Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Hal Harus Diingat Saat Ingin Decluttering Barang, Jangan Sentimental

ilustrasi seseorang melakukan decluttering (pexels.com/Julia M Cameron)
Intinya sih...
  • Decluttering menjadi tren yang menyehatkan secara fisik dan mental
  • Mulailah dari area kecil dan lakukan secara berkelanjutan
  • Pertimbangkan kualitas barang yang disimpan, organisasi, dan memberikan barang yang masih layak pakai kepada orang lain

Decluttering atau membersihkan barang-barang yang gak lagi dibutuhkan, sekarang ini jadi tren yang banyak digemari. Kalau dulu kamu mungkin cuma fokus menata barang biar kelihatan rapi, sekarang, decluttering punya makna yang lebih dalam. Selain bikin rumah atau ruang kerja jadi lebih bersih dan nyaman, decluttering juga bisa membantumu merasa lebih lega secara mental.

Namun, walaupun terlihat mudah, decluttering bisa jadi proses yang lebih berat daripada yang kamu bayangkan. Banyak orang merasa kebingungan saat memutuskan barang mana yang harus dipertahankan dan mana yang harus dibuang. Nah, kalau kamu sedang berpikir untuk memulai decluttering, simak beberapa hal penting yang perlu diingat agar prosesnya bisa berjalan lebih lancar dan bermanfaat!

1. Mulai dari yang kecil dan sederhana

ilustrasi seseorang melakukan decluttering (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Terkadang, niat untuk decluttering bisa bikin kamu tergoda untuk langsung membereskan seluruh rumah dalam satu hari. Tapi, percaya deh, itu bisa jadi bom waktu yang bikin kamu stress! Lebih baik mulai dari area yang kecil dan sederhana dulu, seperti meja kerja, laci di meja, atau rak sepatu. Kalau kamu langsung mulai dengan ruang besar seperti kamar tidur atau ruang tamu, kamu justru bisa merasa kewalahan dan jadi kehilangan fokus.

Decluttering itu bukan tentang menghabiskan waktu seharian untuk membuang barang, tapi lebih kepada proses berkelanjutan yang dilakukan sedikit demi sedikit. Setiap langkah kecil yang kamu ambil untuk merapikan satu area bisa memberikan rasa pencapaian yang bikin kamu semangat untuk melanjutkan ke area lainnya.

2. Jangan terlalu sentimental

ilustrasi seseorang melakukan decluttering (pexels.com/Ron Lach)

Pernah gak sih kamu merasa susah banget untuk membuang barang hanya karena ada kenangan tertentu? Misalnya, baju lama yang udah gak muat lagi, tapi kamu inget dulu itu dibeli waktu liburan dengan teman-teman. Atau, kamu masih menyimpan tiket konser yang udah lama berlalu karena itu adalah kenangan manis. 

Memang, kenangan itu penting, tetapi kamu juga harus ingat bahwa barang-barang ini gak perlu bertahan selamanya dalam hidupmu. Barang-barang sentimental bisa menjadi hambatan terbesar saat decluttering. Emosi sering menghalangi keputusan rasional untuk melepaskan barang yang sebenarnya sudah gak berguna lagi. Ingat, menyimpan kenangan gak selalu harus melalui barang fisik.

3. Fokus pada kualitas, bukan kuantitas

ilustrasi seseorang melakukan decluttering (pexels.com/SHVETS production)

Saat decluttering, banyak orang yang terlalu fokus untuk mengurangi jumlah barang sebanyak mungkin. Padahal, yang lebih penting bukanlah berapa banyak barang yang kamu buang, tapi kualitas barang yang kamu simpan. Apakah barang tersebut benar-benar memberi manfaat atau kebahagiaan dalam hidupmu? Kalau gak, mungkin sudah saatnya untuk dilepas.

Coba pertimbangkan setiap barang yang ada di rumah atau di ruang kerjamu. Apakah itu sering digunakan? Apakah itu memberi nilai lebih untuk hidupmu? Barang yang sering digunakan dan bermanfaat sebaiknya tetap disimpan, sementara barang yang hanya memenuhi ruang dan jarang dipakai bisa dipertimbangkan untuk dibuang atau disumbangkan.

