Lawan Si Tukang Tipu dengan 5 Cara Ini, Biar E-Wallet Tetap Aman!

Sekarang teknologi sudah canggih betul. Apa-apa sudah digital bahkan sampai pembayaran. Transfer ke teman tinggal klik. Beli cilok tinggal scan QRIS. Tapi, ya, banyak juga modus baru penipuan yang canggih juga. Makanya kamu harus waspada banget nih. Serius, sering juga kita gak sadar kalau sedang ditipu.
Gimana cara atasinnya? Simak artikel ini sampai habis deh. Terus share ke teman dan keluarga kamu, ya. Biar semua juga waspada!
1. Kenali modus-modusnya

Banyak banget guys sekarang modus-modus kejahatan fraud atau scam di industri keuangan. Selain itu industri ini juga sering terkena ransomware. Apa sih itu? Gampangnya sih kayak virus yang bisa mengacak-ngacak sistem aplikasi gitu deh. Nah, bisa data atau file penting nasabah bisa dicuri buat bahan penipuan. Ngeri juga ‘kan?
Ancamannya terus meningkat, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat dari 160 juta anomali malware sebanyak 966.533 terindikasi ransome. Banyak banget ‘kan!
Nah, ngomongin tentang modus, biasanya si penipu beraksi dengan kayak gini nih:
- Mengirim file .APK atau .JPG dari pihak yang mengatasnamakan kurir, kepolisian yang kirim surat tilang digital, atau undangan pernikahan,. Kalau gak jelas dan dikenal jangan asal download, ya! Mereka bisa ambil data kamu dan menggunakannya untuk mengambil alih akunmu.
- Si tukang tipu juga modus beri promo dari WA atau media sosial dan mengaku dari call center brand tertentu. Lebih berhati-hati dan cek laman resmi terus, ya!
- Di platform belanja online juga hati-hati ya. Jangan mau transaksi di luar platform. Biasanya modus biar lebih cepat dikirim. Tetap waspada!
Kalau kamu sudah tahu modus-modusnya. Kita lanjut gimana cara mengatasinya! Keep scrolling!
2. Gunakan kombinasi PIN yang gak mudah ditebak

Pin kamu adalah segalanya. Ibarat brankas, kode pin sangat vital dan tidak boleh orang lain mengetahui. Sama seperti di dunia digital ini. Jadi, sangat penting kamu menggunakan kombinasi PIN yang tidak mudah ditebak.
Jangan gunakan kombinasi PIN yang mudah ditebak seperti tanggal lahir dan nomor yang berulang. Apalagi nomor digit telepon kamu atau plat nomor kendaraan kamu. Udah pokoknya yang gak mudah ditebak, oke?
3. Tidak berikan OTP pada siapapun

One-time password (OTP) atau kata sandi sekali pakai juga tak boleh dikasih tahu orang. Pokoknya yang ada kata ‘password’ adalah rahasia kamu sendiri. Biasanya OTP digunakan untuk log-in, signup, atau mengganti password akunmu.
Siapapun jangan dikasih tahu, ya. Meskipun si tukang tipu mengaku-ngaku dari call center atau badan otoritas manapun. One-time password adalah milikmu sendiri. Oke?
4. Tidak akses file atau link yang mencurigakan

Tidak mengakses file, tautan, atau website yang mencurigakan. Seperti modus penipu yang kirim format .apk, .jpg atau apapun itu lewat WA dan media sosial.
Nah, ngomongin media sosial, kamu pasti juga sering terpapar ads atau iklan. Terkadang kamu juga suka promo-promo atau iklan yang menarik perhatianmu. Tapi, kamu juga harus lebih hati-hati dalam mengakses iklan digital yang menawarkan promo menarik.
Lihat apakah memang beneran legit atau gak? Jangan terbuai dengan promo-promo yang tak masuk akal. Kalau anak zaman sekarang sih bilangnya, “too good to be true”.
5. Stop oversharing data pribadi

Memang saat ini dengan media sosial kita bisa share tentang apa saja termasuk diri sendiri. Namun, ada hal-hal pribadi yang tak perlu dibagikan secara gamblang.
Seperti nama lengkapmu, nama lengkap ibu kandung, alamat rumah atau kantor, sampai bank akun kayak rekening dan semacamnya. Big no. Karena dari informasi data pribadi seperti itu, si tukang tipu bisa menjadikan itu sebagai bahan menipu dan memanipulasimu secara tak sadar.
Pokoknya ingat selalu tips di atas dan selalu waspada, ya. Selain tips di atas, kamu juga bisa cari alternatif aplikasi e-wallet atau digital banking yang memiliki keamanan berlapis dan program tertentu jika akun kamu kena modus kejahatan di luar kendali kamu.
GoPay, misalnya, menawarkan program Jaminan Saldo Kembali bagi penggunanya jika saldo GoPay disalahgunakan oleh orang lain.
Share juga artikel ini ke yang tersayang. Jangan biarkan si penipu menang. (WEB/BAP)