Seperti namanya, people pleaser adalah seseorang yang ingin berusaha untuk menyenangkan orang lain melalui tindakan maupun perkataannya. Dari definisinya, ini terkesan baik dan suka menolong padahal jika dilakukan terus-menerus akan menjadi toxic.
Yang terkena dampak buruk dari sifat people pleaser sebenarnya adalah diri sendiri. Sayangnya tidak banyak orang menyadari bahwa dirinya menjadi seorang people pleaser. Maka dari itu, kenali beberapa sifat dari seorang people pleaser berikut ini.
Berkorban buat orang lain bukan hal yang buruk kok, guys. Bahkan untuk beberapa hal kita perlu berkorban untuk mendapatkannya. Tapi kalau pengorbanan itu justru bikin kita mengabaikan kebahagiaan diri sendiri maka sama aja red flag!
Nah, seorang people pleaser akan bersedia melakukan pengorbanan-pengorbanan yang kelewat batas hanya demi orang lain bahagia. Prinsipnya, yang penting orang lain bisa memandang kita sebagai orang baik. Sedangkan kebahagiaan dirinya sendiri bisa dipikir belakangan.
Bagaimanapun juga kita memiliki kehidupan sosial bersama dengan orang lain. Dan tidak dapat disangkal jika suatu ketika kita bisa melukai mereka dan menorehkan kekecewaan. Nah, seorang people pleaser sangat hati-hati dalam bersikap agar orang lain tidak kecewa.
Dia akan berusaha berbagai cara agar orang lain tidak kecewa dengannya. Bahkan kadang kala rela tidak menjadi dirinya sendiri asal orang lain tidak kecewa. Jika dibiarkan akan jadi toxic dan capek sendiri. Kamu mengalaminya juga gak, nih?
Apakah kamu sering merasa kesulitan untuk berkata tidak pada ajakan orang lain? Atau kamu punya rasa gak enakan yang berlebihan ke orang lain? Itu adalah tanda seorang people pleaser.
Bagi seorang people pleaser lebih baik dirinya merasa tidak nyaman daripada dijauhi orang lain. Tidak mudah untuk melepas kebiasaan itu karena ini adalah mindset yang sudah mengakar. So, latih dirimu untuk berani berkata tidak!
Ketika kamu cenderung mengiyakan semua pendapat orang lain, kamu terlihat seperti seorang yang tidak punya pendirian. Kamu terlalu sibuk untuk memerhatikan dan membahagiakan orang lain. Yang ada di dalam pikiranmu adalah selama orang lain tidak kecewa, maka kamu baik-baik saja.
Dampak lebih lanjutnya ketika kamu tidak punya pendirian, maka kamu juga akan kesulitan mengenal dirimu sendiri. Kamu ga bisa mengidentifikasi apa yang kamu inginkan dan rasakan karena serba ngikut apa yang baik menurut orang lain.
Sesering apa kamu meminta maaf? Mungkin itu tanda kamu punya sifat people pleaser. Seolah kamu memikul tanggung jawab atas perasaan orang lain. Sehingga saat ada kesalahan sekalipun bukan kesalahanmu tapi kamu merasa kalau itu tanggung jawabmu.
Kalau kamu merasa kamulah si people pleaser itu, ingat bahwa kamu tidak bisa menyenangkan semua orang. Tidak perlu memusingkan diri terlihat baik di depan orang lain. Just be yourself!