7 Perubahan Badan Setelah Berhubungan Sex, Kamu Menyadarinya?

Mitosnya, sih, bikin pinggul makin besar

Bercinta memberikan dampak secara psikologis maupun fisik bagi tubuh. Hal ini bisa dalam bentuk perubahan yang muncul hingga seks berlangsung.

Perubahan badan setelah berhubungan sex wajar terjadi dan tak menandakan sesuatu hal serius. Meski demikian, perubahan tersebut belum tentu terjadi pada semua orang. Selama tidak ada gejala lain, seharusnya tak jadi masalah besar.

Perubahan badan setelah berhubungan sex

Menurut mitos, bercinta dapat menyebabkan beberapa perubahan fisik. Termasuk pinggul, paha, dan payudara yang membesar. Hal ini lantas memicu klaim tak berdasar bilamana orang dengan perubahan tubuh tertentu mungkin telah melakukan hubungan seks

Padahal, seks tidak selalu menyebabkan perubahan fisik, setidaknya secara permanen. Planned Parenthood mengungkapkan, adanya perubahan tubuh setelah berhubungan seks bisa terjadi karena kebetulan individu tersebut melakukan hubungan intim pada waktu yang sama dengan perkembangan tubuh.

Kalau memang terjadi perubahan fisik, biasanya pun berlangsung sementara. Hal tersebut dipicu adanya rangsangan yang menyebabkan tubuh menyesuaikan diri untuk hubungan seksual. Berikut perubahan badan setelah berhubungan sex yang mungkin tidak kamu sadari.

1. Ukuran puting dan payudara membesar

7 Perubahan Badan Setelah Berhubungan Sex, Kamu Menyadarinya?ilustrasi puting payudara (onecms.io)

Saat gairah memuncak, hormon yang diproduksi dan sistem saraf pun ikut menegang. Hal ini lantas menyebabkan pembuluh darah membesar dan jaringan di payudara membengkak. Meski demikian, perubahan tersebut tidak bersifat permanen dan akan kembali normal saat gairah menurun.

Alasan yang sama juga menyebabkan puting menjadi tegak. Proses ini secara teknis disebut vasocongestion. Bedanya, respons fisik ini telah 'memprogram ulang' puting sehingga membuatnya lebih sensitif untuk menerima rangsangan seksual.

2. Ceria karena perasaan bahagia

Bukan rahasia jika seks dan orgasme membuat tubuh mengeluarkan hormon oksitosin. Hormon tersebut dapat memberikan sensasi bahagia, puas, dan perasaaan sangat terhubung dengan pasangan. Selain itu, ada juga dopamin dan testosteron yang bisa meningkatkan kepercayaan diri.

Campuran hormon ini memberikan perbedaan pada mood seseorang. Saat merasa puas dengan aktivitas seksual yang dilakukan, kamu akan merasa ceria. Hal tersebut akan berlangsung setidaknya hingga efek hormon menurun.

3. Klitoris yang membengkak

7 Perubahan Badan Setelah Berhubungan Sex, Kamu Menyadarinya?ilustrasi klitoris (pexels.com/Laker)

Setelah mendapat rangsangan, klitoris mulai membengkak. Perubahan ini terjadi akibat peningkatan aliran darah panggul, termasuk klitoris. 

Bukan tanpa alasan, pembengkakan ini membantu lebih banyak kelembapan yang memungkinkan tubuh memproduksi pelumasan, ungkap Dr. Mary Jane Minkin, Profesor klinis di Departemen Kebidanan, Ginekologi, dan Ilmu Reproduksi di Fakultas Kedokteran Universitas Yale. Dalam Bustle, Jane juga menjelaskan bahwa keadaan tersebut bersifat sementara, tetapi akan terus berulang setiap mendapat rangsangan.

Baca Juga: Vagina Berkedut Normal atau Tidak? Berikut Penjelasannya

4. Pergeseran pada panggul

Bukan dalam konteks yang membahayakan, ya. Pergeseran di area sekitar panggul terjadi karena peningkatan aliran darah selama tubuh terangsang. Alhasil, produksi pelumas vagina pun jauh lebih banyak dan membuat aktivitas seksual menjadi lebih nyaman.

Efek puncak dari  pergeseran ini terjadi saat mendapatkan rangsangan dan akan menurun setelah rangsangan berkurang. Namun, sensasinya bisa bertahan cukup lama setelah seks dilakukan. 

5. Elastisitas vagina meningkat

7 Perubahan Badan Setelah Berhubungan Sex, Kamu Menyadarinya?ilustrasi klitoris (unsplash.com/Timothy Meinberg)

Seks mengubah elastisitas vagina. Menariknya, organ reproduksi perempuan ini bisa menyesuaikan diri dengan ‘kegiatan’ barunya sehingga menjadi lebih fleksibel.

Saat tubuh terangsang, dinding dan bibir vagina perlahan terbuka dan bersiap untuk penetrasi. Kemampuan ini terekam menjadi memori sehingga dapat terjadi berulang.

Dengan aktivitas seksual yang berulang, kemungkinan penetrasi yang kurang nyaman bisa berkurang. Namun, tak berarti vagina melar, lho! Organ ini justru belajar untuk mengingat dan meregang dengan baik saat kamu melakukan seks berikutnya. 

6. Perubahan pelumasan tubuh

Seiring meningkatnya frekuensi bercinta, tubuh akan terus menyesuaikan diri. Termasuk dalam hal kemampuan melumasi. Meski demikian, perubahan ini tetap bergantung pada beberapa faktor, seperti siklus menstruasi, pasangan, hormon, dan emosi. 

Pasang surut kemampuan pelumasan tubuh bisa menjadi tantangan tersendiri. Walau begitu, kamu bisa melibatkan pelumas buatan untuk membuat sesi bercinta tetap panas.

7. Lemas dan tidak bertenaga

7 Perubahan Badan Setelah Berhubungan Sex, Kamu Menyadarinya?ilustrasi penis (pexels.com/Deon Black)

Seks adalah olahraga. Jangan heran jika setelahnya tubuh terasa lebih lemas daripada sebelumnya. Pada laki-laki, momen ini mungkin lebih parah karena penis menjadi sangat sensitif dan belum bisa ereksi untuk beberapa waktu. Momen tersebut disebut periode refraktori, yakni jeda waktu setelah ejakulasi hingga tubuh siap untuk terangsang kembali.

Periode ini jelas bersifat sementara dan tidak lama, tetapi durasinya bisa bervariasi. Seiring bertambahnya usia, periode ini dapat berlangsung lebih panjang, bahkan hingga 12-24 jam, melansir Man Matters.

Perubahan badan setelah berhubungan sex tidak selalu terlihat oleh orang lain. Meski demikian, seringkali individu bisa merasakannya. Terlebih setelah melakukan seks untuk pertama kalinya.

Baca Juga: Fakta Ejakulasi Perempuan yang Perlu Diketahui, Pernah Merasakan?

Topik:

  • Laili Zain Damaika
  • Lea Lyliana
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya