31 Rumah Rusak Terdampak Ledakan Gudang Amunisi Kodam Jaya

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat mencatat sejauh ini sudah ada 31 rumah yang mengalami kerusakan akibat terdampak ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya, Ciangsana, Gunung Putri. Sebagian rumah mengalami plafon yang retak dan ambruk hingga kaca pecah.
"Data sementara ada 31 rumah yang terdampak berupa kaca pecah, plafon retak, atap retak atau bolong," ujar Penjabat (Pj) Bupati Bogor, Asmawa Tosepu ketika melakukan penilaian langsung ke lokasi terdampak dan dikutip kantor berita ANTARA pada Senin (1/4/2024).
Pemerintah Kabupaten Bogor, kata dia, memiliki waktu 14 hari dalam melakukan penilaian. Proses itu termasuk menghitung jumlah rumah yang rusak, upaya koordinasi hingga menentukan langkah-langkah penanganan.
Asmawa mengatakan Pemkab Bogor kini terus berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Barat dan pemerintah pusat untuk melakukan penanganan terhadap rumah yang rusak. "Tentu akan didata terlebih dahulu lalu dikoordinasikan dengan pemerintah pusat dan Pemprov Jabar untuk tindak lanjut penanganan," tutur dia.
1. TNI mulai perbaiki rumah warga yang rusak akibat ledakan gudang amunisi

Sementara, Kodim 0507/Bekasi mulai memperbaiki satu rumah yang rusak akibat ledakan gudang amunisi. Dandim 0507/Bekasi, Kolonel Arm Rico Sirait mengungkapkan, pihaknya telah melakukan perbaikan terhadap plafon rumah yang rusak di desa tersebut.
"Ini adalah Kampung Cikiwul Curug Parigi yang letaknya sangat berdekatan dengan gudang amunisi daerah. Perbaikan tersebut sudah dilakukan dan dilaksanakan bersama masyarakat juga," ujar Rico pada Senin (1/4/2024) di Bekasi.
Menurutnya, jarak rumah tersebut kurang lebih berjarak 700 sampai dengan 800 meter dari titik lokasi Gudmurah Kodam Jaya, Kabupaten Bogor. "Pertama perbaikan ada satu rumah di wilayah Kota Bekasi yang kemarin terdampak secara langsung. Dampaknya adalah plafon dari rumah tersebut jatuh, mungkin karena dentuman suara yang sangat keras," tutur dia.
2. Panglima TNI sebut rumah warga yang rusak akan mendapat ganti rugi

Sementara, Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, mengatakan rumah warga yang mengalami kerusakan bakal mendapat ganti rugi. Mantan KSAD itu juga mengungkap seluruh urusan warga terdampak segera diselesaikan.
Menurut Agus, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin juga sudah siap membantu, apabila ada kerugian akibat kerusakan rumah warga.
"Yang terdampak segera diselesaikan. Dari Pj gubernur sudah siap untuk membantu bila ada kerugian-kerugian kerusakan di rumah masyarakat," kata Agus.
Sayangnya, Agus hingga kini belum bisa merinci total kerugian yang disebabkan ledakan amunisi tersebut.
3. KSAD Maruli sebut lokasi gudang amunisi sudah ada lebih dulu dibanding perumahan

Peristiwa ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) milik Kodam Jaya pada 30 Maret 2024, menimbulkan permasalahan baru. Sejumlah warga kini mendesak agar lokasi penyimpanan peluru tersebut direlokasi jauh dari permukiman warga.
Namun, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Maruli Simanjuntak, menegaskan keberadaan gudang amunisi itu sudah ada lebih dulu dibandingkan perumahan Kota Wisata di Cibubur.
Bila melihat dari tampilan Google Map, lokasi Gudmurah Kodam Jaya berdekatan dengan Kota Wisata Cluster Nashville, Visalia dan Nebraska. Cluster itu mulai dipasarkan sejak 2019. Tak heran bila rumah-rumah di sana terdampak langsung dengan gudang amunisi.
"Sebenarnya yang merapat itu kan perumahan. Kalau kami, dari zaman dulu sudah ada. Tapi itu samalah. Semua kompleks militer akhirnya mendekat ke masyarakat. Dengan adanya kondisi itu ya kami evaluasi lagi," ujar Maruli, Minggu (31/3/2024).
Ia pun berjanji akan membentuk tim untuk melakukan investigasi ledakan gudang penyimpanan amunisi itu. Dia mengklaim ledakan dipicu amunisi yang sudah kedaluwarsa dan posisinya bergeser. Amunisi yang meledak mencapai 60 ton.
Mantan Pangkostrad itu menyebut amunisi yang kedaluwarsa itu sengaja disimpan di dalam gudang bawah tanah, sambil menunggu prosedur disposal disetujui Mabes TNI. Amunisi kedaluwarsa itu semula bakal dimusnahkan di Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat, usai Lebaran 2024.
"Jadi, sebetulnya ini gudang untuk penyimpanan munisi-munisi yang akan di-disposal (dimusnahkan). Jadi ini memang cukup riskan untuk mengelola gudang seperti ini," tutur Maruli.