153 Anak Meninggal Gagal Ginjal Akut, BPOM: Jangan Saling Menyalahkan

Jakarta, IDN Times - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan kasus gagal ginjal akut yang menewaskan 153 anak disebabkan cemaran obat berbahaya tidak akan terulang lagi.
Kepala BPOM, Penny L lukito mengatakan, pihaknya akan memperkuat jaminan keamanan mutu dan khasiat dari obat yang diproduksi diedarkan dan dikonsumsi oleh masyarakat. Namun, sistem tersebut tidak hanya dari BPOM namun melibatkan berbagai pihak, industri dan kementerian.
"Kemudian dalam proses standarisasi persyaratan kebijakan tidak hanya Badan POM, ada Kementerian lain yang terkait. Jadi marilah kita bersama-sama melihat hal ini dengan transparan dengan pikiran yang terbuka juga jangan saling menyalahkan, " ujar Penny dalam konferensi pers, Kamis (28/10/2022).
1. Kunci yang utama adalah kolaborasi, tidak saling menyalahkan

Penny mengingatkan belajar dari pandemik, Indonesia masuk jadi salah salah satu yang sukses menangani permasalahan secara teknik.
"Saya melihat sendiri kunci yang utama adalah kolaborasi, tidak saling menyalahkan, namun mencermati, kita perkuat karena saya yakin yang namanya krisis, ya seperti kita menjalani pandemik, krisis akan mentransformasikan kita melakukan perbaikan- perbaikan," imbuhnya.
2. BPOM klaim transparan

Untuk itu, Penny meminta agar melihat kasus ini dari aspek positif dan memperbaiki segala hal serta transparan.
"Tidak menutupi tiap-tiap yang ada dan itu adalah sikap Badan POM yang akan dibawa oleh Badan POM. Kami tidak akan menutupi marilah bersama-sama melakukan perbaikan menyalahkan siapapun," katanya.
3. Komnas HAM sesalkan ratusan anak meninggal gegara cemaran sirop obat

Sementara itu, Komisi Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyesalkan adanya peristiwa gagal ginjal akut misterius yang menyebabkan ratusan anak meninggal.
"Kami menyesalkan terjadinya peristiwa yang merenggut korban anak-anak. Dalam kondisi perang saja anak-anak itu yang perlu dilindungi apalagi dalam kondisi normal," ujar Wakil Ketua Komnas HAM RI/Ex Officio Subkomisi Penegakan HAM, Munafrizal Manan
Munafrizal mengatakan pihaknya telah melakukan pertemuan dengan BPOM untuk memastikan dari perspektif tentang kasus ini.
"Kepentingan anak-anak ini perlu untuk sangat-sangat diperhatikan, karena ini soal hidup, ya hak kesehatan, hak jaminan sosial," katanya.
4. Jangan anggap sepele kasus gagal ginjal akut pada anak

Munafrizal menegaskan agar peristiwa gagal ginjal pada anak yang disebabkan adanya cemaran berbahaya dalam obat jangan dianggap sepele.
"Ini masalah besar, maka tindakan-tindakan secara responsif segera dilakukan, harus diupayakan semaksimal, jangan sampai bertambah lagi korban yang meninggal dunia ini yang penting. Oleh karena itu, apa yang menjadi penyebab pasti meninggalnya anak-anak tersebut ini harus ditemukan," katanya.