Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Info Materi dan Komponen Tes UTBK-SNBT 2026, Penentu Kelulusan!

Screenshot 2025-09-17 at 12.53.41.png
SNBT 2026. (Youtube.com/SNPMB ID)

SNBT (Seleksi Nasional Berbasis Tes) merupakan jalur penerimaan mahasiswa baru Perguruan Tinggi Negeri menggunakan hasil tes UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer). Materi tes UTBK 2026 terdiri dari dua komponen yakni Tes Potensi Skolastik dan Tes Literasi.

UTBK akan berlangsung selama 195 menit atau 3 jam 15 menit. Hal ini disampaikan oleh Prof Eduart Wolok, Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB pada momen Konferensi Pers: Peluncuran Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun 2026, Selasa (16/9/25).

Eduart menegaskan, jalur SNBT tidak mewajibkan peserta untuk mengikuti TKA (Tes Kemampuan Akademik), sementara TKA hanya diperuntukan bagi peserta yang mengikuti SNBP. Berikut adalah rincian materi UTBK SNBT 2026 yang dapat menjadi bahan pembelajaran siswa.

Bagi teman-teman yang hendak belajar atau berlatih untuk UTBK SNBT 2026, dapat mengakses soal dari tahun-tahun sebelumnya melalui link https://snpmb.bppp.kemdikbud.go.id/fr/. Klik laman "Coba Contoh Soal" kemudian isi data diri dengan benar untuk membaca soal dari tahun sebelumnya.

1. Tes Potensi Skolastik

Screenshot 2025-09-16 at 21.54.49.png
Jadwal UTBK SNBT 2026. (Youtube.com/SNPMB ID)

Materi tes dalam UTBK terdiri dari dua komponen yakni Tes Potensi Skolastik dan Tes Literasi. Tes Potensi Skolastik didesain untuk menguji kemampuan berpikir siswa untuk memahami dan melakukan penalaran. Tes Potensi Skolastik terdiri dari empat komponen, yakni:

  • Penalaran umum (10 soal penalaran induktif, 10 soal penalaran dedukatif, 10 soal penalaran kuantitatif): waktu 30 menit
  • Pengetahuan dan pemahaman umum 20 soal: waktu 15 menit
  • Pemahaman bacaan dan menulis 20 soal: waktu 25 menit
  • Pengetahuan kuantitatif 20 soal: waktu 20 menit

Tes Literasi bukan saja menguji kemampuan berbahasa Indonesia/Inggris namun kemampuan menulis, membaca, serta pengetahuan/keterampilan dalam bidang tertentu. Tes Literasi menguji kemampuan individu untuk mengolah informasi dan pengetahuan. Berikut adalah komponen Tes Literasi:

  • Literasi dalam Bahasa Indonesia 30 soal: Waktu 42,5 menit
  • Literasi dalam Bahasa Inggris 20 soal: Waktu 20 menit
  • Penalaran matematika 20 soal: Waktu 42,5 menit

Eduart menegaskan, Literasi dalam Bahasa Indonesia atau Literasi dalam Bahasa Inggris bukan merupakan tes bahasa Indonesia atau tes bahasa Inggris. Sehingga memungkinkan siswa untuk menelaah kemampuan yang berhubungan dengan program studi yang dituju.

"Ada soal-soal berkaitan dengan program studi yang dipilih, itu mempengaruhi. akan ditentukan oleh bobot masing-masing," ujar Eduart.

