Untuk Sang Pematah Hati, Kau Terlalu Berbahaya untuk Dikenangi

Segala ingatan yang mengenangmu adalah luka yang tidak pernah sembuh.

Teruntuk seseorang yang telah jauh meninggalkanku Maaf, untuk kali ini aku menganggumu, memberanikan diri mengirim sebuah pesan, yang barangkali bagimu tidaklah amat penting. Tetapi pahamilah, sejauh ini aku sungguh sukar untuk menerima kenyataan kamu telah amat jauh meninggalkanku, kamu tidak lagi bersetia berada di sampingku, bahkan untuk sekadar berkabar saja kamu enggan.

Aku tahu, kamu sudah nyaman dengan seseorang yang membuat tenang, tetapi tidak apa-apa. Bila ia mampu membuatmu lebih bahagia dariku yang jauh dari kata kesempurnaan. Sejauh ini aku hanya ingin mengetahui kabarmu saja; seseorang yang kerap kurindukan dalam lintuhan doa, seseorang yang menjadi sumber kebahagiaan walaupun berakhir dengan kesedihan. Pesanku yang paling dalam, tetaplah jaga kesehatanmu, terutama ibadahmu.

Kejarlah segala impian belum kesampaian, seperti katamu, kau ingin menjadi seorang pelukis. Belajarlah dengan tekun, karena segala sesuatu butuh proses dan perjuangan untuk mencapainya. Kamu adalah lelaki tangguh, tahan banting akan hinaan dan cemohaan. Maka dari itu tegarlah menghadapi cobaan, buktikan tidak akan ada lagi orang memandangmu sebelah mata, apalagi menganggapmu tidak berarti apa-apa.

Mengenai perasaanku padamu yang belum terhapuskan, biarlah waktu yang menjawab dikemudian, dengan satu alasan kau harus bahagia bersama dia yang kau rancang untuk masa depan, jagalah ia sebaik yang kau inginkan, rawatlah ia agar tidak terluka seperti yang kurasakan. Barangkali, lambat laun hatiku pun akan tenang melihat kau bersanding dengan seseorang yang kau dambakan, meskipun hatiku tertatih untuk pulih. Yang kuinginkan hanya kamu dalam lindungan Tuhan. Salam dari perempuan yang dengan kesungguhan menyayangimu.

1. Rasa sedih ini, butuh waktu panjang untuk pulih kembali.

Untuk Sang Pematah Hati, Kau Terlalu Berbahaya untuk DikenangiDoc. Pribadi

Kamu yang merasa lega lepas dariku, beruntunglah. Nikmatilah hari-harimu tanpa dosa, tanpa bayang-bayangku lagi hinggap di kepala. Dan barangkali kau dengan mudah mengisi relung hati bersama dia yang sedang kau incar, terberkatilah dirimu, sayang. Habiskan kesedihanku dengan kesenangan yang kau tangguhkan, anggap saja kesakitanku adalah lelucon yang patut kau tertawakan. sedang tubuh dan hatiku yang masih tertatih akan terus kulewati sendiri. di mana terjatuh dan tersungkur adalah suatu tantangan yang harus dilewati.

Tidak masalah, biarlah aku yang menghadapi, barangkali inilah buah dari risiko mencintai. Namun, apakah kamu pernah memahami? Kenangan bersamamu terus membuntuti, terus merayuku untuk mengenang masa-masa indah yang tidak ingin mengelak dari ingatan, bahkan separuh waras yang menginginkanmu telah aku benturkan, telah aku koyak, namun tetap saja ia datang menjadi beban. Mengantam dadaku tak karuan. Aku benci segala yang mengingatmu.

Apakah kamu merasa, Cinta? Bahwa melupakanmu adalah fase kritis yang sukar kuhadapi. Barangkali bila diberi sebuah pilihan aku tidak ingin mengenalmu sama sekali, apalagi sampai menjatuhkan hati yang berujung luka seperti ini. Maka dari itu kupinta padamu, pergilah sejauh mungkin dari pandanganku, menghindarlah sekuat kemampuanmu. Binasakanlah pekerjaan yang mendatangkan kenangan, anggap saja kita seseorang yang tidak saling mengenal, apalagi menaruh perasaan dalam.

2. Jangan datang bila tujuanmu hanya mampir untuk mengusir rasa bosan dan kesepian, karena sesungguhnya aku telah kenyang oleh kosongnya harapan.

