Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Tips Membuat Masalah Jadi Lebih Sederhana, Gak Usah Cari Sekutu!

ilustrasi konflik (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi konflik (pexels.com/Karolina Grabowska)

Ketika masalah tidak selalu berhasil dicegah, sekarang tugasmu untuk mengatasinya dengan cepat dan tepat. Tujuannya supaya masalah tak berkepanjangan apalagi menimbulkan persoalan lainnya.

Walau masalah yang kamu hadapi tampak rumit, aslinya bisa jauh lebih sederhana, lho. Kesan rumit biasanya hanya akibat dari beberapa hal.

Bila ingin lebih simpel, berikut beberapa tips membuat masalah jadi terlihat sederhana dan gak bikin pusing. Patut untuk kamu terapkan, lho!

1. Minimalkan jumlah orang yang terlibat

ilustrasi stres (pexels.com/Yan Krukov)
ilustrasi stres (pexels.com/Yan Krukov)

Lebih sedikit orang yang terlibat memperkecil terjadinya kesalahpahaman dan provokasi. Oleh sebab itu, sebaiknya kamu tidak berusaha mencari sekutu saat bermasalah dengan orang lain.

Di luar itu, kamu perlu berani menghadapi masalahmu sendiri. Jika hanya ada kamu dan satu orang sebagai lawan, lebih mudah untuk kalian mencapai kesepakatan bersama. Setiap informasi pun menjadi jelas karena tidak ada yang membumbui.

2. Tenangkan diri, jangan biarkan emosi menguasai

ilustrasi menenangkan diri (pexels.com/Alec Aiello)
ilustrasi menenangkan diri (pexels.com/Alec Aiello)

Adanya masalah saja sudah menimbulkan tekanan psikis buatmu. Apalagi kalau emosi menguasaimu, kamu menjadi makin sulit bersabar dan berpikir jernih. Alih-alih menyelesaikan persoalan, kamu justru membuatnya tambah runyam.

Tidak ada salahnya kalau kamu mengambil beberapa jam atau hari guna menenangkan diri terlebih dahulu. Asalkan komitmenmu buat menyelesaikan masalah tetap kuat. Bukan kemudian melarikan diri dari persoalan.

3. Awali dengan meminta maaf

ilustrasi minta maaf (pexels.com/Liza Summer)
ilustrasi minta maaf (pexels.com/Liza Summer)

Permintaan maaf jadi cara yang paling mudah untuk melunakkan hati orang. Terlepas dari siapa yang bersalah, minta maaflah sebagai tanda rasa penyesalan terjadinya masalah di antara kalian berdua.

Biasanya, permintaan maaf juga akan dibalas dengan hal serupa. Orang lain terpancing untuk berintrospeksi secara cepat dan menurunkan egonya. Kalau sudah begini, kalian tinggal duduk bersama dan membahas persoalannya sampai solusi ditemukan.

4. Perbaiki cara komunikasi di antara kalian

ilustrasi dua perempuan (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi dua perempuan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Banyak masalah muncul hanya karena komunikasi yang gak lancar. Satu pihak barangkali terlalu banyak bicara dan enggan menjadi pendengar bagi yang lain. Atau, kamu dan seseorang justru sama-sama diam sampai persepsi kalian tentang sesuatu ternyata berbeda dan timbul masalah.

Dengan begitu, memperbaiki komunikasi mutlak diperlukan. Baik kamu maupun dia mesti punya kesempatan untuk berbicara serta bergantian menjadi pendengar. Untuk hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan bersama, selalu tanyakan pendapatnya dan kurangi keinginan buat mengatur agar segalanya berjalan seperti keinginanmu.

5. Hindari melantur ke masalah yang belum terjadi

ilustrasi overthinking (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi overthinking (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Satu masalah memang bisa menimbulkan beragam persoalan lanjutan. Hal itu perlu diwaspadai dan diantisipasi. Akan tetapi, apakah meributkannya sekarang merupakan tindakan yang tepat?

Tidak, itu hanya membuatmu dan yang lain gak fokus pada masalah yang tengah dihadapi. Padahal, jika masalah saat ini segera diatasi, berbagai potensi masalah itu otomatis dapat dihindari.

6. Berkonsultasi hanya pada yang ahli

ilustrasi berkonsultasi (pexels.com/SHVETS production)
ilustrasi berkonsultasi (pexels.com/SHVETS production)

Seseorang yang ahli bakal mengarahkanmu mencapai pemecahan masalah terbaik. Berbagai rahasia pun akan dijaganya supaya gak tersebar. Namun, bila kamu menceritakan masalahmu pada sembarang orang, belum tentu menjadi lebih mudah diatasi.

Kalau salah langkah, justru cuma bikin kamu tambah pusing oleh saran yang berbeda-beda. Sebagian orang bahkan mungkin mengompori dan membuatmu gagal mencapai ketenangan diri yang penting buat dimiliki.

Ahli yang dimaksud tentu tidak terbatas pada psikolog, konsultan hukum, atau konsultan perkawinan. Sesuaikan dengan masalahmu. Apabila masalahmu terkait pekerjaan, kamu dapat berkonsultasi pada atasanmu yang lebih berpengalaman dan punya kewenangan di kantor.

Jika keenam cara di atas dilakukan, kecil kemungkinan masalah yang kamu hadapi bertambah pelik. Kamu akan dapat mengatasinya dengan lebih cepat dan gak buang-buang waktu maupun energi. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us

Latest in Life

See More

25 Poster Tahun Baru 2026, Meriahkan Momen Pergantian Tahun!

18 Des 2025, 23:03 WIBLife