5 Alasan Kenapa Sebaiknya Bikin Target yang Realistis, Jangan Muluk!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orang pasti memiliki harapan, cita-cita, atau target dalam hidup mereka. Target ini bisa mencakup banyak hal, mulai dari target harian, deadline, pencapaian karier, dan sebagainya. Dengan menetapkan sebuah target, kita akan lebih termotivasi dan lebih semangat dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Namun, menetapkan sebuah target sebaiknya tidak asal-asalan. Usahakan untuk membuat target yang sekiranya mampu untuk kamu raih. Ada beberapa alasan kenapa sebaiknya menetapkan suatu target yang realistis. Berikut ulasannya.
1. Menjaga motivasi tetap tinggi
Membuat target yang realistis berguna untuk menjaga motivasi dalam dirimu gak gampang hilang. Ketika kamu menetapkan target yang terlalu tinggi dan sulit dicapai, kamu mungkin akan merasa cemas dan mudah putus asa ketika harus menghadapi tantangan. Ketika ini terjadi, secara perlahan kamu akan kehilangan motivasi dan akhirnya merasa pesimis.
Di sisi lain, menetapkan target yang realistis dapat memberikan kepuasan yang lebih besar ketika berhasil mencapainya. Ini akan mendorongmu untuk tetap fokus dan termotivasi untuk bisa mencapai tujuan yang telah kamu tetapkan.
2. Meningkatkan produktivitas
Membuat target yang realistis juga dapat membantu meningkatkan produktivitas. Ketika kamu memiliki target yang sekiranya bisa dicapai, kamu akan lebih semangat dalam menjalankan setiap prosesnya. Ini juga memungkinkan kamu untuk merencanakan dan menjalankan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapainya.
Ketika kamu memiliki semangat, motivasi, dan perencanaan yang baik, kamu akan lebih mudah dalam mencapai target tersebut. Ini akan membantumu untuk bekerja dengan lebih efisien dan efektif. Alhasil, kamu semakin dekat pada keberhasilan dalam mencapai target.
Baca Juga: 5 Kerugian jika Selalu Mengandalkan Motivasi dari Luar Diri Sendiri
3. Menghindari kekecewaan berlebihan
Editor’s picks
Kekecewaan bisa muncul akibat kenyataan yang gak sesuai harapan. Salah satu penyebabnya adalah ketika kamu menetapkan sebuah target yang terlalu muluk dan jauh dari apa yang bisa kamu lakukan. Target yang gak realistis seperti ini sering kali berujung pada kekecewaan yang mendalam.
Ketika kamu gak mampu mencapai apa yang telah direncanakan, kamu pasti akan merasa gagal dan kecewa. Ini dapat berdampak buruk pada kesejahteraan mental dan emosional kamu. Nah, dengan membuat target yang lebih realistis, kamu bisa menghindari tekanan berlebihan dan mengurangi risiko kekecewaan.
4. Mengurangi stres
Membuat target yang terlalu tinggi dan realistis juga dapat memicu stres. Sebab, target yang sekiranya gak mampu dicapai akan membuat seseorang dipenuhi keraguan dan pesimisme. Nah, stres ini akan muncul ketika kamu selalu dipenuhi oleh keraguan dan kecemasan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, kamu harus membuat tujuan yang lebih realistis. Dengan menetapkan suatu target yang sesuai dengan kemampuan, kamu bisa lebih percaya diri dan gak akan dipenuhi keraguan atau rasa cemas, sehingga bisa terhindar dari stres.
5. Lebih mudah untuk melakukan evaluasi
Target yang realistis akan lebih mudah untuk dievaluasi. Kamu dapat dengan jelas melihat kemajuan apa saja yang telah kamu raih dan apa saja yang perlu diperbaiki. Ini juga membantumu untuk melihat apakah kamu berada di jalur yang benar atau salah dalam proses tersebut. Jika dirasa perlu penyesuaian, maka kamu bisa lebih mudah dalam menentukan metode yang paling tepat guna mencapai target tersebut.
Intinya, menetapkan target yang masuk akal atau realistis dapat memberikan rasa puas diri ketika mampu mencapainya dan menghindari rasa kecewa jika gagal memenuhi target. Makanya, ketika kamu ingin menetapkan suatu target, sebaiknya kamu bikin target yang realistis saja. Gak perlu muluk-muluk kalau ujungnya cuma bikin kecewa.
Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Kamu Sering Merasa Gelisah dan Kurang Motivasi
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.