5 Beda Orang Logis dan Emosional soal Pengambilan Keputusan

- Pendekatan logis dalam pengambilan keputusan didasarkan pada data dan fakta yang terverifikasi, menghindari bias emosional.
- Orang yang cenderung emosional membuat keputusan berdasarkan perasaan saat itu, memprioritaskan hubungan emosional dan nilai-nilai pribadi.
- Individu yang logis cenderung menerima konsekuensi keputusan dengan lebih mudah, sementara individu emosional terpengaruh oleh konsekuensi emosional.
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang dihadapkan pada berbagai situasi yang membutuhkan pengambilan keputusan. Dalam hal ini, dua pendekatan utama yang sering digunakan adalah pendekatan logis dan emosional. Kedua pendekatan ini tidak hanya memengaruhi hasil keputusan, tetapi juga mencerminkan karakteristik individu yang menggunakannya.
Mereka yang mengutamakan rasionalitas sering kali menggunakan pola pikir terstruktur untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil berdasarkan alasan yang kuat. Di sisi lain, mereka yang cenderung emosional sering kali mengandalkan perasaan dan empati.
Meski kedua pendekatan ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, penting untuk memahami perbedaan mendasar antara keduanya. Dengan begitu, kita dapat lebih baik mengenali cara kita sendiri dalam mengambil keputusan serta memahami perspektif orang lain yang mungkin berbeda.
1. Dasar pengambilan keputusan

Orang yang berpikir logis cenderung membuat keputusan berdasarkan data dan fakta yang dapat diverifikasi. Mereka sering kali menghabiskan waktu untuk melakukan penelitian, menganalisis situasi secara menyeluruh, dan mempertimbangkan berbagai opsi sebelum membuat pilihan. Pendekatan ini memastikan bahwa keputusan yang diambil memiliki dasar yang objektif dan terhindar dari bias emosional.
Sebaliknya, orang yang mengandalkan emosi cenderung membuat keputusan berdasarkan apa yang mereka rasakan pada saat itu. Mereka lebih mengutamakan hubungan emosional, nilai-nilai pribadi, dan empati terhadap orang lain. Meskipun pendekatan ini mungkin tampak kurang terstruktur, keputusan yang diambil sering kali mencerminkan keinginan untuk menjaga harmoni dan keseimbangan dalam hubungan interpersonal.
2. Respon terhadap tekanan

Ketika berada di bawah tekanan, individu yang logis akan berusaha tetap tenang dan memisahkan diri dari emosi yang mungkin mengganggu penilaian mereka. Mereka cenderung mencari solusi dengan menganalisis situasi dari berbagai sudut pandang dan memprioritaskan langkah-langkah yang paling efektif. Fokus mereka adalah pada hasil akhir yang optimal.
Namun, individu yang emosional cenderung merespons tekanan dengan cara yang lebih intuitif. Mereka mungkin lebih mudah terpengaruh oleh perasaan cemas atau simpati terhadap orang lain yang terlibat dalam situasi tersebut. Meskipun ini dapat membuat mereka tampak kurang rasional, pendekatan mereka sering kali membantu menciptakan solusi yang mempertimbangkan kebutuhan emosional semua pihak.
3. Kecepatan pengambilan keputusan

Orang logis sering kali memerlukan waktu lebih lama untuk membuat keputusan karena mereka ingin memastikan semua informasi yang relevan telah dipertimbangkan. Mereka cenderung tidak terburu-buru dan lebih suka mengambil pendekatan yang hati-hati. Meskipun ini bisa membuat prosesnya lebih lambat, hasil akhirnya biasanya lebih matang dan terencana.
Di sisi lain, orang emosional cenderung mengambil keputusan dengan cepat berdasarkan insting atau perasaan. Mereka mungkin tidak terlalu memikirkan semua detail, tetapi fokus pada apa yang terasa benar pada saat itu. Pendekatan ini bisa sangat efektif dalam situasi yang membutuhkan respons cepat, meskipun terkadang hasilnya kurang optimal.
4. Cara menghadapi konsekuensi

Setelah membuat keputusan, individu yang logis cenderung lebih mudah menerima konsekuensi karena mereka merasa telah melakukan analisis yang menyeluruh sebelumnya. Jika hasilnya tidak sesuai harapan, mereka akan melihatnya sebagai pelajaran dan berusaha mencari cara untuk memperbaiki pendekatan di masa depan.
Sebaliknya, individu yang emosional mungkin lebih terpengaruh oleh konsekuensi emosional dari keputusan mereka. Jika hasilnya mengecewakan, mereka cenderung merasakan penyesalan yang lebih mendalam karena keputusan mereka didasarkan pada perasaan. Namun, ini juga membuat mereka lebih peka terhadap dampak keputusan terhadap orang lain.
5. Interaksi dengan orang lain

Orang yang logis sering kali lebih sulit dipahami oleh mereka yang cenderung emosional, karena mereka cenderung memprioritaskan fakta dibandingkan perasaan. Dalam interaksi, mereka mungkin terlihat dingin atau terlalu formal, meskipun niat mereka sebenarnya adalah untuk memberikan solusi yang terbaik.
Sebaliknya, orang yang emosional cenderung lebih mudah menjalin hubungan dengan orang lain karena mereka menunjukkan empati dan perhatian yang mendalam. Namun, pendekatan ini juga dapat membuat mereka tampak terlalu subjektif atau kurang obyektif dalam situasi tertentu.
Memahami perbedaan antara pendekatan logis dan emosional dalam pengambilan keputusan tidak hanya membantu kita mengenali cara berpikir sendiri, tetapi juga memahami perspektif orang lain. Tidak ada pendekatan yang sepenuhnya benar atau salah, karena keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda.