Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Macam Majas Pertentangan, Tahu Kontradiksi Interminus?

ilustrasi orang berjalan (unsplash.com/Andrew Shiau)
ilustrasi orang berjalan (unsplash.com/Andrew Shiau)

Apakah kamu pernah mendengar istilah kontradiksi interminus, anakronisme, ataupun oksimoron? Jika belum pernah mendengarnya, kamu perlu mengetahui bahwa ketiga istilah tersebut merupakan beberapa jenis majas pertentangan. Lantas, apa itu majas pertentangan? Majas pertentangan adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan dengan maksud untuk menciptakan efek yang menarik dan luar biasa.

Majas ini memiliki banyak macamnya sama seperti majas penegasan, majas perbandingan, dan majas sindiran. Supaya tidak semakin penasaran, yuk, simak macam-macam majas pertentangan berikut.

1. Majas paradoks

ilustrasi pesta (unsplash.com/Pablo Heimplatz)
ilustrasi pesta (unsplash.com/Pablo Heimplatz)

Paradoks adalah cara pengungkapan dengan menyatakan dua hal yang seakan bertentangan, tetapi sebenarnya kedua hal tersebut benar secara kenyataan. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah contoh kalimat yang mengandung majas paradoks.

  1. Meskipun hatinya begitu panas, kepalanya tetap dingin.
  2. Walaupun berada di ruangan yang dipenuhi orang, aku merasa sangat kesepian.

Pada kalimat (1), kata panas dan dingin memuat komponen makna yang berlawanan. Secara denotatif, panas dan dingin tampak sangat aneh bisa berada dalam satu kesatuan (diri manusia) secara bersamaan. Namun, secara konotatif, hal itu dapat terjadi bahkan sangat mungkin terjadi. Kemudian pada kalimat (2), frasa dipenuhi orang dan sangat kesepian mengandung komponen makna yang bertentangan. Meskipun kedua frasa tersebut tampak tidak masuk akal jika dimaknai secara denotatif, tetapi jika dimaknai secara konotatif hal itu bisa saja terjadi.

2. Majas oksimoron

ilustrasi sarjana (unsplash.com/Caleb Woods)
ilustrasi sarjana (unsplash.com/Caleb Woods)

Dalam bahasa Yunani, oksimoron merupakan kata yang memiliki dua makna, yaitu tajam dan tumpul. Majas oksimoron adalah gaya bahasa yang menempatkan dua antonim ataupun dua hal yang bertentangan dalam satu frasa. Artinya, dalam satu frasa tersebut terdapat sebuah paradoks. Berikut adalah contoh kalimat yang mengandung majas oksimoron.

Acara kelulusan itu penuh dengan isak tangis bahagia.

Dalam kalimat tersebut, terdapat frasa isak tangis bahagia. Frasa tersebut memuat hal yang bertentangan yang mencirikan majas oksimoron.

3. Majas antitesis

ilustrasi ibu dan anak (unsplash.com/Benjamin Manley)
ilustrasi ibu dan anak (unsplash.com/Benjamin Manley)

Majas antitesis adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata yang memiliki arti bertentangan antara satu dengan yang lain. Ciri dari majas ini ialah kata yang bertentangan tersebut sering kali berdekatan. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah contoh kalimat yang mengandung majas antitesis.

Tua muda, kaya miskin, laki-laki dan perempuan, semua pasti ingin hidup bahagia.

Pada kalimat tersebut, terdapat tiga kata majemuk yang memiliki makna berlawanan satu sama lain. Yaitu tua muda, kaya miskin, serta laki-laki dan perempuan.

4. Majas kontradiksi interminus

ilustrasi belajar mengajar (unsplash.com/Kenny Eliason)
ilustrasi belajar mengajar (unsplash.com/Kenny Eliason)

Majas kontradiksi interminus adalah gaya bahasa yang menggunakan pernyataan yang bersifat menyangkal. Sebelumnya disebutkan hal yang diperbolehkan, kemudian diikuti dengan penyangkalan. Majas ini juga dapat disebut sebagai gaya bahasa pengecualian. Berikut adalah contoh kalimat yang mengandung majas kontradiksi interminus.

Semua peserta didik sudah siap, kecuali Dika.

Pada kalimat tersebut, terdapat pernyataan kecuali Dika yang merupakan penyangkalan dari pernyataan sebelumnya, yaitu “semua peserta didik sudah siap”. Makna pengecualian merupakan salah satu ciri dari majas kontradiksi interminus.

5. Majas anakronisme

ilustrasi memegang ponsel (unsplash.com/Priscilla Du Preez)
ilustrasi memegang ponsel (unsplash.com/Priscilla Du Preez)

Terakhir, yaitu majas anakronisme. Majas ini merupakan majas pertentangan yang mengandung ketidaksesuaian atau tidak ada kaitan antara peristiwa dengan waktunya. Ciri dari majas anakronisme ialah digunakan untuk menceritakan hal yang terjadi di masa lampau. Berikut adalah contoh kalimat yang mengandung majas anakronisme.

  1. Raja Mataram itu menerima SMS dari agennya yang disebar di Batavia.
  2. Dalam perjalanannya, Tommy bertemu dengan Batara Wisnu.
  3. Galileo Galilei membawa smartphone saat menunjukkan hasil penemuannya.

Sekarang, sudah tidak bingung lagi bukan dengan istilah kontradiksi interminus, anakronisme, ataupun oksimoron dalam majas pertentangan? Mengetahui macam-macam majas pertentangan tentu membuat pengetahuan bahasa Indonesiamu menjadi bertambah. Kamu juga bisa menggunakan majas ini dalam percakapan lisan ataupun karya tulis.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us