulasi tersebut menghasilkan respons yang dianggap sebagai orgasme perempuan.
FYI, g-spot sejatinya bukanlah anatomi terpisah dan spesifik, lho. Sebuah studi dalam The Journal of Sexual Medicine pada 2017 menyebutkan bahwa g-spot adalah bagian dari jaringan klitoris.
Berbeda dengan yang selama ini diketahui, ukuran klitoris sebetulnya tidak sebesar kacang polong. Klitoris di labia hanyalah ujung dan terbagi menjadi dua akar. Keseluruhan bagian klitoris bisa mencapai 4 inci atau sekitar 10 cm, melansir Healthline.
Pendapat terkait letak g-spot terbagi menjadi beberapa. Namun, sebagian besar melaporkan bahwa g-spot berada 1 inci atau 2-3 cm di dalam dinding vagina bagian atas, melansir Planned Parenthood.
Bagaimana cara mengidentifikasinya? Konon, area g-spot akan terasa bergelombang ketika perempuan sedang terangsang. Pendapat lain mengatakan bahwa seseorang harus menekan area tersebut untuk merasakan gelombang yang dimaksud.
Di luar itu, ada pula pendapat yang mengatakan bahwa menyentuh g-spot terkadang membuat perempuan ingin buang air kecil. Hal ini kemungkinan karena letak g-spot berada di bawah kandung kemih, melansir Medical News Today.
Setelah mengetahui apa itu g-spot, lantas bagaimana cara merangsangnya agar perempuan mencapai orgasme? Tidak ada panduan khusus terkait hal ini. Eksperimen adalah hal terbaik untuk menemukan titik sensitif ini. Namun, sebagai gambaran, kamu bisa mencoba beberapa langkah berikut.
Pertama, mulai dengan foreplay untuk meningkatkan pelumasan. Bila perlu, gunakan bantuan pelumas tambahan untuk membuat seks makin menyenangkan.
Lanjutkan dengan memasukkan jari ke dalam vagina. Perlahan, masukkan jari bagian dalam di sepanjang dinding atas vagina. Cari tekstur yang sedikit bergelombang atau berbeda dari bagian lain. Kamu mungkin merasakan sensasi berbeda ketika titik ini disentuh.
Setelah menemukannya, buat gerakan seperti 'memanggil kemari' dengan jari di area tersebut. Jika masih belum tepat, kamu dapat mengarahkan jari ke bagian yang lebih dekat vagina atau mendekati mulut rahim.
Pengalaman orgasme tiap perempuan bisa berbeda. Meski sebagian perempuan punya g-spot, tidak semua lantas mengalami orgasme ketika mendapat stimulasi di titik ini.
Studi yang melibatkan 300 perempuan dalam Turkish Journal of Obstetrics and Gynecology menyebutkan bahwa hanya separuh dari responden yang mempercayai g-spot itu ada. Mereka yang percaya beranggap bahwa rangsangan di g-spot ini bener ada dan terasa. Sementara itu, mereka yang tidak mempercayainya mengaku tak merasakan apa pun ketika area (yang konon) g-spot ini disentuh.
Tidak hanya g-spot, faktanya setiap perempuan dapat memiliki titik rangsang yang berbeda. Oleh karena itu, selain mencoba eksplorasi di bagian tersebut, bisa juga dengan mengombinasikan stimulasi klitoris atau bagian sensitif lainnya.
Eksplorasi tentang apa itu g-spot bisa sedikit menantang. Tidak sedikit yang melaporkan bahwa mereka kesulitan menemukannya. Namun, sebagian yang berhasil, mengaku mendapatkan orgasme hebat dari stimulasi titik ini. Mengetahui faktanya, apakah kamu pernah mencoba rangsangan di titik Gräfenberg?