5 Sisi Negatif saat Menjadi Orang yang Terlalu Baik, Susah Menolak?
![5 Sisi Negatif saat Menjadi Orang yang Terlalu Baik, Susah Menolak?](https://cdn.idntimes.com/content-images/community/2023/03/photo-1461532257246-777de18cd58b-fb7a71ba33984daf3611787d9aeb08d7_600x400.jpeg)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seperti halnya segala hal lain yang gak bagus saat dilakukan berlebihan, menjadi orang yang terlalu baik pun demikian. Meskipun kita dianjurkan untuk selalu baik kepada siapa saja, namun berlebihan dalam hal ini bisa mendatangkan kerugian bagi diri sendiri. Terlebih karena kita jadi gak tegas.
Terlalu baik menjadi peluang bagi orang lain untuk memanfaatkan dan menggunakan kebaikan kita untuk kepentingannya sendiri. Selain itu, ada lima sisi negatif lainnya jika kita terus membiarkan kebiasaan bersikap terlalu baik kepada orang lain. Simak, ya!
Baca Juga: 5 Sisi Negatif Berkompetisi dengan Teman Sendiri
1. Gak enak ketika harus menolak
Menjadi terlalu baik membuat kita susah menolak permintaan orang lain. Kita takut kalau penolakan yang dilakukan akan menyakiti hati orang lain. Tanpa kita sadari, kita gak memikirkan diri sendiri dan apa jadinya jika terus mengiyakan segala permintaan orang lain.
Gak bisa menolak juga membuat kita terlihat gak tegas. Gampang sekali bagi orang lain untuk mengambil manfaat dari hal ini, terlebih bagi mereka yang punya niat jahat.
2. Jarang mengutamakan diri sendiri
Sayang sekali, orang yang terlalu baik kepada orang lain seringkali gak mementingkan dirinya sendiri. Ia gak segan untuk melakukan berbagai hal demi orang lain, tapi menomorduakan dirinya. Kebahagiaannya adalah sesuatu yang gak penting jika dibandingkan dengan kebahagiaan orang lain.
Padahal, gak ada orang lain yang bisa diandalkan saat paling terdesak kecuali diri sendiri. Itulah kenapa kita perlu banget mengutamakan diri sendiri di situasi tertentu.
3. Sulit mengenal diri sendiri dengan baik
Editor’s picks
Akibat selalu mengutamakan orang lain, orang yang terlalu baik seperti ini biasanya akan lebih mengenal orang lain dibanding dirinya sendiri. Ia gak tahu dengan baik siapa dirinya, apa yang ia sukai, dan apa yang gak. Belum lagi jika bicara soal potensi atau kelebihan apa yang dimiliki.
Bisa dipastikan, orang seperti ini gak akan tahu apa-apa soal dirinya sendiri. Itu karena mereka menghabiskan terlalu banyak waktu untuk membahagiakan orang lain ketimbang memberi waktu untuk berdialog dengan dirinya sendiri.
Baca Juga: 5 Alasan Tidak Baik untuk Terlalu Mandiri, Bikin Kesepian!
4. Gampang baper saat mendapat komentar negatif
Bagi orang yang terlalu baik, mendapat komentar negatif ibarat tamparan keras yang sulit untuk ia hadapi. Ia sangat kesulitan dalam mengelola hati dan pikirannya sendiri ketika ada orang yang mengatakan kejelekannya. Ia gak bisa menerima bahwa ternyata orang lain bisa menilai dirinya dengan negatif seperti itu.
Padahal, yang ia inginkan adalah bisa membahagiakan dan disukai oleh semua orang. Sementara, komentar negatif semacam bentuk kegagalan terbesar di hidupnya.
5. Overthinking ketika ada yang gak suka dengan dirinya
Sosok yang terlalu baik seringkali sukar menerima penolakan apalagi rasa gak suka dari orang lain. Itu karena mereka memang bertujuan untuk membuat semua orang menyukainya. Mereka akan berusaha sekuat tenaga untuk melakukan yang terbaik bagi orang lain di sekitarnya.
Alhasil, ketika ada orang yang gak menyukainya, ia akan sangat overthinking. Ini bisa membuatnya gak nyenyak saat tidur dan gak nikmat saat makan. Bersikap biasa kepada orang lain adalah sebuah keharusan. Namun, semua tentu ada batasnya. Kita gak bisa setiap saat menjadi sosok yang terus mengutamakan orang lain dibanding diri sendiri, kan?
Baca Juga: 5 Sisi Negatif Memulai Hubungan Terlalu Cepat, Relasi Toksik?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.