4. Jangan takut untuk membuang barang yang sudah gak terpakai

ilustrasi seseorang melakukan decluttering (pexels.com/RDNE Stock project)

Sering kali kamu merasa sayang untuk membuang barang hanya karena kamu merasa nanti mungkin akan dipakai lagi. Padahal, barang yang gak pernah dipakai selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun itu hanya akan memenuhi ruang dan menambah beban pikiran. Ini adalah salah satu hal yang sering jadi hambatan saat decluttering. Kamu takut kehilangan sesuatu yang sebenarnya sudah gak lagi relevan dalam kehidupanmu.

Kenapa ini penting? Jika kamu terus menyimpan barang yang sudah gak terpakai, kamu hanya akan menciptakan ruang yang lebih sempit dan berantakan. Decluttering bukan hanya soal mengurangi barang, tapi juga menciptakan ruang untuk hal-hal yang lebih berarti.

5. Jangan lupa untuk mengorganisir barang yang tersisa

ilustrasi seseorang melakukan decluttering (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Setelah kamu selesai decluttering dan membuang barang yang gak perlu, jangan lupa untuk mengorganisir barang-barang yang masih kamu pertahankan. Menata barang dengan cara yang lebih rapi dan terorganisir akan membuat ruangan jadi lebih bersih dan teratur. Pastikan setiap barang punya tempatnya dan kamu bisa dengan mudah menemukannya saat dibutuhkan.

Decluttering bukan hanya soal membuang barang, tapi juga soal menciptakan sistem penyimpanan yang lebih efektif. Dengan pengorganisasian yang baik, maka kamu akan lebih mudah menjaga rumah tetap rapi dan teratur ke depannya.

6. Jangan tunda prosesnya

ilustrasi seseorang sedang bingung (pexels.com/cottonbro studio)

Kadang kamu merasa malas atau terintimidasi saat melihat banyaknya barang yang harus dikeluarkan. Rasa malas ini bikin kamu menunda-nunda proses decluttering. Padahal, semakin lama kamu menunda, semakin menumpuk pula barang yang gak dibutuhkan. Jadi, usahakan untuk gak menunda-nunda lagi. Kalau kamu menunda, kamu akan semakin terjebak dalam kebiasaan menumpuk barang yang gak perlu.

Menunda proses decluttering hanya akan bikin rumah semakin penuh dengan barang yang gak perlu. Bahkan, semakin banyak barang yang kamu simpan, semakin sulit untuk memulai. Lebih baik mulai sekarang daripada nanti, agar ruang di rumahmu semakin terasa lega.

7. Berikan barang yang masih layak kepada orang lain

ilustrasi seseorang melakukan decluttering (pexels.com/Julia M Cameron)

Salah satu hal yang bisa bikin decluttering terasa lebih bermakna adalah dengan memberikan barang-barang yang masih layak pakai kepada orang lain. Kamu bisa menyumbangkan pakaian, peralatan rumah tangga, atau barang-barang lainnya yang masih bagus tapi gak lagi kamu butuhkan. Selain memberi manfaat untuk orang lain, menyumbangkan barang yang gak terpakai juga bisa memberikan perasaan positif dan memberi dampak baik untuk sekitar.

Daripada membuang barang yang masih bisa digunakan orang lain, memberikan kepada yang membutuhkan adalah pilihan yang lebih bijak. Kamu bisa merasa puas karena barang yang masih berguna tetap bermanfaat, sementara kamu juga mendapat ruang lebih lega di rumah. Win-win solution, bukan?

Sejatinya, decluttering bukan hanya soal membuang barang, tapi juga menciptakan ruang untuk hal-hal yang lebih penting dalam hidup. Dengan mengikuti tujuh hal di atas, kamu bisa membuat proses decluttering jadi lebih mudah, menyenangkan, dan efektif. Jadi, gak perlu menunggu lagi! Mulailah dengan langkah kecil, dan lihat bagaimana rumahmu dan hidupmu jadi lebih rapi, teratur, dan terasa lebih lega!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Desy Damayanti
EditorDesy Damayanti
Follow Us