Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Penyebab Obesitas pada Anak, Orangtua Wajib Tahu!

ilustrasi bayi di car seat (unsplash.com/@sharonmccutcheon)

Obsesitas merupakan kondisi ketika tubuh memiliki bobot yang lebih dari batas normal. Masalah obesitas sebetulnya tidak hanya terjadi pada orang dewasa, melainkan juga pada bayi dan anak-anak. Justru hal inilah yang semestinya bisa diantisipasi oleh para orangtua.

Obesitas yang gak segera diatasi pada anak justru bisa membawa banyak dampak buruk terhadap kesehatan anak. Oleh sebab itu, orangtua perlu tahu beberapa hal berikut yang berpotensi menyebabkan kondisi obesitas pada anak.

1. Tak dibiasakan bergerak

ilustrasi orangtua dan anak (unsplash.com/@jakobowens1)

Anak-anak memiliki tahapan tersendiri untuk tumbuh dan berkembang. Dari yang awal mulanya hanya merangkak, kemudian berlatih untuk dapat berjalan hingga berlari. Semua itu bukan hanya terbatas pada proses, melainkan juga aktivitas fisik yang dapat bermanfaat bagi anak.

Justru sangat disayangkan apabila orangtua gak pernah membiasakan anak untuk bergerak. Bisa jadi hal ini akan berpotensi menyebabkan obesitas dini pada anak. Apalagi makanan yang dikonsumsi tidak diolah kembali menjadi energi, sebab anak yang malas bergerak.

2. Faktor genetik dari keluarga

ilustrasi keluarga (unsplash.com/@jessicarockowitz)

Obesitas pada anak juga bisa disebabkan karena faktor genetik atau keluarga. Orangtua yang memiliki riwayat genetik mungkin saja berpotensi menurunkan hal tersebut pada anak-anaknya.

Mungkin faktor genetik menjadi satu hal yang sulit dihindari, namun setidaknya dapat diatasi apabila muncul tanda-tandanya. Apabila memang anak mulai menunjukan kenaikan berat badan yang signifikan, maka segeralah mengambil tepat agar gak semakin bertambah bobotnya.

3. Kebiasaan makan yang berlebihan

ilustrasi gangguan makan anak (pexels.com/@shohei-ohara)

Setiap anak memang terkadang memiliki nafsu makan yang berbeda-beda. Ada yang tinggi, namun bahkan ada yang malas untuk makan. Lain ceritanya bagi anak-anak yang memiliki risiko obesitas.

Biasanya, anak-anak yang obesitas cenderung memiliki nafsu makan yang tinggi. Justru menjadi kesalahan apabila orangtua memberikan anak suplemen nafsu makan pada saat anak memiliki nafsu makan yang sudah tinggi. Bukan gak mungkin jika dorongan makan yang diinginkan anak pun anak semakin tinggi.

4. Efek mengonsumsi obat

ilustrasi anak sedih (unsplash.com/@tadekl)

Kenaikan berat badan bukan hanya terbatas pada makan berlebihan saja. Nyatanya, hal ini juga bisa disebabkan karena proses pengobatan khusus, sehingga berpotensi pada naiknya berat badan anak. Ada beberapa jenis pengobatan yang memiliki efek seperti ini, misalnya obat untuk diabetes, kortikosteroid, beta blockers, alergi, penghilang migrain dan kejang.

Orangtua dapat berkonsultasi lebih detail dengan dokter anak mengenai hal ini. Setidaknya, ada solusi terbaik untuk menyembuh anak, namun dengan mencegah terjadinya obesitas pada anak.

5. Masalah psikologis

ilustrasi anak sedih (unsplash.com/@mero_dnt)

Masalah psikologis bukan hanya dapat dialami oleh orang dewasa saja. Nyatanya anak-anak juga berpotensi mengalami masalah psikologis yang disebabkan karena beragam faktor. Masalah inilah yang ternyata dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

Alasannya karena ketidakstabilan hormon pada tubuh yang kemudian berdampak pada berat badan. Orangtua wajib peka dalam membantu anak menghadapi situasi seperti ini, sehingga gak berlarut-larut. Dampak panjangnya bisa menyebabkan depresi tersendiri pada anak.

Bukan hal mudah untuk mengatasi obesitas pada anak. Orangtua wajib mengambil langkah cepat, sehingga obesitas tersebut dapat teratasi dan gak berdampak buruk bagi kesehatan. Atur pola makan anak dengan cermat, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tresna Nur Andini
EditorTresna Nur Andini
Follow Us