6 Prosesi Pranikah dalam Rangkaian Pernikahan Adat Jawa dan Maknanya 

Dipenuhi dengan doa dan harapan baik #LokalIDN

Prosesi dalam pernikahan adat seringkali dianggap ribet karena terlalu banyak dan sangat panjang. Salah satunya adalah prosesi pernikahan dalam adat Jawa yang di setiap tahapannya memiliki makna tersendiri. Gak hanya saat ijab atau hari H pernikahan, dalam adat Jawa ada beberapa rangkaian prosesi pranikah yang harus dijalankan lebih dulu.

Berikut serangkaian prosesi pranikah dalam pernikahan dalam adat Jawa dan maknanya. 

1. Pasang tarub, bleketepe, dan tuwuhan 

6 Prosesi Pranikah dalam Rangkaian Pernikahan Adat Jawa dan Maknanya instagram.com/mediaindonesia

Mengawali rangkaian prosesi pranikah dalam adat Jawa, biasanya dimulai dengan pasang tarub, bleketepe, dan tuwuhuan. Tarub biasanya dipasang di pagar atau pintu masuk dengan maksud sebagai atap sementara atau peneduh rumah. 

Pemasangan tarub ini kemudian dibarengi dengan memasang bleketepe yang berupa anyaman daun kelapa sebagai penanda bahwa di rumah tersebut sedang melakukan acara pernikahan. Sedangkan tuwuhan dipasang di gerbang kanan dan kiri yang biasanya berisi tumbuh-tumbuhan seperti pisang raja, kelapa muda, batang padi, dan janur.

Selain sebagai simbol tolak bala, pemasangan bleketepe, tarub, dan tuwuhan juga sebagai harapan untuk pasangan yang akan segera menikah agar memperoleh keturuan yang sehat, berbudi baik, berkecukupan dan selalu bahagia.

2. Sungkeman

6 Prosesi Pranikah dalam Rangkaian Pernikahan Adat Jawa dan Maknanya instagram.com/gakhawedding

Sungkeman disini bukan saat kedua mempelai sudah melewati ijab, tapi masih dalam prosesi pranikah sebagai wujud penghormatan kepada orang tua dan sesepuh. Biasanya, prosesi ini kerap menciptakan rasa haru sebab sang calon mempelai akan meminta maaf sekaligus izin untuk segera menjalani kehidupan baru lewat pernikahan yang akan segera dilakukan esok hari. 

Baca Juga: 6 Fakta Menarik Tradisi Pernikahan Adat Bugis, Sudah Tahu Belum?

3. Siraman

6 Prosesi Pranikah dalam Rangkaian Pernikahan Adat Jawa dan Maknanya instagram.com/gakhawedding

Siraman menjadi ritual dalam rangkaian prosesi pranikah adat Jawa yang juga isyaratkan makna. Ritual ini dimaknai sebagai penyucian diri atau pembersihan diri calon mempelai yang dilakukan oleh kedua orang tua dan dilanjutkan para kerabat dekat yang dituakan sebelum upacara sakral pernikahan esok hari.

dm-player

Dalam prosesi ini, ada tujuh orang yang akan menyiramkan air pada calon pengantin secara bergantian dengan tujuan memberikan berkah dan doa pernikahan. Selain itu, air yang digunakan biasanya berasal dari tujuh sumber mata air yang berbeda, lho. Menariknya, air siraman usai memandikan calon mempelai wanita kemudian dikirim ke rumah calon mempelai pria untuk proses siraman juga. 

4. Dodol dawet

6 Prosesi Pranikah dalam Rangkaian Pernikahan Adat Jawa dan Maknanya instagram.com/temanhidup.co

Usai acara siraman, kedua orang tua mempelai akan menjalani prosesi dodol dawet, dimana ibu dari calon pengantin akan berjualan dawet pada tamu undangan sambil dipayungi oleh suaminya. Dodol dawet sendiri diyakini sebagai wujud kebulatan tekad dari orang tua calon mempelai untuk melepaskan anaknya menjalani hidup baru. 

Tamu yang ingin membeli dawet pun harus membayar dengan kreweng, uang yang yang terbuat dari tanah liat yang merupakan simbol kehidupan manusia yang berasal dari tanah. Prosesi ini juga dimaksudkan untuk mengajarkan pada calon pengantin agar saling membantu saat mencari nafkah nantinya. 

5. Midodareni

6 Prosesi Pranikah dalam Rangkaian Pernikahan Adat Jawa dan Maknanya instagram.com/denarkusuma_riaspengantin

Salah satu prosesi jelang pernikahan yang paling dinanti adalah ritual midodareni. Secara bahasa, midodareni berasal dari kata widodari yang artinya bidadari. Jadi prosesi ini bermaksud untuk merias calon pengantin wanita agar secantik bidadari.

Acara yang dilakukan di kediaman mempelai wanita ini mengharuskan calon mempelai wanita berdiam diri di kamar untuk dirias dengan sederhana atau bahkan sudah memulai riasan paes khas pengantin Jawa. Calon pengantin wanita yang ditemani sang ibu dan kerabat dekat kemudian akan ditanya perihal kesiapannya berumah tangga oleh keluarga dari calon mempelai pria.

Prosesi ini disebut sebagai tantingan. Meski calon mempelai pria ikut datang, tapi kedua calon manten ini tidak boleh bertemu sama sekali. Ada yang bilang agar tumbuh rasa rindu dan takjub pada kecantikan calon istrinya yang bak bidadari saat bertemu dalam proses ijab keesokan harinya. 

6. Srah-srahan di malam midodareni  

6 Prosesi Pranikah dalam Rangkaian Pernikahan Adat Jawa dan Maknanya instagram.com/gakhawedding

Kedatangan calon mempelai pria bersama keluarga di malam midodareni juga dimaksudkan untuk membawa srah-srahan ke rumah calon pengantin wanita. Srah-srahan ini biasanya berisi perhiasan, pakaian, perlengkapan mandi, perlengkapan ibadah, make up, dan berbagai makanan tradisional. Selain itu ada juga srah-srahan berupa setandan pisang raja yang memiliki arti berkah dan rasa syukur.

Keenam rangkaian prosesi pranikah dalam pernikahan adat Jawa memang lekat dengan filosofi dn makna yang dalam. Meski terkesan ribet dan panjang, tapi ternyata di balik setiap tahapan tersebut dipenuhi dengan harapan dan doa untuk calon pengantin. 

Baca Juga: 7 Makanan dalam Upacara Pernikahan Adat Minangkabau, Harus Ada!

T y a s Photo Verified Writer T y a s

menulis adalah satu dari sekian cara untuk menemui ketenangan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya