Gak Logis, 5 Tipe Pasangan yang Sebaiknya Dihindari 

Alasannya simpel tetapi mendasar. Kamu jelas gak menua sendirian, kan? Seiring pertambahan usiamu berikut fisik yang berubah, dia juga sama kok.

Jadi, aneh banget kalau dia mempermasalahkan lingkar pinggangmu yang lebih mudah bertambah sementara dia sendiri jelas-jelas makin buncit. Atau, mempermasalahkan garis-garis halus yang mulai menghiasi kulitmu sedangkan dia sendiri juga mulai beruban.

Kalau mau, ketimbang hanya menyudutkanmu, kalian bisa lebih merawat diri bersama-sama. Itu lebih adil untuk kalian berdua. Tentu sambil tetap ingat bahwa gak ada yang bisa sepenuhnya melawan usia.

Memangnya, ada yang bisa memilih akan lahir dan dibesarkan di keluarga yang seperti apa? Setoksik apa pun keluargamu, seharusnya dia bisa lebih fokus pada kualitas dirimu. Bahwa keluargamu membuatnya gak nyaman, ada dua hal yang perlu dia pahami.

Pertama, itulah medan perjuangannya. Bisakah kedatangannya justru mengubah kekacauan dalam keluargamu menjadi sedikit lebih baik? Atau paling gak, bisakah dia menjadi sandaran untukmu yang sudah amat lelah oleh hubungan keluarga yang gak sehat?

Kedua, ketimbang terus mempermasalahkan keluargamu, kenapa gak lebih baik dia mundur saja dari hidupmu? Barangkali di luar sana dia bisa mendapatkan pasangan dengan keluarga yang lebih sesuai dengan ekspektasinya. Percuma jika dia memasuki hidupmu hanya untuk membuatnya lebih kacau lagi.

Ringkasnya, dia tipe pasangan yang gak bisa diandalkan. Berpasangan dengannya hanya akan menjadikanmu tempatnya bergantung. Kamu seperti batang pohon yang dipanjatnya untuk menyelamatkan diri dari kejaran binatang buas.

Namun saat kamu diterjang badai, dia cepat-cepat meninggalkanmu dan kamu harus menghadapi badai itu sendirian. Dia gak bisa gantian bikin kamu merasa aman. Semua hal dalam hubungan kalian sebenarnya cuma tentang dirinya.

Apa pun alasannya, aneh banget kalau sebagai pasanganmu, dia malah merasa malu bila harus pergi bersamamu. Kalau malu, seharusnya dia gak memilihmu. Kalau malu, berarti dia melihat cela yang terlalu besar pada dirimu.

Kalau dia malu membawamu ke depan teman-temannya, kamu juga gak layak merasa bangga punya pasangan sepertinya. Lebih baik hubungan berakhir saja. Biar masing-masing dapat menemukan pasangan yang lebih bisa dibanggakan.

Sebagai pasangan, tentu wajar jika kalian saling memberi masukan. Termasuk soal penampilan. Misal, dia membantumu memilihkan pakaian yang lebih cocok untuk suatu acara.

Namun sekadar memberi masukan tentu berbeda dengan terus mengkritik. Kalau penampilanmu sering banget dikritik, wajar bila lama-kelamaan kamu jadi minder. Seolah-olah kamu buruk banget.

Atau kamu justru muak, seakan-akan penampilannya sudah paling keren. Lagi pula, bukankah sedari awal bertemu, penampilanmu sudah langsung terlihat olehnya? Dengan pengetahuan itu, seharusnya dia gak lagi berisik setelah menjadi pasanganmu.

Jika pasanganmu salah satu dari 5 tipe di atas dan hubungan kalian masih sebatas pacar, ada baiknya kamu menimbang-nimbang lagi. Apakah hubungan itu perlu dilanjutkan dengan catatan dia mau berubah, atau sebaiknya diakhiri saja? Daripada makin menjadi-jadi di kemudian hari, kan?