Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal yang Harus Diingat jika Sering Perang Komentar di Media Sosial

ilustrasi media sosial (pexels.com/Michael Burrows)

Saat ini, semakin banyak orang yang bermain media sosial. Hal itu dilakukan untuk mengisi waktu luang ataupun malah bekerja di sana. Alasan utama mengapa media sosial bisa seru adalah sebab mereka menyediakan kolom komentar sebagai sarana mengekspresikan reaksimu setelah menonton konten tersebut.

Kendati demikian, tidak sedikit orang yang malah menggunakan fitur tersebut dengan buruk. Salah satu contohnya adalah kegiatan perang komentar sebagai upaya membuktikan argumen siapa yang menang. Jika sekarang masih sering melakukan hal tersebut, coba ingat kelima hal ini agar kamu bisa tersadar.

1. Percayalah bahwa hal tersebut hanya akan membuat waktumu terbuang sia-sia

ilustrasi media sosial (pexels.com/Christopher Niño)

Percayalah bahwa perang komentar itu tidak ada gunanya. Yang ada waktumu pasti bakal terbuang sia-sia begitu saja. Memang kamu bakal mendapatkan kesenangan kala memenangkan argumen. Namun, ingatlah bahwa kebahagiaan tersebut hanya bersifat sebentar sebab tidak ada lagi yang mau dirayakan.

Tidak akan ada penghargaan yang diberikan untuk orang-orang yang menang perang komentar di media sosial. Berangkat dari hal tersebut, cobalah untuk berhenti melakukan hal semacam itu sebab tidak ada gunanya. Gunakanlah waktumu dengan melakukan kegiatan bermanfaat lainnya.

2. Kamu bisa "makan hati" karena hal tersebut

ilustrasi merenung (pexels.com/Keira Burton)

Tidak bisa diganggu gugat bahwa kamu bakal rentan "makan hati" ketika perang komentar. Terkadang, ketika orang lain merasakan kekalahan dalam argumennya, ia bakal menyerangmu secara personal. Alhasil, hal semacam itu pasti bakal mengiris hatimu yang sebelumnya tak mempersiapkan kondisi tersebut.

Mereka tidak akan segan-segan mengeluarkan umpatan ataupun makian hanya untuk menjatuhkanmu. Hal itu lantang mereka lakukan sebab kalian berdua tidak saling bertemu. Dengan begitu, sakit hati yang kamu rasakan itu tidak bisa terobati sebab mereka tidak akan mau meminta maaf.

3. Perang komentar hanyalah merupakan salah satu tindakan debat kusir

ilustrasi media sosial (pexels.com/SHVETS production)

Cobalah untuk menyadari bahwa sejatinya perang komentar merupakan salah satu tindakan debat kusir. Secara harfiah, debat kusir merupakan sebuah kegiatan yang melibatkan dua orang dengan argumen-argumen tak berdasar. Mereka tidak fokus kepada kebenaran, tetapi kemenangan.

Dengan adanya hal tersebut, dapat dikatakan bahwa debat kusir hanya akan membuat emosimu tidak stabil. Mereka akan melakukan apa saja agar harga dirinya bisa terjaga. Oleh karena itu, mulai sekarang berhentilah untuk perang komentar sebab tidak ada manfaatnya.

4. Orang lain pasti akan mengatakan hal yang seburuk-buruknya di media sosial

ilustrasi mengecek handphone (pexels.com/Karolina Grabowska)

Sebelumnya telah disebutkan bahwa orang lain pasti tidak akan segan-segan berkata buruk kepadamu saat perang komentar. Hal ini disebabkan mereka berlindung di akun yang terkunci. Selain itu, banyak dari mereka yang menggunakan akun palsu hanya untuk menyampaikan keburukan di kolom komentar.

Dengan adanya hal semacam itu, kamu hanya akan merasakan "makan hati" darinya. Apakah kamu yakin bisa menerima situasi tersebut dengan lapang dada? Jika tidak, cobalah untuk menghindari perang komentar agar kamu gak menghadapi situasi tersebut.

5. Tidak akan ada kebanggan yang bisa didapatkan setelah perang komentar

ilustrasi merenung (pexels.com/Michael Burrows)

Kamu harus paham bahwa memenangkan perang komentar itu tidak ada kebanggaan sama sekali. Memang kamu akan merasa puas, namun ingatlah bahwa hal tersebut tidak akan bertahan lama. Lambat laun, kamu pasti akan merasa menyesal jika makan hati akibat perang komentar.

Oleh karena itu, mulai sekarang, berusahalah untuk menjauhi kegiatan perang komentar. Ingatlah bahwa hal tersebut tidak akan membuatmu mendapatkan piala. Dengan kata lain, tidak ada gunanya untuk melakukan hal tersebut demi kebahagiaan semu.

 

Setelah membaca kelika hal di atas, apakah kamu masih ingin tetap perang komentar? Berhentilah melakukannya sebab lambat laun hal buruk akan terjadi padamu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Atqo
EditorAtqo
Follow Us