Untuk Sang Pematah Hati, Kau Terlalu Berbahaya untuk Dikenangies.makemefeed.com

Jika kedatanganmu hanya untuk sekedar mengusir rasa bosan dan kesepian, sebaiknya menjauh. Carilah cinta yang gampang kau mainkan, dapat kau atur sesukamu, tapi bukan aku yang telah kenyang oleh bualan yang mengatas namakan Tuhan.

Wajar saja bila aku menduga yang bukan-bukan, jika sebelumya aku sudah trauma dengan cinta yang menawarkan kasih sayang, memberi segala yang ia punya agar aku terayu dan terbuai, menjanjikan hal-hal yang indah dan gampang untuk ia taklukan.

Namun, kenyataan tidak sebanding dengan ucapan: ia dengan mudahnya mencampakkanku, merajam hatiku serajam-rajamnya, dia juga mengajarkan betapa kejamnya perasaan yang kuberi, lalu dihantam tangis yang berlebih, dengan puas ia menang atas segala kesakitan yang terbenam.

3. Sebab, bila sudah berani mendatangkan cinta, berani pula mengusir Patah hati.

Untuk Sang Pematah Hati, Kau Terlalu Berbahaya untuk DikenangiDoc. Pribadi

Terkadang perihal jatuh cinta itu sangatlah mengasyikan, membuat dada berdebaran, dan detak jantung yang tidak karuan. Menghabiskan malam dengan sepintas lamunan, memikirkan seseorang yang tak jenuh hinggap di kalbu. Kadang kala, menjadi orang yang bodoh, senyum-senyum sendiri ketika mendapat balasan, entah itu dari Whatsapp, BBM, ataupun Inbox Facebook dari seseorang yang amat digemari.

Inilah cinta yang sebenarnya, menumbuhkan semangat baru untuk seseorang yang dirundung kasmaran, yang dibunga-bungakan hatinya. Memang, jatuh cinta itu menimbulkan kebahagiaan, namun, apakah kita sudah berpikir panjang sebelum menjatuhkan hati yang terlalu dalam, akan ada lembah kepatahatian yang bakal membuat kita terperosot di dalamnya. Sebab, bila sudah berani mendatangkan cinta, berani pula menghadapi patah hati.

4. Kamu belum berhasil membunuhku secara utuh.

dm-player
Untuk Sang Pematah Hati, Kau Terlalu Berbahaya untuk DikenangiDoc. Pribadi

Nyatanya selepas dari Patah hati ini, aku belum juga mati. Aku terlihat anggun dan baik-baik saja. Perencanaan licikmu untuk menghabisi hatiku gagal sudah. Nyatanya kaulah yang sekarang mengemis cinta, meminta belas kasihan agar aku menerimamu menjadi bagian hidup kembali. Tidak usah berperilaku seperti itu, seolah-olah kamulah korbannya sedang aku tersangka yang menyusun penghianatan.

Kamu pandai sekali memposisikan taktik, agar orang lain menilai, akulah dalang dari hancurnya hubungan. Kelukaan dan kesakitan telah kuredamkan, telah kupelajari mengikhlaskan tanpa membawa dendam. Sekarang kamu ingin melakukan apa saja, itu terserahmu. Aku bahkan tidak peduli apapun yang kamu lakukan untuk menarik hatiku, usaha-usahamu untuk mendatangkan kenangan, hanyalah pekerjaan sia-sia. Karena Kenangan dan ingatan telah kuanggap angin lalu. Tidak ada sedikit pun bayangmu kuijinkan untuk hinggap, semuanya terasa hambar dan membosankan.

Pergilah, carilah cinta yang ingin kau perjuangkan, sebab aku dulu pernah setengah mati berjuang lalu setengah mati pula dibalas keji. Berbulan-bulan aku merasakan kesedihan, hingga kuhabiskan waktuku meratapi kepergianmu. bodohnya aku teramat mencintai seseorang yang membunuhku secara perlahan.

Sekarang aku sudah pulih, sudah tumbuh menjadi jiwa yang tangguh, kepatah hatian yang kuterima menyadari bahwa segala hal tidak bisa kumiliki, hatimu bukanlah menetap untukku, dan ketika kamu pergi berlalu, menghadirkan cinta yang baru, dan di saat itu pula aku ikhlas melepaskan sesuatu yang tidak pantas untuk diperjuangkan

Sebaiknya untuk orang-orang yang lemah dalam berperasaan, Janganlah terlalu cepat menjatuhkan hati.

Untuk Sang Pematah Hati, Kau Terlalu Berbahaya untuk DikenangiDoc. Pribadi

Aku bagaikan seekor merpati yang Kamu selamatkan dari jurang kesilaman, kamu bawa tubuh dan perasaanku yang gigil ini ke rumah paling nyaman, kamu rawat dan menjaga teramat peduli, setelah aku pulih, Kamu ajarkan aku terbang, namun ketika kepakan sayapku meninggi, seketika pula dengan kejamnya kamu menembakku setengah mati.

