5 Bentuk Sikap Ikut Campur yang Sering Dikira Inisiatif, Merugikan!

Kita pasti sering mendengar nasihat untuk menjadi pribadi yang inisiatif. Artinya, berani untuk memunculkan tindakan atau bekerja terlebih dulu tanpa harus diminta atau disuruh. Orang yang inisiatif juga pasti adalah orang yang mandiri, cepat tanggap, dan punya keberanian untuk mengambil keputusan.
Tapi perlu diingat, inisiatif pun perlu batas yang jelas. Jangan sampai karena terlalu inisiatif, orang sekitar malah jadi risi dengan kehadiranmu. Ingat, tujuan bersikap inisiatif adalah membantu menyelesaikan masalah, bukan malah memperumit keadaan. Hindari bentuk sikap sok ikut campur yang diuraikan pada lima poin di bawah.
1.Sering membantu tanpa diminta, padahal orang itu belum membutuhkannya

Terkadang, kita sering bersikap “sok tahu” dengan kehidupan dan kebutuhan orang, sampai-sampai lupa bahwa bukan hak kita untuk menentukan atau mengambil Keputusan dalam hidupnya.
Contoh sederhana, ketika kamu melihat temanmu kesulitan belajar dan ingin membantu dengan memberi jawaban. Padahal, temanmu masih ingin berusaha sendiri dulu supaya bisa lebih paham.
Memang bagus punya niat untuk membantu. Tapi kita pun harus bijak dalam membedakan, mana orang yang memang butuh bantuan dan mana yang tidak.
2.Memaksakan kehendak pribadi dengan dalih "ini yang terbaik untukmu"

Hayo, pernah melakukan ini, gak? Biasanya, terjadi pada orang-orang terdekat. Ketika misal, sahabatmu meminta saran akan sesuatu, kamu langsung memaksakan pendapatmu dengan alasan, “ini yang terbaik untuknya”.
Kamu merasa bangga karena bisa mengarahkan orang itu, tapi kamu lupa bahwa kamu adalah orang luar. Alih-alih menyelesaikan masalah, sikapmu yang terlalu mendesak malah memberi tekanan baru dalam hidup orang itu.
Lagipula, tidak ada yang lebih tahu dan mengenal seseroang selain dirinya sendiri. Kamu boleh memberi saran, nasihat dan arahan, tapi keputusan akhir tetap berada di tangannya.
3.Suka memecahkan masalah pribadi orang walau di luar bagianmu

Salah satu tipe orang sok tahu yang paling mengganggu adalah sering berusaha untuk menyelesaikan masalah orang lain tanpa diminta. Kebiasaan seperti ini dapat berdampak buruk, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
Kamu akan dicap sebagai orang yang tidak tahu sopan santun, karena selalu mengulik privasi orang. Lalu, bagaimana bila justru di tanganmu, masalah itu semakin bertambah besar? Jadi merugikan orang lain, kan?
4.Berpikir bahwa semua hal adalah tanggung jawabmu

Dari luar, mungkin terlihat seolah kamu orang yang bertanggung jawab. Padahal di dalam, kamu tidak bisa membedakan mana yang menjadi tanggung jawabmu, mana yang bukan. Tidak semua hal harus kamu selesaikan. Tidak semua masalah harus kamu pecahkan, bahkan jika itu masalah orang terdekatmu.
Bisa jadi, ini dipicu oleh keinginanmu untuk memastikan semua hal, termasuk keadaan orang terdekatmu, berjalan baik dan lancar. Cobalah untuk lebih tenang dalam menjalani hidup. Kamu pun manusia, tidak semua hal harus kamu pikirkan.
5.Sering mengambil alih tugas orang lain

Apapun niatnya, mengambil alih tugas dan tanggung jawab orang tanpa diminta bukanlah perbuatan baik. Ini bisa membuat orang merasa tersinggung dan sakit hati.
Jauh lebih baik untuk kamu komunikasikan di awal hal-hal yang menurutmu bisa diperbaiki lagi. Lalu, beri kepercayaan pada orang itu untuk mengerjakannya. Seringkali kekhawatiran datang dari diri kita karena sulit untuk percaya pada orang lain.
Inisiatif boleh, tapi kamu pun perlu punya batas yang tegas pada diri sendiri. Bantu orang lain sewajarnya. Kamu pasti tidak mau inisiatifmu malah mempersulit hidup orang, bukan?