4 Tips Mengajarkan Jiwa Wirausaha pada Anak, Tanamkan Sejak Dini

Mengajarkan jiwa wirausaha pada anak sejak dini ternyata merupakan langkah bijak yang dapat dilakukan orangtua untuk membekali mereka dengan keterampilan yang cermat. Jiwa wirausaha bukan hanya melibatkan kemampuan untuk berbisnis, namun juga berkaitan dengan sikap mandiri, keberanian, hingga kreativitas yang dimilikinya.
Proses pembelajaran mengenai wirausaha tidak harus membosankan atau penuh tekanan, sehingga orangtua dapat mengenalkannya melalui berbagai aktivitas yang praktis, menyenangkan, dan juga relevan dengan kehidupan sehari-hari yang dilakukan anak. Simaklah beberapa tips penting berikut ini untuk mengajarkan jiwa wirausaha pada anak sejak dini agar terbawa sampai dewasa.
1. Mengajarkan konsep dasar mengenai uang

Sebelum mengajarkan anak mengenai wirausaha sebaiknya orangtua dapat menjelaskan terlebih dahulu konsep uang sebagai langkah awal yang perlu dilakukan. Anak perlu diajarkan bahwa uang bukan hanya benda penting untuk dibelanjakan, namun juga harus disimpan dan diinvestasikan untuk keperluan jangka panjang.
Orangtua bisa mengajarkan anak dengan memberikan uang saku dan membiasakan mereka untuk mengelolanya, seperti membagi uang untuk pengeluaran, tabungan, hingga berbagi kepada yang membutuhkan. Setidaknya anak bukan hanya belajar mengenai nilai uang, namun juga memahami pentingnya usaha dalam menghasilkan pendapatan agar mereka dapat menghargai berapa pun nominal uang yang diperoleh.
2. Mendorong kreativitas dan ide-ide baru

Jiwa wirausaha sebetulnya erat kaitannya dengan kemampuan untuk berpikir kreatif dan menghasilkan berbagai ide-ide baru. Orangtua bisa mengajak anak untuk selalu berpikir mengenai solusi kreatif terhadap berbagai masalah yang ada di sekitar mereka, sehingga dapat membantu anak untuk mengembangkan kemampuan inovasi yang menjadi kunci dalam dunia wirausaha.
Berikan anak kebebasan untuk mengeksplorasi minat dan juga bakatnya, seperti misalnya mengajak anak untuk membuat atau menjual kue jika memang mereka suka memasak. Hargai setiap ide yang anak ajukan walau mungkin terlihat sederhana, namun sebetulnya bisa membangun rasa percaya diri dan keberanian untuk mencoba berbagai hal baru.
3. Mengenalkan konsep risiko dan tanggung jawab

Wirausaha tidak lepas dari adanya risiko, sehingga anak perlu diajarkan untuk memahami hal ini sejak dini. Jelaskan pada anak bahwa tidak semua usaha yang dilakukan dapat langsung berhasil dan kegagalan menjadi bagian penting dalam proses pembelajaran, sehingga nantinya anak tidak sampai mudah menyerah apabila rencana yang dilakukannya tidak berjalan dengan baik.
Ajarkan anak mengenai tanggung jawab atas segala keputusan yang mereka lakukan. Salah satunya jika anak ingin membeli sesuatu dengan uang hasil usahanya, maka biarkan mereka untuk memutuskan sendiri sambil terus memberikan panduan mengenai prioritas yang perlu dipahami. Setidaknya hal ini akan mengajarkan anak mengenai risiko dan tanggung jawab agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang lebih bijak.
4. Berikan contoh secara langsung dari kehidupan nyata

Biasanya anak-anak akan belajar lebih banyak dari apa yang mereka lihat, sehingga memberikan contoh nyata tentu merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan mereka mengenai kewirausahaan. Jika orang tua memiliki usaha, maka bisa coba melibatkan anak dalam berbagai aktivitas sehari-hari agar mereka pun dapat memahami mengenai konsep bisnis tantangan yang dihadapi hingga cara mengatasinya.
Orangtua bisa mengenalkan pada anak mengenai berbagai cerita sukses dari pengusaha yang inspiratif, termasuk tokoh-tokoh yang mungkin sesuai dengan minatnya. Mungkin jika anak melihat contoh nyata, maka mereka akan lebih termotivasi untuk mencoba hal yang sama dan memahami bahwa kerja keras merupakan hal penting dalam dunia wirausaha.
Mengajarkan jiwa wirausaha pada anak bukan hanya mengenai cara berbisnis, namun bagaimana membentuk karakter yang kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab. Orangtua memiliki peran penting untuk membekali anak dengan berbagai keterampilan yang nantinya dapat berguna untuk masa depan mereka. Mulailah dengan langkah kecil agar anak tumbuh menjadi pribadi yang penuh potensi!