Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Jobdesk Perawat yang Jarang Terlihat Publik, Tugas Berat di IGD!

ilustrasi perawat IGD
ilustrasi perawat IGD (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Perawat IGD menilai kondisi pasien dengan cepat dan akurat, serta harus siap mengambil keputusan penting dalam hitungan menit.
  • Mereka memberikan pertolongan pertama pada kondisi gawat dengan refleks dan latihan yang terasah selama bertahun-tahun.
  • Perawat IGD mengelola emosi dan tekanan di tengah situasi kacau, serta bertanggung jawab atas administrasi dan dokumentasi medis.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Saat kamu datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD), mungkin yang pertama kali terlihat adalah suasana sibuk dan suara alat medis yang tiada henti. Di tengah hiruk-pikuk itu, ada sosok perawat yang bekerja dengan cepat tapi tetap penuh empati. Mereka bukan hanya membantu dokter, tapi juga jadi garda terdepan dalam menolong pasien di situasi kritis. Namun, di balik jas putih dan wajah lelahnya, banyak tugas berat yang sering gak diketahui publik.

Pekerjaan perawat IGD jauh melampaui sekadar menyuntik atau memeriksa tekanan darah. Mereka harus siap siaga selama 24 jam, menghadapi kasus mendadak, dan tetap tenang saat nyawa pasien berada di ujung tanduk. Tak jarang mereka juga harus menenangkan keluarga yang panik sambil tetap fokus menjalankan prosedur medis. Kerja cepat, tanggung jawab besar, dan tekanan tinggi sudah jadi bagian dari rutinitas. Yuk, kenali lebih dalam tugas berat perawat IGD yang jarang terlihat publik!

1. Menilai kondisi pasien dalam waktu singkat

ilustrasi perawat (pexels.com/Speak Media Uganda)
ilustrasi perawat (pexels.com/Speak Media Uganda)

Setiap detik sangat berharga di IGD, dan perawat punya tanggung jawab untuk menilai kondisi pasien secepat mungkin. Mereka harus tahu siapa yang butuh pertolongan segera dan siapa yang bisa menunggu. Proses ini disebut triase, yakni menentukan prioritas berdasarkan tingkat kegawatdaruratan pasien. Dalam hitungan menit, perawat harus membaca tanda vital dan membuat keputusan penting. Kesalahan kecil bisa berakibat fatal bagi keselamatan pasien.

Pekerjaan ini membutuhkan ketenangan luar biasa dan kepekaan yang tinggi. Perawat tidak hanya mengandalkan alat medis, tapi juga insting dari pengalaman panjang. Mereka belajar mengenali tanda-tanda bahaya bahkan sebelum alat menunjukkan hasil abnormal. Dalam situasi ramai, keputusan cepat mereka bisa jadi penyelamat nyawa seseorang. Itulah kenapa perawat IGD sering disebut sebagai “detektor hidup” di dunia medis.

2. Memberikan pertolongan pertama pada kondisi gawat

ilustrasi perawat (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi perawat (pexels.com/RDNE Stock project)

Begitu pasien masuk IGD dengan kondisi kritis, perawat adalah orang pertama yang turun tangan. Mereka melakukan tindakan awal seperti menghentikan perdarahan, membantu pernapasan, atau memasang infus darurat. Semua dilakukan dalam waktu sangat singkat dan di bawah tekanan tinggi. Setiap tindakan mereka harus sesuai standar medis tapi tetap manusiawi. Karena di tengah prosedur, mereka juga berhadapan dengan rasa takut dan nyeri pasien.

Dalam banyak kasus, perawat bekerja tanpa banyak waktu berpikir panjang. Mereka bergerak berdasarkan refleks dan latihan yang sudah terasah selama bertahun-tahun. Koordinasi dengan dokter juga harus cepat dan akurat agar tindakan penyelamatan berjalan lancar. Tak jarang, mereka jadi jembatan antara pasien dan tim medis lain di situasi genting. Dari sinilah terlihat bahwa perawat IGD bukan sekadar asisten, tapi juga pahlawan pertama yang bergerak sebelum siapa pun.

3. Mengelola emosi dan tekanan di tengah situasi kacau

ilustrasi perawat (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi perawat (pexels.com/RDNE Stock project)

IGD adalah tempat di mana perasaan campur aduk antara harapan, panik, dan kehilangan sering muncul bersamaan. Perawat harus tetap tenang di tengah tangisan keluarga atau teriakan pasien yang kesakitan. Mereka gak boleh terbawa emosi karena satu keputusan salah bisa berakibat fatal. Ketegangan mental di ruangan ini sering kali jauh lebih berat daripada kelelahan fisik. Namun, mereka tetap harus tersenyum dan bersikap empati pada setiap orang yang datang.

Banyak perawat IGD yang diam-diam membawa beban emosional setelah melihat pasien meninggal atau keluarga yang putus asa. Tapi mereka tetap kembali bertugas dengan semangat yang sama di hari berikutnya. Mereka belajar mengatur napas, menjaga fokus, dan mengendalikan rasa lelah agar bisa terus membantu. Keteguhan mental ini jarang disorot publik, padahal jadi modal penting di dunia gawat darurat. Di balik wajah tenang mereka, tersimpan kekuatan hati yang luar biasa.

