5 Cara Mencegah Efek Buruk Menonton Berita bagi Kesehatan Mental

Steven Stosny, PhD, seorang terapis dari Darnestown, Maryland mengungkapkan dalam American Psychological Association bahwa penyebaran berita lewat media sosial sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental seseorang, apalagi di masa setelah pandemik. Menurutnya, paparan berita buruk yang terus menerus bisa mempengaruhi mood dan memicu PTSD.

Untuk mencegahnya, ada beberapa cara yang bisa diusahakan. Salah satunya adalah dengan sadar membatasi waktu menonton atau membaca berita. Melansir Verywell Mind, Haley Neidich, LCSW, seorang terapis, menyarankan waktu mengonsumsi berita idealnya maksimal selama 30 menit.

Selain membatasi waktu mengonsumsi berita kita juga harus memberi batasan serta waktu tertentu untuk merasakan kekhawatiran akibat berita. Jadwal waktu khusus ini memastikan kita untuk meminimalisir efek negatif suatu berita yang kita dapatkan. Idealnya, waktu menonton berita harus cukup jauh dari waktu tidur dan waktu produktif.

Annie Miller, MSW, LCSW-C, LICSW, seorang terapis mengungkapkan seperti dikutip Verywell Mind, "Telusuri berita, akui apa pun yang membuatmu khawatir, dan buat rencana untuk mengatasinya. Pilihlah waktu yang cukup jauh dari waktu tidurmu sehingga otakmu punya waktu untuk tenang sebelum tidur."

Jadwal menonton berita baiknya dibuat sesuai dengan waktu istirahat. Hal tersebut lantaran memprioritaskan tidur akan membantu tubuhmu untuk pulih dari kelelahan fisik dan emosional.

Usai melakukan kontrol pada waktu, kontrol selanjutnya terdapat pada perasaan kita. Ashleigh Edelstein, terapis perkawinan dan keluarga berlisensi mengungkapkan dalam Verywell Mind, bahwa kita harus bisa meneliti perasaan kita sebelum menonton berita. 

Jika kita sedang berada di fase tenang, maka aktivitas mengonsumsi berita bisa dilakukan sesuai jadwal. Namun jika perasaan kita sedang tidak baik, akan lebih bijak jika porsi menonton berita kita kurangi atau bahkan tidak usah menonton berita sama sekali.

Berita menjadi salah satu komoditas di dunia sosial media. Tidak jarang, media yang kurang kredibel memberikan judul clickbait yang menjebak. Meskipun pada akhirnya berita yang kita saksikan tidak seburuk judulnya, namun judul berita saja sudah bisa mempengaruhi mood seseorang.

Seorang psikolog berlisensi Logan Jones, PsyD, mengungkapkan seperti dikutip Verywell Mind, "Cara yang sehat untuk menyikapi siklus berita adalah dengan mengandalkan media yang kamu tahu kredibel, memiliki reporter berpengalaman yang melakukan riset, dan memberikan perspektif yang berimbang."

Berita membuat kita terkoneksi dengan peristiwa yang terjadi di seluruh dunia. Sayangnya, tidak banyak hal yang bisa kita lakukan untuk memberikan efek positif bagi hal-hal tersebut. Terkadang, menonton berita justru membuat kita merasa tidak berdaya.

Lantas, hal selanjutnya yang bisa dilakukan untuk mencegah efek buruk dari menonton berita adalah dengan melakukan aktivitas positif segera setalah menontonnya. Itulah yang disarankan oleh Ashleigh Edelstein, terapis perkawinan dan keluarga berlisensi seperti yang ia ungkapkan dalam Verywell Mind. Aktivitas itu bisa bermacam-macam, seperti berjalan-jalan, menelepon teman, atau menekuni hobi.

Berita memang memberikan informasi dan pengetahuan penting bagi kita. Namun, berita juga bisa menggiring emosi kita sesuai dengan apa yang disampaikan. Membatasi waktu menonton berita, menjadwalkannya serta melakukan aktivitas positif akan mencegah efek buruk menonton berita bagi kesehatan mental kita.