5 Kesalahan Pencahayaan yang Dapat Merusak Suasana Rumah

Pencahayaan memainkan peran yang sangat penting dalam menciptakan suasana di rumah, namun sering kali kesalahan dalam pemilihan dan penataan lampu dapat mengurangi kenyamanan dan estetika ruangan. Meskipun tampaknya mudah, pencahayaan yang tepat membutuhkan perhatian khusus agar bisa mendukung desain interior dengan sempurna.
Ada berbagai kesalahan yang sering terjadi, mulai dari pemilihan jenis lampu yang tidak sesuai hingga penempatan yang kurang tepat. Berikut ini beberapa kesalahan pencahayaan rumah yang perlu diperhatikan agar meningkatkan suasana rumah tanpa mengorbankan gaya. Simak, yuk!
1. Mengabaikan fungsi

"Salah satu kesalahan terbesar dalam pencahayaan adalah memasang perlengkapan yang tidak memberikan cukup cahaya di seluruh ruangan," jelas Audrey Scheck, seorang desainer interior, dilansir Real Simple.
Pencahayaan bukan hanya soal estetika, tetapi juga berfungsi untuk mendukung aktivitas di setiap ruangan. Misalnya, lampu yang terlalu redup di ruang kerja atau dapur bisa menyulitkan dalam melakukan tugas-tugas yang membutuhkan ketelitian, seperti memasak atau membaca. Sebaliknya, pencahayaan yang terlalu terang di ruang tidur atau ruang santai dapat membuat ruangan terasa kaku dan tidak nyaman.
Setiap ruangan memerlukan pencahayaan dengan tingkat kecerahan yang sesuai dengan fungsinya. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan cahaya di setiap ruang, apakah itu pencahayaan umum, pencahayaan tugas, atau pencahayaan aksen, agar suasana yang tercipta tetap nyaman dan mendukung aktivitas sehari-hari.
2. Pemilihan fixture pencahayaan yang tidak tepat

Pemilihan fixture pencahayaan yang tidak tepat dapat merusak keseluruhan suasana di rumah. Setiap jenis lampu memiliki karakteristik pencahayaan yang berbeda, sehingga pemilihan fixture yang sesuai sangat penting untuk menciptakan suasana yang diinginkan.
Fixture, seperti lampu gantung, chandelier, lampu dinding (sconce), atau lampu meja, tidak hanya berfungsi sebagai sumber cahaya, tetapi juga sebagai elemen dekoratif. Misalnya, lampu gantung besar atau chandelier bisa memberikan sentuhan elegan di ruang makan formal, tetapi jika digunakan di ruang tamu santai, efeknya justru terasa berlebihan dan mengurangi kenyamanan.
Begitu pula dengan lampu dinding atau sconce yang menghasilkan pencahayaan lembut, jenis ini lebih cocok untuk kamar tidur daripada area kerja. Memilih fixture yang sesuai dengan fungsi dan karakter ruangan adalah kunci untuk menjaga keseimbangan antara estetika dan kenyamanan.
3. Tidak memperhatikan wattage lampu

Wattage menunjukkan daya atau kekuatan cahaya yang dihasilkan oleh sebuah lampu, dan memilih wattage yang salah dapat menciptakan masalah. Jika wattage terlalu rendah, ruangan akan terasa redup dan kurang terang untuk aktivitas tertentu. Sebaliknya, wattage yang terlalu tinggi dapat membuat cahaya menjadi terlalu silau, menciptakan suasana yang tidak nyaman dan mengganggu mata.
Selain itu, beberapa fixture pencahayaan memiliki batas maksimum wattage yang dapat digunakan, sehingga penggunaan lampu dengan wattage yang lebih tinggi dapat merusak fixture tersebut. Untuk mendapatkan pencahayaan yang ideal, penting untuk menyesuaikan wattage lampu dengan kebutuhan ruangan serta memastikan bahwa lampu yang dipilih kompatibel dengan fixture yang digunakan.
“Setiap perlengkapan pencahayaan memiliki rekomendasi watt maksimum, tetapi itu hanya menunjukkan batas kemampuan perlengkapan, bukan watt yang harus digunakan. Saat membeli lampu, sebaiknya pilih beberapa lampu dengan watt berbeda untuk dicoba, agar dapat menemukan watt yang paling sesuai,” jelas Ben Marshall, Direktur Kreatif Mitzi dan HVLG, dilansir Real Simple.
4. Memilih bola lampu fluorescent

Meskipun bola lampu fluorescent hemat energi, namun penggunaannya di lingkungan rumah tangga sering kali tidak ideal. Cahaya yang dihasilkan bola lampu fluorescent cenderung keras dan tidak natural, sehingga dapat menciptakan atmosfer yang kurang nyaman.
Selain itu, lampu fluorescent mengandung sedikit merkuri, sehingga jika pecah, perlu penanganan khusus untuk membersihkan sisa-sisa pecahan tersebut. Jika kamu ingin menciptakan suasana yang lebih hangat dan ramah, disarankan memilih jenis lampu lain, seperti LED, yang memberikan cahaya lebih lembut dan aman digunakan di area tempat tinggal.
5. Lampu dengan warna yang tidak sesuai dengan palet warna ruangan

"Salah satu kesalahan pencahayaan paling umum yang sering ditemui adalah ketidaksesuaian warna cahaya lampu, yang mungkin jarang diperhatikan," kata Eddie Rider dari Eddie Rider Designs, dilansir Homes and Gardens. "Pilih satu warna cahaya yang konsisten dan gunakan secara merata di seluruh ruangan," tambahnya.
Menggunakan lampu dengan warna cahaya yang tidak sesuai dengan palet warna ruangan dapat mengganggu harmoni visual di rumah. Warna cahaya lampu, seperti putih hangat, putih netral, atau putih dingin, dapat memengaruhi bagaimana warna dinding, furnitur, dan dekorasi terlihat.
Misalnya, Lampu dengan cahaya putih dingin bisa membuat ruangan bernuansa hangat terlihat pucat, sedangkan cahaya putih hangat dapat menciptakan kesan kuning berlebihan di ruangan modern dan minimalis. Oleh karena itu, memilih warna cahaya yang selaras dengan palet warna ruangan sangat penting untuk memperkuat estetika dan menciptakan suasana yang diinginkan.
Penting untuk memperhatikan setiap aspek pencahayaan dengan cermat, mulai dari pemilihan lampu hingga penyesuaian dengan desain dan fungsi ruangan. Dengan perhatian yang tepat, pencahayaan dapat menciptakan suasana yang nyaman, menarik, dan fungsional, meningkatkan kualitas ruang di rumah.