Mengenal Tes Klamidia, Bagaimana Prosedurnya?

Penyakit menular seksual ini bisa diantisipasi sejak dini

Apakah kamu mengenal klamidia? Chlamydia atau klamidia merupakan jenis penyakit menular seksual (PMS) yang biasa ditularkan melalui hubungan intim, cairan vagina, air mani yang terinfeksi. 

Aktivitas seksual, oral, anal tanpa kondom berpotensi meningkatkan penyebaran bakteri penyebab klamidia (Chlamydia trachomatis). Infeksi ini bisa dialami perempuan maupun laki-laki. Orang yang telah terinfeksi bisa mengalami gejala atau tidak merasakannya sama sekali.

Infeksi ini bisa dideteksi dengan tes klamidia. Bagaimana prosedur tesnya? Yuk, simak informasi berikut ini!

1. Apa itu tes klamidia?

Mengenal Tes Klamidia, Bagaimana Prosedurnya?ilustrasi tes (unsplash.com/National Cancer Institute)

Tes ini digunakan untuk mengetahui seseorang memiliki infeksi klamidia atau tidak. Infeksi klamidia bisa diobati dengan penanganan dokter. Namun, perlu tes ulang untuk memastikan keberhasilan pengobatan setelah 3 bulan. 

Pemeriksaan yang dilakukan oleh ahlinya akan menghasilkan hasil lebih akurat. Dilansir laman Very Well Health, diagnosis klamidia ditegakkan dengan pemeriksaan fisik, tes urine, serta swab vagina atau uretra.

2. Bagaimana prosedur tes klamidia?

Mengenal Tes Klamidia, Bagaimana Prosedurnya?ilustrasi berkemih (pexels.com/Sora Shimazaki)

Pemeriksaan klamidia dengan memakai jenis tes amplifikasi asam nukleat (NAAT). Materi genetik bakteri penyebab klamidia akan terdeteksi oleh NAAT. Sampel cairan yang diperiksa menggunakan urine atau swab cairan vagina/uretra.

Apabila kamu memilih pemeriksaan urine, kumpulkan urine aliran pertama pada cawan steril yang disediakan. Dilansir dari laman Healthline, cara tes swab klamidia yaitu:

  • Perempuan: pemeriksaan dilakukan secara berbaring dengan merentangkan kaki. Sebelumnya, kamu diminta mengganti pakaian dengan gaun khusus pemeriksaan. Dokter mengambil sampel dengan mengusap kapas ke area vagina. 
  • Laki-laki: celana yang dipakai digantikan dengan selimut untuk menjaga privasi. Dokter menyeka kepala penis dengan alkohol, lalu memasukkan alat swab tipis ke uretra melalui ujung penis.

Baca Juga: Jangan Remehkan Penyakit Menular Seksual Klamidia, Ketahui Risikonya!

3. Kondisi tes klamidia yang tepat

Mengenal Tes Klamidia, Bagaimana Prosedurnya?ilustrasi pasangan (pexels.com/Ron Lach)

Mencegah lebih baik daripada terinfeksi dan berujung komplikasi. Gejala terserang klamidia tidak nyaman, misalnya nyeri saat berkemih, keluar cairan tidak normal dari penis atau vagina, perdarahan setelah berhubungan seksual (perempuan), serta pembengkakan pada testis (laki-laki). 

Apabila berusia 25 tahun ke atas dan berhubungan seksual aktif dengan pasangan tidak tetap, kamu disarankan melakukan tes klamidia. Selain itu, kondisi lain yang dikutip dari laman Cleveland Clinic bisa menjadi alasan tes klamidia antara lain:

  • Aktif berhubungan seksual;
  • Pria yang berhubungan seksual dengan pria;
  • Hamil dan berusia di bawah 25 tahun;
  • Terdiagnosis HIV;
  • Pasangan berhubungan intim diketahui memiliki penyakit menular seksual (PMS);
  • Bergonta-ganti pasangan seksual.

4. Persiapan sebelum tes chlamydia

Mengenal Tes Klamidia, Bagaimana Prosedurnya?ilustrasi antibiotik (pexels.com/Karolina Grabowska)

Sebelum tes klamidia, tenaga kesehatan akan menginformasikan mengenai prosedur, tujuan, waktu, risiko, serta persetujuan pasien. Tes ini diketahui tidak memiliki risiko setelahnya. Beberapa persiapan diperlukan untuk memperoleh hasil tes yang akurat.

Dilansir laman Medical News Today, dokter akan mengimbau pasien untuk melakukan hal-hal berikut sebelum tes dilakukan:

  • Hindari tindakan douching (membersihkan vagina dengan cairan kimia) selama 24 jam;
  • Tidak memakai krim kimia pada vagina;
  • Tidak meminum antibiotik selama 24 jam;
  • Tidak buang air kecil 1-2 jam sebelum pengambilan sampel urin.

5. Hasil tes klamidia

Mengenal Tes Klamidia, Bagaimana Prosedurnya?ilustrasi hasil tes (pexels.com/cottonbro)

Sampel yang telah diperoleh akan diteliti untuk mengetahui adanya infeksi klamidia. Hasil bisa bernilai positif yang berarti seseorang telah terinfeksi. Pasien perlu mendapatkan pengobatan antibiotik dan perawatan dari dokter.

Demi menghindari penularan, pasien disarankan untuk tidak berhubungan seksual dengan orang lain. Di sisi lain, hasil negatif artinya seseorang tidak mengidap klamidia.

Klamidia yang diketahui lebih awak akan lebih mudah untuk ditangani. Apabila kamu ingin melakukan tes, silakan mengunjungi rumah sakit atau laboratorium klinik. 

Baca Juga: Penyakit Menular Seksual (PMS): Jenis dan Gejalanya

Septin SLD Photo Verified Writer Septin SLD

Bukan anak sastra, tapi kadang suka nulis saja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya