Jobdesk Food Stylist, Gak Cuma Sekadar Hias Piring Saji!

Seorang food stylist bertugas bikin makanan tampil menarik untuk difoto atau direkam. Mereka bekerja sama dengan fotografer, art director, atau klien buat menentukan konsep visual. Menariknya, gak semua makanan yang difoto itu benar-benar bisa dimakan. Contohnya, es krim di iklan sering kali diganti kentang tumbuk yang diwarnai, karena kalau pakai es krim asli bakal cepat meleleh di bawah lampu studio. Kreativitas dan trik semacam itu jadi bagian dari keseharian food stylist.

Profesi ini butuh kombinasi unik antara seni, kuliner, dan kesabaran. Food stylist harus punya sense estetika, jago menata komposisi, serta paham bahan makanan biar bisa memilih yang paling fotogenik. Keterampilan kuliner dasar juga penting, karena mereka harus tahu tekstur atau cara masak yang bikin makanan lebih enak dilihat. Selain itu, detail-oriented, kreatif, dan bisa kerja tim jadi syarat utama. Latar belakang kuliner, fotografi, atau desain bisa jadi nilai tambah buat masuk ke bidang ini.

Seiring naiknya tren konten makanan di media sosial, peluang karier food stylist makin terbuka lebar. Mereka bisa bekerja di agensi iklan, perusahaan F&B, media kuliner, atau freelance untuk restoran dan brand personal. Soal penghasilan, food stylist biasanya dibayar per proyek. Range-nya bervariasi, dari ratusan ribu per sesi foto sederhana sampai jutaan rupiah untuk proyek besar bareng brand ternama. Semakin tinggi jam terbang, semakin besar juga tarif yang bisa ditawarkan.

Food stylist mungkin bukan profesi yang sering muncul di daftar “pekerjaan impian”, tapi justru di situlah letak keunikannya. Kalau kamu punya passion di dunia kuliner sekaligus seni visual, profesi ini bisa jadi jalan karier anti-mainstream yang menyenangkan. Siapa tahu, kamu adalah orang di balik foto makanan yang bikin banyak orang ngiler di layar.