Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tahapan Berpikir Kritis, Millenial Wajib Tahu!

Ilustrasi berpikir kritis (Pexels.com/VladaKarpovich)
Ilustrasi berpikir kritis (Pexels.com/VladaKarpovich)

Dalam kehidupan sehari - hari, banyak hal yang membuat kita dilema dan bingung untuk mengambil suatu keputusan. Seseorang yang menggunakan pemikiran kritis akan mengarahkan semua pilihan yang tersedia untuk diteliti. Dilansir Student Voices, inilah lima langkah yang dapat membantu kita dalam berpikir kritis.

1. Merumuskan pertanyaan

ilustrasi bertanya - tanya (pixabay.com/users/tumisu-148124/)
ilustrasi bertanya - tanya (pixabay.com/users/tumisu-148124/)

Pertama-tama, kita harus mengetahui apa yang kita cari, pelaksanaannya memang tidak sesederhana kedengarannya. Sebagai contoh, kamu memutuskan untuk mencoba produk skincare terbaru. Alasan mengapa kamu memutuskan demikian mungkin dikarenakan oleh faktor iklan, seperti klaim bahwa kamu akan melihat hasilnya hanya dalam dua minggu sehingga kamu tertarik untuk membelinya.


Akan tetapi jika kamu mulai berpikir lebih lanjut dengan pandangan yang jelas tentang apa yang sebenarnya ingin kamu capai dengan mencoba produk tersebut, itu akan membekalimu untuk menyaring informasi yang didapat secara kritis. Oleh karena itu, temukan apakah sesuatu yang kamu inginkan tersebut benar-benar sesuai dengan kebutuhanmu atau tidak.

2. Mengumpulkan informasi

ilustrasi orang sedang menggunakan laptop (pexels.com/@burst)
ilustrasi orang sedang menggunakan laptop (pexels.com/@burst)

Ada banyak informasi di luar sana, bahkan di masa sekarang ini informasi mudah didapat dengan bantuan internet. Dengan mengumpulkan informasi yang jelas mengenai pertanyaanmu, maka akan sangat membantu dalam menentukan jawaban yang relevan.

Jika kamu mencoba memutuskan membelu suatu produk skincare untuk merawat kulitmu, maka sebelum membelinya, kamu dapat meminta saran ahli atau mencari review dari orang lain yang pernah menggunakannya. Pengumpulan informasi seperti ini dapat membantumu dalam membuat suatu keputusan.

3. Mempertimbangkan suatu informasi

ilustrasi mencerna informasi (pexels.com/@olly)
ilustrasi mencerna informasi (pexels.com/@olly)

Saat hendak mengambil keputusan, tanyakan terlebih dahulu pada pada diri sendiri. Misalnya, apakah informasi yang didapat tersebut masuk akal atau tidak. Hal ini untuk mencegah kerugian yang mungkin terjadi di kemudian hari. 

Sebagai contoh, informasi yang kamu dapatkan mengenai produk skincare yang hendak kamu beli memiliki dua penilaian yang berbeda misalnya. Ada satu yang mengatakan bahwa produk tersebut bagus, dan ada juga yang mengatakan tidak. Maka kamu harus mempertimbangkan kedua informasi tersebut dengan melakukan riset mengenai jenis kulit seperti apa yang dimiliki informan tersebut, apakah sama dengan jenis kulitmu atau tidak. Di sinilah pentingnya berpikir kritis.

4. Mempertimbangkan efek jangka panjangnya

ilustrasi berpikir (pexels.com/@ono-kosuki)
ilustrasi berpikir (pexels.com/@ono-kosuki)

Dalam membuat suatu keputusan, kamu juga harus mempertimbangkan efek jangka panjangnya. Apakah keputusan tersebut memang benar - benar tepat atau tidak.

Jika suatu keputusan tidak dipikirkan efek jangka panjangnya, maka kemungkinan kamu akan mendapat kerugian. Contohnya adalah ketika kamu penasaran dengan suatu produk skincare dan kamu tetap bersikeras untuk membelinya tanpa melakukan riset terlebih dahulu. Setelah mencobanya, ternyata produk tersebut tidak cocok dan membuat kulitmu rusak yang ternyata tidak bisa disembuhkan dalam jangka pendek. Merugikan bukan?

5. Melihat dari sudut pandang lain

ilustrasi berpikir (pexels.com/@olly)
ilustrasi berpikir (pexels.com/@olly)

Manusia seringkali terbawa arus, misalnya ketika mayoritas orang menyukai atau menggunakan suatu produk, maka orang - orang cenderung mengikutinya agar tidak dianggap berbeda. Padahal, tidak ada salahnya untuk menjadi berbeda dengan orang lain.

Contohnya, banyak di antara teman - temanmu yang menyukai atau menggunakan salah satu produk skincare. Padahal kamu merasa produk tersebut overclaim karena hasilnya tidak terlalu nampak di kulit teman - temanmu misalnya. Oleh karena itu kamu harus mencoba melihat dari sudut pandang lain. Tanyakan pada diri sendiri mengapa begitu banyak orang tertarik pada produk tersebut, cari apa yang menurut teman - temanmu produk tersebut worth to buy sehingga membuat mereka melakukan repurchase produk tersebut. 

Dengan berpikir kritis, kita dapat menemukan apa yang kita cari berupa jawaban yang valid dan masuk akal. Sehingga, ini akan melatih kita untuk selalu berhati - hati dalam membuat suatu keputusan. Oleh karena itu, yuk terapkan lima langkah ini!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Latisha Asharani
EditorLatisha Asharani
Follow Us