Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Durasi Hubungan Badan yang Diinginkan Perempuan, Berapa Lama?

ilustrasi pasangan (pexels.com/Ba Tik)

Berapa lama normalnya laki-laki bertahan saat melakukan hubungan seksual kerap  masih jadi obrolan. Sebagian besar masih menganggap bahwa makin lama seks berlangsung sejalan dengan kepuasan yang didapat. 

Kesimpulan tersebut dianggap sama dengan durasi hubungan badan yang diinginkan perempuan. Padahal, tidak selalu demikian, lho! Berbicara tentang durasi memang subjektif, tetapi terdapat penelitian yang turut mengungkapkan durasi hubungan seks yang diinginkan oleh perempuan. 

Durasi hubungan badan yang diinginkan perempuan

ilustrasi pasangan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ketika membahas keinginan, maka erat kaitannya dengan ekspektasi yang mana bisa berbeda satu sama lain. Meski demikian, umumnya hal tersebut dapat membentuk pola yang bisa ditarik dalam jumlah rata-ratanya.

Untuk mencari jawaban dari pertanyaan tersebut, sebuah situs kencan bernama Saucy Dates melakukan survei pada 4 ribu responden laki-laki dan perempuan dari seluruh dunia. Peserta kemudian menjawab dua pertanyaan. Pertanyaan pertama terkait berapa lama mereka berhubungan seks, lalu kedua mengenai berapa lama idealnya durasi bertahan saat hubungan intim. 

Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa perempuan mengharapkan seks bisa bertahan selama 25 menit 51 detik. Beda sedikit dengan laki-laki yang memiliki keinginan rata-rata 25 menit 43 detik. Namun, hasil tersebut tidak menjelaskan secara spesifik jenis seks yang berlangsung serta  apakah waktu tersebut meliputi foreplay atau hanya penetrasi.

Penelitian lebih lawas dalam The Journal of Sexual Medicine mencoba menanyakan durasi normal pada sekelompok terapis seks. Peneliti mengelompokkan waktu bercinta dalam empat kategori, yakni memadai, terlalu pendek, terlalu panjang, dan diinginkan.

Hasilnya, seks penetrasi vagina yang berlangsung 1-2 menit dinilai ‘terlalu singkat’. Sementara itu, penetrasi yang berlangsung 10-30 menit termasuk ‘terlalu lama’. Adapun  peserta menggambarkan kategori ‘cukup’ pada seks penetrasi yang berlangsung selama 3-7 menit, sedangkan mayoritas mengharapkan momen intim berlangsung selama 7-13 menit.

Sofia Benoit dalam GQ mencoba mewawancara beberapa perempuan terkait durasi harapannya saat melakukan hubungan seks. Seorang narasumber menjawab, baginya, waktu ideal terdiri dari 10-15 menit foreplay dan 10 menit penetrasi. 

Sementara itu, menurut jajak pendapat yang diikuti 2.380 orang pelaku seks penetrasi di Twitter, 61 persen menginginkan seks penetrasi berlangsung antara 5-10 menit, tidak termasuk foreplay. Adapun 26 persen lainnya berharap seks bisa lebih dari 11 menit. 

Sebagian besar responden yang terdiri dari perempuan juga beranggapan bahwa penetrasi lebih lama berarti lebih baik. Beberapa bahkan memberikan pendapat bahwa quality over quantity. Walau begitu, gerakan repetitif yang terlalu lama saat penetrasi justru menyebabkan rasa sakit, melansir Doctor Climax. 

Durasi hubungan seks yang dianggap singkat sebetulnya tidak begitu

ilustrasi pasangan (pexels.com/Anna Tarazevich)

Bisa dibilang, persepsi seputar durasi seks sangat terpengaruh oleh film-film biru yang beredar luas. Klip audiovisual yang menunjukkan seorang pemain laki-laki mampu bertahan hingga 30 menit bahkan lebih. Belum lagi cerita dari mulut ke mulut yang membandingkan kekuatan di ranjang dari pasangan masing-masing.

Padahal, durasi seks yang sering dianggap terlalu cepat sebenarnya berada pada kategori normal. Para perempuan pun tidak selalu mengharapkan penetrasi dalam yang berlama-lama. 

Mendukung hal tersebut, Journal of Sex & Marital Therapy mencatat, hanya 18 persen perempuan yang mengalami orgasme karena seks penetrasi. Sisanya harus menggabungkan beberapa stimulasi, termasuk merangsang klitoris agar mencapai klimaks selama seks berlangsung.

Memisahkan ekspektasi dan realita, The Journal of Sexual Medicine menunjukkan bahwa sesi penetrasi hingga orgasme bagi laki-laki umumnya hanya membutuhkan waktu sekitar 5,4 menit.  Sementara itu, di jurnal yang sama terbitan tahun 2020 menuliskan perempuan membutuhkan waktu 13,4 menit untuk mencapai orgasme.

Perbedaan kebutuhan akan durasi mencapai orgasme tersebut bisa jadi alasan mengapa seks terasa terlalu cepat. Sebagai alternatif, hindari buru-buru membawa momen intim ke tahap penetrasi. Gantinya, laki-laki bisa memfokuskan stimulasi pada banyak titik sensitif pasangan. Misalnya, stimulasi klitoris, seks oral, payudara, dan banyak lainnya guna memaksimalkan gairah dan memperkecil gap menuju orgasme.

Hindari merasa tertekan akibat membayangkan durasi hubungan badan yang diinginkan perempuan. Perasaan yang tidak rileks justru membuat tubuh tegang. Kamu dan pasangan pun tidak sepenuhnya menikmati hubungan intim. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
Laili Zain Damaika
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us