2. Tes Potensi Skolastik

Screenshot 2025-09-16 at 16.15.27.png
Jalur seleksi dan kuota SNPMB 2026. (youtube.com/SNPMB ID)

Tes Potensi Skolastik terdiri dari empat komponen, yakni:

  • Penalaran umum (10 soal penalaran induktif, 10 soal penalaran dedukatif, 10 soal penalaran kuantitatif): menguji kemampuan memecahkan masalah baik yang pernah dihadapi atau belum pernah dihadapi sebelumnya serta menguji kemampuan bernalar. Penilaian ini mengukur bagaimana seseorang dapat berpikir secara induktif atau deduktif serta menggunakan angka sebagai kemampuan penalaran kuantitatif.
  • Pengetahuan dan pemahaman umum: Menguji kemampuan seseorang terkait bahasa, informasi, dan konsep-konsep khusus yang berbasis verbal dan kebahasaan.
  • Pemahaman bacaan dan menulis: Menguji kemampuan untuk memahami wacana tertulis dan menulis cerita
  • Pengetahuan kuantitatif: Menguji kemampuan yang mencangkup pengetahuan seputar ukuran perhitungan matematika, pemecahan masalah matematika, dan pengetahuan umum matematika.

Contoh soal Tes Potensi Skolastik Pengetahuan Kuantitatif tahun 2025:

Bilangan empat angka a094 kurang dari 6000. Banyaknya faktor positif dari bilangan empat angka tersebut adalah ....

Contoh soal Tes Potensi Skolastik Pengetahuan dan Pemahaman Umum tahun 2025

Banna dikata da        ‘Kakak datang’

Sela dikata da            ‘Kakak makan’

Banna makuta jea     ‘Adik datang’

Bagaimana cara mengatakan ‘Adik makan’?

3. Tes Literasi

ilustrasi ujian sekolah (pexels.com/Andy Barbour)
ilustrasi ujian sekolah (pexels.com/Andy Barbour)

Tes Literasi dalam SNPMB fokus pada literasi membaca, yakni kemampuan memahami, menggunakan, mengevaluasi dan berinteraksi secara aktif dengan teks.

  • Literasi dalam Bahasa Indonesia 30 soal
  • Literasi dalam Bahasa Inggris 20 soal
  • Penalaran matematika 20 soal

Dua tolak ukur keberhasilan dalam Tes Literasi:

  • Kompetensi Kebahasaan: Kompetensi kebahasaan diuji melalui pemahaman atas perbendaharaan kata yang disajikan dalam bacaan
  • Strategi Kognitif: Menguji kemampuan peserta untuk menemukan konteks teks personal dan bidang teks keilmuan yang bervariasi. Bidang teks mencangkup bidang ilmu penegtahuan alam (sains dan teknologi) dan bidang ilmu pengetahuan sosial dan humaniora. Strategi kognitif akan mencangkup empat kategori yakni teks umum, teks sastra, teks saintek, dan teks sosial humaniora.

Sementara untuk penalaran matematika akan menekankan penalaran matematika terkait penggunaan konsep matematika dalam mengatasi masalah dan penggunaan pengalaman di dalam kelas untuk mengatasi masalah. Konten pengukuran penalaran matematika akan melibatkan empat domain ukur yaitu bilangan, pengukuran dan geometri, ketidakpastian dan data, serta aljabar.

Penjelasan di atas sejalan dengan pemaparan Eduat, "Literasi dalam bahasa Inggris terus ada soal kimianya, literasi dalam Bahasa Indonesia ada biologinya. Kalau dia memilih prodi sastra, itu kita tidak perhitungkan, dalam artian kita memberikan bobot."

Hasil tes UTBK digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa di program studi yang dipilhnya dengan nilai tes standar tertentu. Sehingga, apabila siswa memilih program studi yang tidak membutuhkan komponen soal kimia misalnya, maka bobotnya pasti akan lebih kecil terhadap kelulusan peserta terhadap prodi yang dituju.

Eduart menegaskan, komponen penilaian UTBK-SNBT 2026 bukan merupakan hasil dari nilai rata-rata seluruh materi tes, melainkan dipertimbangkan berdasarkan bobot soal, "Bukan darat-rata yang diambil menjadi patokan kelulusan, tetapi bobot dari komponen tes yang berkaitan dengan prodi yang dipilih."

Share
Topics
Editorial Team
Delvia Y Oktaviani
EditorDelvia Y Oktaviani
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Shio Ini Sering Bikin Lawan Jenis Salah Paham, Bikin Baper

18 Sep 2025, 15:15 WIBLife