4. Menangani administrasi dan dokumentasi medis

ilustrasi perawat (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi perawat (pexels.com/RDNE Stock project)

Selain fokus pada penanganan pasien, perawat IGD juga bertanggung jawab atas catatan medis yang detail. Mereka harus mencatat waktu masuk pasien, tindakan yang dilakukan, hingga obat yang diberikan. Semua data ini penting untuk evaluasi medis dan keperluan administrasi rumah sakit. Bayangkan, mereka melakukannya di tengah kondisi ruangan yang sibuk dan penuh tekanan. Keakuratan tetap harus dijaga meski suasana sekitar tidak kondusif.

Tugas dokumentasi sering dianggap sepele, tapi justru jadi fondasi sistem medis yang aman. Catatan perawat membantu dokter memahami riwayat tindakan pasien dengan cepat. Kesalahan sekecil apa pun dalam mencatat bisa berdampak besar pada keputusan berikutnya. Karena itu, mereka dilatih untuk bekerja cepat tapi tetap teliti. Di sinilah terlihat bahwa tugas perawat bukan hanya fisik, tapi juga membutuhkan ketelitian administratif yang tinggi.

5. Menenangkan keluarga pasien yang panik

ilustrasi perawat (pexels.com/Laura James)
ilustrasi perawat (pexels.com/Laura James)

Keluarga pasien sering kali datang dengan perasaan cemas, takut, bahkan marah karena panik. Dalam kondisi itu, perawat IGD jadi sosok yang menenangkan dan memberikan penjelasan singkat. Mereka harus bisa berbicara dengan empati tanpa mengabaikan pasien yang sedang ditangani. Komunikasi seperti ini membutuhkan kesabaran dan kepekaan yang tinggi. Satu kata yang salah bisa memperkeruh suasana di ruang gawat darurat.

Perawat belajar mengelola situasi emosional agar suasana IGD tetap terkendali. Mereka tahu kapan harus tegas, kapan harus lembut, dan bagaimana menjaga batas profesional. Kadang, hanya dengan ucapan “tenang, kami sedang berusaha”, keluarga bisa merasa sedikit lega. Peran mereka bukan sekadar medis, tapi juga psikologis. Mampu menenangkan orang di tengah kekacauan adalah keahlian yang tidak semua orang punya.

6. Menangani pasien dari berbagai kasus

ilustrasi perawat (pexels.com/Vidal Balielo Jr.)
ilustrasi perawat (pexels.com/Vidal Balielo Jr.)

Setiap hari di IGD, perawat menghadapi berbagai macam kondisi pasien dari luka ringan hingga kecelakaan berat. Tidak ada hari yang sama karena setiap kasus membutuhkan pendekatan berbeda. Mereka harus punya pengetahuan medis luas untuk bisa menangani berbagai situasi darurat. Mulai dari serangan jantung, luka bakar, hingga kasus trauma, semua bisa datang bersamaan. Fleksibilitas dan adaptasi cepat adalah keahlian utama perawat IGD.

Mereka harus siap berpindah fokus dalam hitungan detik tanpa kehilangan ketelitian. Di satu sisi membantu pasien anak, di sisi lain harus sigap menghadapi korban kecelakaan. Tekanan waktu dan tanggung jawab membuat mereka harus selalu waspada. Namun, dari situ jugalah muncul rasa bangga karena mereka tahu setiap tindakannya berarti. Dunia IGD tidak pernah mudah, tapi bagi mereka, setiap nyawa yang selamat adalah hadiah terbesar.

7. Tetap profesional meski di tengah kelelahan ekstrem

ilustrasi perawat (pexels.com/Pranidchakan Boonrom)
ilustrasi perawat (pexels.com/Pranidchakan Boonrom)

Jam kerja panjang dan kondisi fisik yang menuntut membuat profesi ini sangat berat. Perawat IGD bisa bekerja berjam-jam tanpa istirahat cukup, terutama saat terjadi lonjakan pasien. Meski begitu, mereka harus tetap profesional dan menjaga performa dalam setiap tindakan medis. Tidak ada ruang untuk kesalahan karena setiap langkah menyangkut keselamatan nyawa. Bahkan saat lelah, mereka tetap berusaha memberi pelayanan terbaik untuk pasien.

Kelelahan mental dan fisik sering kali jadi tantangan terbesar di balik seragam putih mereka. Tapi semangat membantu sesama membuat mereka terus bertahan. Banyak dari mereka menemukan makna hidup lewat pekerjaan ini, meski jarang mendapat sorotan. Setiap shift yang berakhir bukan sekadar tugas selesai, tapi juga bentuk dedikasi yang luar biasa. Mereka adalah bukti nyata bahwa empati dan profesionalisme bisa berjalan berdampingan.

Perawat IGD adalah sosok yang bekerja dalam diam tapi berdampak besar bagi keselamatan banyak orang. Mereka harus kuat secara fisik, cepat dalam berpikir, dan lembut dalam bersikap di saat yang sama. Tugas mereka bukan hanya menyembuhkan tubuh, tapi juga menenangkan jiwa pasien dan keluarga. Meski sering luput dari perhatian publik, kontribusi mereka sangat vital di setiap rumah sakit. Jadi, setiap kali kamu melihat perawat di IGD, ingatlah: di balik lelahnya, ada hati besar yang terus berjuang menyelamatkan nyawa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us

Latest in Life

See More

8 Kesalahan CV Fresh Graduate yang Bikin HRD Ilfil

23 Okt 2025, 18:17 WIBLife