Apakah Hadis atau Hadits? Ini Penulisan yang Benar Menurut KBBI

- Hadis merupakan rujukan kedua umat muslim setelah Al-Qur'an, meliputi persoalan duniawi dan ukhrawi.
- Hadis bermakna sabda, perbuatan, takrir Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh sahabat untuk menjelaskan hukum Islam.
- Kata "hadis" merupakan kata serapan dari "hadits" ke dalam bahasa Indonesia tanpa huruf T di belakang atau sebelum huruf s.
Seperti yang kita ketahui, meskipun bukan bagian dari ayat Al-Qur'an, hadis selalu jadi rujukan kedua bagi umat muslim dan pedoman untuk setiap kajian keislaman. Pasalnya, hadis yang disampaikan Rasulullah SAW dapat menyangkut seluruh persoalan yang kita hadapi saat ini, baik itu terkait dengan masalah duniawi maupun ukhrawi.
Namun, bagaimana sih sebenarnya penulisannya yang benar dalam Bahasa Indonesia? Apakah hadis atau hadits?
Berasal dari aksara Arab, kata "hadis" telah dialihaksarakan ke dalam Bahasa Indonesia, lho! Mau tahu penulisan hadis atau hadits yang benar? Simak penjelasannya di bawah ini, ya!
1. Pengertian dari hadis

Sebelum kalian mengetahui penulisan hadis yang benar, ada baiknya kita berkenalan dengan hadis itu sendiri. Sebenarnya apa sih hadis itu?
Secara etimologis, hadis dapat kita maknai sebagai periwayatan atau ikhbar yang bermakna mengabarkan. Dalam KBBI sendiri, hadis memiliki makna sabda, perbuatan, takrir (ketetapan) Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan atau diceritakan oleh sahabat untuk menjelaskan dan menentukan hukum Islam.
Beberapa sahabat Rasulullah SAW yang diperbolehkan untuk menulis hadis, yaitu Abdullah bin Amr, Abu Syah, dan Ali bin Abi Thalib. Gak cuman bersumber dari Rasulullah SAW, hadis yang kita ketahui saat ini juga berasal dari sahabat terdekat dan keluarga Nabi Muhammad SAW.
2. Penulisan hadis yang benar menurut KBBI

Setelah mengetahui apa itu hadis, kamu bisa melihat penjelasan dari penulisan hadis yang benar dalam bahasa Indonesia menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) ini. Kira-kira, mana ya yang benar?
Menurut KBBI, hadis merupakan salah satu kata serapan dari "hadits" ke dalam bahasa Indonesia. Penyerapan kata atau penyederhanaan kata dalam aksara Arab ke dalam bahasa Indonesia, ini akan mengubah pelafalan sh dan ts menjadi huruf s saja. Oleh sebab itu, penulisan kata hadis yang benar adalah tidak menggunakan huruf t di belakang kata atau sebelum huruf s.
Jadi, itu dia penjelasan dari penulisan hadis atau hadits yang benar sesuai dengan KBBI. Kalau kalian sendiri lebih sering menggunakan penulisan hadis atau hadits?
Penulis: Rani Purwanti