Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Boleh Bicara tentang Politik di Masjid? Ini 5 Penjelasannya

ilustrasi ceramah di masjid (pexels.com/Alena Darmel)
Intinya sih...
  • Masjid adalah tempat berdiskusi politik sejak zaman Nabi, dengan fokus pada keadilan dan kesejahteraan umat.
  • Pembahasan politik di masjid diperbolehkan jika bertujuan untuk edukasi dan membahas kebijakan yang berdampak luas bagi umat.
  • Politik di masjid harus tetap dalam koridor etika Islam, mengedepankan nilai keadilan, persatuan, dan kesejahteraan umat.

Dalam sejarahnya, masjid kerap jadi wadah berbagai pembahasan, termasuk politik. Namun, di era modern, muncul perdebatan, apakah politik boleh dibicarakan di dalam masjid seiring sengitnya pergolakan yang terjadi.

Sebagian berpendapat bahwa politik merupakan bagian dari kehidupan umat, sementara tak sedikit yang khawatir bila masjid digunakan untuk kepentingan kelompok tertentu. Lalu, bagaimana sebenarnya batasan dalam membicarakan politik di masjid agar tetap sesuai dengan nilai-nilai Islam? Yuk, simak bersama pembahasannya!

1. Politik dalam sejarah Islam

ilustrasi ceramah di masjid (pexels.com/Alena Darmel)

Dalam sejarah Islam, politik tidak bisa dipisahkan dari ajaran agama, lho. Keputusan-keputusan politik yang diambil Nabi pada zaman itu selalu didasarkan pada prinsip keadilan dan kesejahteraan umat. Para khalifah setelah Nabi juga memimpin dengan menerapkan nilai-nilai Islam dalam kebijakan mereka.

Namun, politik di zaman Nabi lebih berfokus pada kesejahteraan bersama, bukan kepentingan sebagian golongan. Masjid kala itu menjadi pusat pemerintahan dan pengambilan keputusan strategis. Berangkat dari hal ini menunjukkan bahwa membicarakan politik di masjid diperbolehkan, selama tidak mengarah pada perpecahan atau kepentingan pribadi.

2. Batasan pembahasan politik di masjid

ilustrasi ceramah di masjid (pexels.com/Alena Darmel)

Meskipun politik memiliki kaitan erat dengan Islam, tetap saja ada batasan dalam membicarakannya di masjid. Masjid seharusnya tetap menjadi tempat yang nyaman bagi semua umat tanpa adanya kepentingan politik praktis yang memecah belah jamaah. Diskusi politik di masjid boleh dilakukan jika bertujuan untuk edukasi atau membahas kebijakan yang berdampak luas bagi umat.

Sebaliknya, masjid tidak dipakai untuk kampanye politik, provokasi, atau penyebaran kebencian terhadap kelompok tertentu secara terang-terangan. Jika politik dibahas, hendaknya tetap berada dalam koridor etika Islam, yaitu dengan mengedepankan nilai keadilan, persatuan, dan kesejahteraan umat. Hal ini penting agar masjid tetap menjadi ruang yang aman dan nyaman bagi seluruh jamaah tanpa adanya potensi konflik yang tidak perlu.

3. Peran ulama dalam pembahasan politik

ilustrasi ceramah di masjid (pexels.com/Masjid Pogung Rayal)

Ulama memiliki peran penting dalam memberikan pandangan tentang politik yang sesuai dengan ajaran Islam. Mereka bisa menjadi penengah dalam perbedaan pendapat dan memberikan pemahaman yang benar tentang kebijakan publik. Dengan adanya ulama yang bijaksana, politik dapat dibahas dalam konteks yang lebih luas, bukan sekadar kepentingan partai atau individu.

Namun, ulama juga harus menjaga netralitas dan tidak memihak pada kelompok tertentu. Jika mereka terlibat dalam politik praktis, ada risiko bahwa masjid dijadikan alat propaganda yang dapat memecah belah jamaah. Oleh karena itu, ulama sebaiknya berperan sebagai pencerah, bukan penggerak kepentingan politik tertentu.

4. Apa saja yang boleh dan tidak boleh dibahas di masjid?

ilustrasi ceramah di masjid (pexels.com/Alena Darmel)

Masjid sebagai tempat ibadah memiliki peran penting dalam membangun kesadaran sosial dan keagamaan umat Islam. Pembahasan politik di masjid diperbolehkan jika bertujuan untuk edukasi dan kesejahteraan umat, seperti membahas kebijakan yang berdampak luas atau nilai-nilai kepemimpinan dalam Islam. Diskusi mengenai pentingnya pemimpin yang adil, kebijakan publik yang selaras dengan ajaran Islam, serta hak dan kewajiban warga negara dalam perspektif agama dapat menjadi bagian dari kajian yang bermanfaat bagi jamaah.

Namun, ada batasan yang harus dijaga agar masjid tidak menjadi arena politik praktis. Pembicaraan yang mengarah pada dukungan terhadap partai atau kandidat tertentu, kampanye politik, serta ujaran kebencian terhadap kelompok lain sebaiknya dihindari. Hal ini dapat menciptakan polarisasi di antara jamaah dan merusak fungsi utama masjid sebagai tempat ibadah dan pemersatu umat. Oleh karena itu, penting bagi pengelola masjid dan jamaah untuk memahami batasan ini agar suasana di masjid tetap kondusif dan nyaman bagi semua.

5. Bagaimana menyikapi politik di masjid?

ilustrasi ceramah di masjid (pexels.com/Ahmet Polat)

Sikap terbaik dalam menghadapi politik di masjid adalah dengan tetap berpegang pada nilai-nilai Islam yang mengedepankan keadilan dan persatuan. Jika ada pembahasan politik, hendaknya dilakukan secara edukatif tanpa ada unsur provokasi atau kepentingan pribadi. Jamaah juga harus lebih bijak dalam menerima informasi dan tidak mudah terpengaruh oleh kepentingan politik yang dapat merusak ukhuwah Islamiyah.

Selain itu, penting bagi setiap individu untuk memilah mana informasi yang bermanfaat dan mana yang hanya bersifat propaganda. Pemimpin masjid atau ulama juga sebaiknya memberikan panduan yang jelas agar politik yang dibahas tetap dalam koridor Islam. Dengan pendekatan yang tepat, politik dapat menjadi topik yang mencerdaskan tanpa mengganggu kenyamanan jamaah di masjid.

Berbicara tentang politik di masjid boleh dilakukan selama dalam batasan yang wajar dan tidak mengarah pada perpecahan. Masjid sebaiknya tetap menjadi tempat ibadah yang nyaman bagi semua umat, tanpa ada unsur kepentingan kelompok tertentu. Dengan memahami batasan ini, masjid dapat tetap menjadi pusat kebaikan bagi seluruh jamaah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us