Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Siapa Nama Pahlawan di Uang 5 Ribu Baru?

foto KH Dr. Idham Chalid adalah nama pahlawan di uang 5.000 baru (dok. Bank Indonesia)
Intinya sih...
  • Uang 5 ribu baru Bank Indonesia menampilkan wajah KH Dr. Idham Chalid, ulama dan politisi yang berperan penting dalam sejarah Indonesia.
  • Idham Chalid mendirikan yayasan pendidikan untuk masyarakat kurang mampu dan aktif di politik, termasuk sebagai Ketua Umum PBNU.
  • Idham Chalid dianugerahi gelar Pahlawan Nasional karena jasa-jasanya dalam memperjuangkan kepentingan bangsa dan negara.

Edisi terbaru uang 5 ribu keluaran Bank Indonesia, menampilkan seorang pahlawan nasional yang telah berkontribusi luar biasa untuk bangsa. Sosok ini dipilih sebagai wujud penghargaan atas jasa-jasanya dalam bidang sosial, pendidikan, dan pemerintahan yang menginspirasi masyarakat hingga kini.

Siapakah pahlawan yang menjadi ikon dalam uang 5 ribu baru ini? Yuk, kenali lebih dalam perjalanan dan pengaruhnya bagi Indonesia!

1. Nama pahlawan di uang 5 ribu baru

Idham Chalid (perpusnas.go.id)

Nama pahlawan di uang 5 ribu baru adalah KH Dr. Idham Chalid. Ia adalah seorang ulama, politisi, dan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang berperan penting dalam sejarah Indonesia. Ia menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri, Ketua MPR/DPR, dan Ketua Umum PBNU dari tahun 1956 hingga 1984.

Selain kiprahnya di dunia politik, Idham mendirikan yayasan pendidikan seperti Darul Maarif di Jakarta dan Darul Qur’an di Bogor untuk membantu masyarakat kurang mampu. Penghargaan atas jasa-jasanya terwujud dengan penetapannya sebagai gambar utama di uang pecahan 5 ribu Rupiah, sesuai Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 2016.

2. Biografi singkat KH Dr. Idham Chalid

foto K.H. Idham Chalid adalah nama pahlawan di uang 5.000 baru (dok. NU Online)

Dikutip dari buku Melihat Perjuangan KH Idham Chalid di Bandung, diketahui KH Dr. Idham Chalid lahir di Setui, Kalimantan Selatan pada 27 Agustus 1921. Sejak kecil, ia dikenal cerdas dan berbakat, terutama dalam berpidato. Ia menyelesaikan pendidikan dasar di Madrasah Ar-Rasyidiyyah, tempatnya mendalami bahasa Arab, Inggris, dan berbagai ilmu umum.

Pada akhir tahun 1930-an, Idham melanjutkan pendidikan ke Pondok Modern Gontor, Ponorogo. Kepiawaiannya dalam bahasa Jepang, menarik perhatian pihak Jepang selama pendudukan mereka di Indonesia. Di sinilah, ia mulai berkenalan dengan tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang kelak menjadi landasan awal kariernya di organisasi tersebut.

Setelah Indonesia merdeka, Idham aktif dalam politik dan jadi salah satu tokoh terkemuka di NU. Karier politiknya terus berkembang hingga mencapai posisi Ketua Umum PBNU. Idham juga berperan sebagai Menteri Kesejahteraan Rakyat di masa Orde Baru dan menjadi ketua MPR/DPR RI.

Selain di bidang politik, Idham Chalid turut berkontribusi dalam pendidikan dengan mendirikan Universitas Nahdlatul Ulama (sekarang Universitas Islam Nusantara) pada tahun 1950. Kegigihan serta pengabdian menjadikannya salah satu tokoh besar dalam sejarah Islam dan bangsa Indonesia.

3. Kiprah dalam pemerintahan dan politik Indonesia

foto K.H. Idham Chalid bersama Sukarno (commons.wikipedia.org/ANTARA)

Sebagai salah satu tokoh penting Nahdlatul Ulama (NU), Idham Chalid menjabat sebagai Ketua Umum PBNU dari tahun 1956 hingga 1984. Di masa kepemimpinannya, NU memisahkan diri secara organisatoris dari Masyumi pada Muktamar ke-19 tahun 1952 dan mengembangkan diri menjadi partai politik.

Langkah ini memungkinkan NU terlibat dalam Pemilu pertama tahun 1955. Saat itu, NU menjadi salah satu dari empat partai besar yang memenangkan suara.

Dalam dunia politik, Idham Chalid juga menjabat posisi penting seperti Wakil Perdana Menteri dalam beberapa kabinet, Ketua DPR/MPR (1971-1977), serta berbagai peran lainnya selama masa Orde Lama dan Orde Baru. Hal itu menunjukkan pengaruhnya yang konsisten di era perubahan sosial-politik Indonesia.

4. Gelar Pahlawan Nasional

Idham Chalid (dok. Ministry of Communication and Digital Affairs Republik Indonesia)

KH Dr. Idham Chalid dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 7 November 2011 bersama enam tokoh lainnya. Penghargaan ini diberikan karena jasa-jasanya yang luar biasa dalam memperjuangkan kepentingan bangsa dan negara.

Di samping kiprahnya di dunia politik, Idham Chalid memiliki kontribusi signifikan dalam pendidikan dengan mendirikan dua yayasan pendidikan, yakni Darul Maarif di Jakarta Selatan dan Darul Qur'an di Cisarua, Bogor. Yayasan tersebut didirikan untuk menyediakan pendidikan yang terjangkau, terutama bagi masyarakat dengan keterbatasan ekonomi, sekaligus menjadi tempat peristirahatan terakhirnya.

Sebagai pahlawan yang telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa Indonesia, KH Dr. Idham Chalid layak dikenang melalui gambarannya di uang 5 ribu baru. Perjuangan beliau dalam bidang politik, agama, dan pendidikan, menginspirasi kita untuk terus menghargai jasa para tokoh bangsa dalam membangun Indonesia. Melalui penghargaan ini, kita diingatkan untuk menjaga semangat persatuan dan terus melanjutkan perjuangan untuk kemajuan bangsa.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sierra Citra
Febriyanti Revitasari
Sierra Citra
EditorSierra Citra
Follow Us