Barangkali di atas adalah sebuah umpama yang kurasa ketika menjatuhkan perasaan kepada hati yang bersikeras menyalah, hati yang menginginkan kepura-puraan, cinta yang ia beri hanya sandiwara belaka. Aku tidak menduga sejahat ini kamu kepadaku. Bila sedari dulu aku mengetahui bahwa kamu hanya inginkan aku menjadi bagian dari pelampiasan, takkan mungkin kujatuhkan hatiku sedalam lautan.

Sakit yang kurasakan sungguh sulit untuk dijabarkan, barangkali dengan pergi jauh melupakanmu bukanlah perkara yang mudah, membutuhkan ketertatihan dan keletihan melewati segalanya. Katamu ”kita harus berpisah, tersebab tidak ada kecocokan menyertai hubungan kita semudah itukah kau melontarkannya? Setelah kau regut segala yang ada padaku, memang sebagian dari orang-orang yang ingin menjalin hubungan yang tidak dilandasi keseriusan seperti itu, ia menganggap perasaan adalah suatu permainan, yang apabila ia telah bosan bermain, ia akan berhenti.

Tanpa berniat untuk mengakhiri dengan cara yang baik. Saat situasi begini, aku jadi patah untuk menjalin hubungan kembali. Dengan siapapun itu, bagiku, mencintai hanyalah sebuah kesakitan. ketika hati sudah bersusah payah memulih, kini harus terbentur dan memar kembali. Sebaiknya untuk orang-orang yang lemah dalam berperasaan, Janganlah terlalu menjatuhkan hati, memberi perasaan yang berlebih. Lebih baik kita menjaga hati, memantaskan diri untuk seseorang yang benar-benar memiliki ketulusan jernih bukan menyayat hati.

6. Di manapun aku berada, kau telah kuredamkan dalam ingatan purba.

Untuk Sang Pematah Hati, Kau Terlalu Berbahaya untuk Dikenangitravelchannel.com

Aku telah beranjak pergi dari kota tua ini, membawa hati dan kenangan yang mencarut maki. melarikan rasa yang teramat parah agar tidak kembali mengingat tentang segalanya. Terutama tentangmu, sayang. seseorang yang amat kukasihi namun bersikeras kupaksa lupa. Aku ingin menjadi jiwa yang baru. jiwa yang tumbuh tanpa luka yang tergores dikemudian hari. dan untuk seterusnya tidak akan pernah kutemui sesosok lelaki seperti dirimu, di mana pun aku berada kau telah kuredamkan dalam ingatan purba.

7. Cinta butuh waktu untuk mendalaminya.

Untuk Sang Pematah Hati, Kau Terlalu Berbahaya untuk Dikenangitranslate.com

Barangkali sebagian dari orang mengira bahwa cinta adalah pembawa kebahagiaan, namun menurutku, cinta bisa saja menjadi wabah yang mendukakan. Seperti ketika kamu menyukai seseorang, belum tentu seseorang yang kamu taksir itu juga memiliki rasa yang sama yang kamu miliki.

Bisa jadi ia menyakitimu, mematahkan hatimu karena ia menganggap perasaanmu adalah ketidaknyaman untuknya, kamu kerap sekali menganggunya, menerornya dengan menelponya seharian, memberi pesan singkat berupa kata-kata mesra, meminta pertemuan, bahkan dengan sengaja mengutarakan perasaan dengan maksud cintanya dapat diterima dengan secepatnya.

Menurut sebagian orang itu adalah cara jitu agar tidak menunda waktu untuk menembak target pada sasaran, namun, tahukah kita bahwa yang kita laukan sangatlah menganggu kenyamannya, menganggu aktivitasnya, membuat ia risih dengan kehadiran kita Dan semestinya sebelum mengutarakan maksud dan tujuan hati kita, ada kalanya kita belajar ilmu tabah dan ilmu ikhlas.

Beberapa orang butuh keberanian lebih untuk menyatakan perasaan, ada yang malu-malu, canggung, bimbang. Dan adapula yang belum apa-apa sudah down. Itu semua kurangnya kementalan dalam diri kita. Kejadian ini sama hal kisah yang di atas, hanya saja bagian di atas dianggap terlalu berlebihan. Belum apa-apa sudah bertingkah tak karuan. Apa yang didapat malah akan dijauhi.

Defi Pusvi Photo Writer Defi Pusvi

tukang cukur kenangan~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya