Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tips Melamar Kerja setelah Career Gap, Kamu Pasti Bisa! 

ilustrasi interview kerja (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Mengalami career gap atau jeda dalam bekerja adalah hal yang wajar dalam perjalanan karier seseorang. Entah karena alasan keluarga, pendidikan, atau kebutuhan pribadi, jeda ini sering membuat banyak orang merasa kurang percaya diri saat kembali melamar kerja. Namun, career gap bukanlah hambatan jika kamu tahu cara menghadapinya.

Artikel ini akan membahas tips-tips praktis untuk membantu kamu melamar pekerjaan setelah career gap. Setiap langkah dirancang untuk membuat proses ini lebih mudah dan meningkatkan peluangmu mendapatkan pekerjaan impian. Simak tips berikut ini!

1. Refleksi dan identifikasi tujuan karier

ilustrasi bekerja (pexels.com/Polina Zimmerman)

Langkah pertama adalah memahami apa yang sebenarnya kamu inginkan dari pekerjaan berikutnya. Evaluasi minat, nilai, dan keterampilan yang kamu miliki saat ini. Refleksi ini akan membantumu menentukan apakah ingin melanjutkan jalur karier sebelumnya atau mencoba bidang baru.

Setelah menemukan tujuan, buatlah daftar pekerjaan atau industri yang relevan. Fokus pada peran yang memungkinkan kamu berkembang dan sesuai dengan kemampuan. Proses ini akan mempermudahmu dalam menyusun strategi pencarian kerja yang lebih efektif.

2. Perbarui CV dan profil profesional

ilustrasi curriculum vitae (pexels.com/ cottonbro studio)

Dokumen seperti CV adalah kesan pertama yang dilihat perekrut, jadi pastikan tampil menarik. Soroti pengalaman, keterampilan baru, atau proyek yang kamu selesaikan selama career gap. Hal ini menunjukkan bahwa kamu tetap produktif dan berkembang.

Profil profesional seperti LinkedIn juga tidak boleh diabaikan. Tambahkan deskripsi sesuai dengan posisi yang kamu incar, sehingga profilmu terlihat lebih menarik bagi perekrut. Langkah kecil ini bisa memberikan dampak besar pada pencarian kerja.

3. Jelaskan alasan career gap dengan jujur dan positif

ilustrasi interview kerja (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Saat ditanya tentang career gap, fokuslah pada alasan yang mendukung perkembangan. Jelaskan pengalaman yang kamu dapatkan selama jeda tersebut, seperti belajar keterampilan baru atau menangani tanggung jawab pribadi. Hal ini akan menunjukkan bahwa kamu tetap proaktif.

Hindari menjelaskan secara defensif, misalnya mengatakan kamu tidak punya pilihan selain berhenti bekerja. Ini memberikan kesan negatif karena terlihat mudah menyerah dengan keadaan. Sebaliknya, tunjukkan bagaimana pengalaman tersebut memperkaya perspektif dan menjadikanmu kandidat yang lebih baik.

4. Tingkatkan keterampilan yang dibutuhkan

ilustrasi mengikuti kursus online (freepik.com/KamranAydinov)

Persaingan di dunia kerja terus berubah, jadi penting untuk tetap relevan. Ikuti kursus atau pelatihan sesuai dengan pekerjaan impianmu. Saat ini, banyak platform daring yang menawarkan berbagai topik menarik dengan biaya terjangkau.

Sertifikasi baru tidak hanya meningkatkan peluangmu diterima kerja, tetapi juga mencerminkan dedikasimu untuk belajar. Keterampilan tambahan yang relevan dapat menjadi keunggulanmu dibandingkan kandidat lain. Investasi kecil dalam pengembangan diri ini bisa membawa dampak besar bagi perjalanan kariermu ke depan.

5. Manfaatkan relasi profesional

ilustrasi bekerja (pexels.com/Kampus Production)

Relasi profesional dapat membantu kamu kembali ke dunia kerja setelah mengalami jeda karier. Cobalah menjangkau teman, mantan rekan kerja, atau kenalan yang masih aktif di industri terkait untuk mendapatkan informasi tentang lowongan kerja. Jangan ragu untuk menanyakan saran atau meminta mereka merekomendasikan kamu kepada perusahaan. 

Selain itu, hubungan ini dapat memberikan wawasan tentang tren terbaru di bidang yang kamu minati. Ini memungkinkan kamu untuk mempersiapkan diri lebih baik dalam menghadapi proses rekrutmen. Oleh karena itu, manfaatkan relasi orang terdekat agar kamu mendapatkan peluang kerja yang tidak diketahui banyak orang. 

6. Cari tempat kerja yang mendukung keragaman latar belakang

ilustrasi bekerja (pexels.com/Mikhail Nilov)

Beberapa perusahaan memiliki budaya inklusif yang mendukung kandidat dengan berbagai pengalaman, termasuk career gap. Cari informasi tentang perusahaan yang menghargai keragaman ini. Biasanya, perusahaan seperti ini memiliki kebijakan rekrutmen yang lebih fleksibel.

Cek juga deskripsi pekerjaan dan budaya perusahaan di situs resmi. Selain itu, ulasan dari karyawan juga dapat memberikan gambaran lebih jelas tentang perusahaan tersebut. Menemukan tempat kerja yang tepat akan membuatmu lebih nyaman dan percaya diri meski pernah career gap.

7. Tunjukkan semangat dan komitmen

ilustrasi presentasi (pexels.com/ThisIsEngineering)

Saat wawancara, tunjukkan antusiasme untuk kembali ke dunia kerja. Ceritakan bagaimana kamu siap berkontribusi dan belajar dari peran yang kamu lamar. Buat perekrut terkesan dengan semangatmu, namun tunjukkan seadanya tanpa berlebihan.

Komitmenmu untuk berkembang juga bisa menjadi nilai tambah. Berikan contoh konkret tentang bagaimana kamu menghadapi tantangan sebelumnya, lalu hubungkan pengalaman tersebut dengan posisi yang kamu lamar. Sikap positif ini akan membuatmu lebih menonjol dibanding kandidat lain.

Menghadapi career gap bukan berarti akhir dari perjalanan kariermu. Dengan menerapkan beberapa tips di atas, kamu bisa lebih percaya diri ketika kembali melamar kerja. Jangan ragu untuk memulai, karena tiap langkah kecil mendekatkanmu pada pencapaian tujuan. Tetap optimis dan semangat, ya! 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us