Pilihan Pelumas untuk Perempuan yang Sudah Menopause

Mengatasi kekeringan vagina ringan hingga sedang

Setelah menopause, seks mungkin tidak terasa senyaman biasanya. Perempuan yang menopause mengalami penipisan jaringan vagina dan kekeringan akibat kekurangan estrogen yang membuat seks terasa tidak nyaman bahkan menyakitkan.

Seks yang menyakitkan akibat kekeringan pada vagina dapat diatasi dengan pelumas berbentuk gel atau cair. Pelumas bisa dioleskan ke bagian dalam vagina atau ke penis pasangan untuk mengurangi gesekan.

Pelumas seks bekerja dengan cepat dan memberikan bantuan untuk mengurangi rasa sakit dan kekeringan saat berhubungan seks. Berikut ini pilihan pelumas untuk perempuan menopause yang layak untuk dipertimbangkan.

1. Pelumas berbahan dasar air

Pilihan Pelumas untuk Perempuan yang Sudah Menopauseilustrasi pelumas vagina (freepik.com/freepik)

Kelebihan

Pelumas seks ini menggunakan air sebagai bahan utama yang terkadang dikombinasikan dengan gliserin. Pelumas jenis ini tidak berbau dan tidak berwarna.

Pelumas berbahan dasar air mampu meningkatkan kenikmatan dan kepuasan saat berhubungan seks tanpa merusak kondom lateks, dan kecil kemungkinannya menyebabkan ketidaknyamanan pada vagina. Bahan ini juga tidak menimbulkan noda dan mudah dibersihkan dengan sabun dan air.

Kekurangan

Pelumas berbahan dasar air bisa cepat kering sehingga perlu sering dioleskan kembali. Pelumas ini tidak efektif digunakan untuk berhubungan seks di pancuran atau kolam renang.

Pelumas berbahan dasar air mungkin mengiritasi jaringan vagina yang sensitif atau menyebabkan infeksi jamur pada beberapa perempuan. Paraben memiliki efek mirip estrogen ringan. Banyak orang khawatir paraben berkontribusi terhadap kanker payudara. Namun, sejauh ini, penelitian dalam International Journal of Environmental Research and Public Health (2022) belum menunjukkan hubungan yang pasti.

Merek pelumas berbahan dasar air dapat mencakup:

  • Durex Play Massage 2in1.
  • Vivo Lube Strawberry.
  • VIGEL Lubricating Gel.
  • Vigel 2in1.
  • Fiesta Lubricant Aloe Vera & Vitamin E.

2. Pelumas berbasis silikon

Pilihan Pelumas untuk Perempuan yang Sudah Menopauseilustrasi pelumas vagina (freepik.com/wiredstock)

Kelebihan

Diterangkan laman Glamour, pelumas berbahan dasar silikon biasanya tahan lama dan aman digunakan dengan kondom lateks. Karena tidak larut dalam air, produk ini juga bagus untuk seks dalam air, seperti kolam renang, pancuran, atau kamar mandi.

Kekurangan

Lebih sulit dibersihkan sehingga mungkin menyebabkan iritasi. Tidak bisa digunakan bersama dengan mainan seks silikon, karena dapat menyebabkan bahannya rusak.

Merek pelumas berbahan dasar silikon dapat mencakup Vivo Uranus Silicone Lube.

Baca Juga: 7 Bahan Produk Pelumas Seks yang Bahayakan Vagina

3. Pelumas berbahan dasar minyak

Pilihan Pelumas untuk Perempuan yang Sudah Menopauseilustrasi pelumas seks (freepik.com/freepik)

Kelebihan

Pelumas berbahan dasar minyak memberikan rasa licin dan tahan lebih lama. Ini juga mungkin lebih efektif dalam menghilangkan kekeringan pada vagina secara umum dibandingkan produk berbahan dasar air.

Kekurangan

Pelumas berbahan dasar minyak dapat menodai kain dan sulit dibersihkan. Dilansir Medical News Today, ini meningkatkan risiko terkena infeksi jamur jika pelumas digunakan di dalam vagina. Jika digunakan bersamaan dengan kondom lateks, dapat memicu rusaknya kondom.

Opsi dapat mencakup:

  • Minyak mineral.
  • Petroleum jelly.
  • Baby oil.

4. Pelumas alami

Pilihan Pelumas untuk Perempuan yang Sudah MenopauseIlustrasi pelumas seks (unsplash.com/Malvestida Magazine)

Kelebihan

Pelumas alami tidak mengandung bahan tertentu, seperti gliserin atau paraben. Menurut laman Healthline, bahan tersebut terkadang dapat mengiritasi kulit. Jadi, pelumas alami kecil kemungkinannya mengiritasi vagina.

Kekurangan

Pelumas berbahan dasar air dapat cepat kering, sedangkan pelumas berbahan dasar minyak dapat merusak kondom lateks.

Mereknya dapat mencakup Sliquid Organic Lubricating Gel.

5. Pelumas berbahan dasar minyak nabati

Pilihan Pelumas untuk Perempuan yang Sudah Menopauseilustrasi minyak nabati (freepik.com/jcomp)

Kelebihan

Pelumas ini merupakan pilihan yang baik jika kamu kehabisan pelumas biasa. Aturannya, jika aman dikonsumsi, biasanya aman digunakan di vagina.

Kekurangan

Sayangnya, minyak nabati dapat merusak kondom lateks dan dapat menodai kain.

Opsinya dapat mencakup:

  • Minyak alpukat.
  • Minyak kelapa.
  • Minyak zaitun.

6. Pelumas penghangat

Pilihan Pelumas untuk Perempuan yang Sudah Menopauseilustrasi pelumas seks (unsplash.com/Deon Black)

Kelebihan

Memiliki bahan tambahan di dalamnya yang menciptakan sensasi hangat saat disentuh. Diterangkan dalam laman Women's Health, pelumas penghangat membantu mendorong lebih banyak aliran darah ke daerah genital, yang meningkatkan sensitivitas dan bahkan meningkatkan orgasme.

Kekurangan

Beberapa perempuan merasa jenis pelumas ini menyebabkan sensasi terbakar atau perih yang tidak nyaman.

Merek pelumas penghangat di antaranya:

  • Siyi Warming Lubricant Fluid.
  • Durex Play Warming Lubricant.
  • Grizzly Warming.

Pelumas dapat mengatasi seks yang menyakitkan dengan mengatasi kekeringan vagina tingkat ringan hingga sedang pada perempuan yang sudah menopause. Jika kekeringan makin parah atau pelumas tidak membantu, temui dokter kandungan atau dokter perawatan primer. Dokter mungkin meresepkan krim atau pil estrogen.

Baca Juga: Waktu Tepat Pakai Pelumas yang Patut Dicoba, Sensasinya Beda!

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya