Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

KSAD Maruli: Gudang Peluru Sejak Dulu di Sini, Perumahan yang Merapat

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak di rapim TNI AD. (Dokumentasi TNI AD)

Jakarta, IDN Times - Peristiwa ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) milik Kodam Jaya pada 30 Maret 2024, menimbulkan permasalahan baru. Sejumlah warga kini mendesak agar lokasi penyimpanan peluru tersebut direlokasi jauh dari permukiman warga. 

Namun, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Maruli Simanjuntak, menegaskan keberadaan gudang amunisi itu sudah ada lebih dulu dibandingkan perumahan Kota Wisata di Cibubur.

Bila melihat dari tampilan Google Map, lokasi Gudmurah Kodam Jaya berdekatan dengan Kota Wisata Cluster Nashville, Visalia dan Nebraska. Cluster itu mulai dipasarkan sejak 2019. Tak heran bila rumah-rumah di sana terdampak langsung dengan gudang amunisi. 

"Sebenarnya yang merapat itu kan perumahan. Kalau kami, dari zaman dulu sudah ada. Tapi itu samalah. Semua kompleks militer akhirnya mendekat ke masyarakat. Dengan adanya kondisi itu ya kami evaluasi lagi," ujar Maruli, Minggu (31/3/2024).

Ia pun berjanji akan membentuk tim untuk melakukan investigasi ledakan gudang penyimpanan amunisi itu. Dia mengklaim ledakan dipicu amunisi yang sudah kedaluwarsa dan posisinya bergeser. Amunisi yang meledak mencapai 60 ton. 

Mantan Pangkostrad itu menyebut amunisi yang kedaluwarsa itu sengaja disimpan di dalam gudang bawah tanah, sambil menunggu prosedur disposal disetujui Mabes TNI. Amunisi kedaluwarsa itu semula bakal dimusnahkan di Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat, usai Lebaran 2024. 

"Jadi, sebetulnya ini gudang untuk penyimpanan munisi-munisi yang akan di-disposal (dimusnahkan). Jadi ini memang cukup riskan untuk mengelola gudang seperti ini," tutur Maruli. 

1. Sebanyak 31 rumah mengalami kerusakan usai ledakan gudang peluru

Posisi Gedung Amunisi Daerah di Ciangsana di dekat komplek perumahan warga. (Tangkapan layar Google Map)

Sementara, Penjabat (Pj) Bupati Bogor, Asmawa Tosepu, mengatakan sejauh ini ada 31 rumah warga terdampak ledakan gudang amunisi. Kerusakan yang dialami tergolong ringan hingga menengah. 

"Data sementara ada 31 rumah yang terdampak berupa kaca pecah, plafon retak, atap retak atau bolong," ujar Asmawa, seperti dikutip dari kantor berita ANTARA, Senin (1/4/2024). 

Menurut Asmawa, Pemerintah Kabupaten Bogor memiliki waktu 14 hari dalam melakukan pendataan. Dimulai dari menghitung jumlah rumah rusak, upaya koordinasi, hingga menentukan langkah-langkah penanganan.

Asmawa menjelaskan Pemerintah Kabupaten Bogor berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pemerintah pusat, untuk melakukan penanganan terhadap rumah yang rusak.

"Tentu akan didata terlebih dahulu lalu dikoordinasikan dengan Pemerintah Pusat dan Pemprov Jabar untuk tindak lanjut penanganan," katanya.

2. Panglima TNI sebut rumah warga yang rusak akan mendapat ganti rugi

Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto. (IDN Times/Santi Dewi)

Sementara, Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, mengatakan rumah warga yang mengalami kerusakan bakal mendapat ganti rugi. Mantan KSAD itu juga mengungkap seluruh urusan warga terdampak segera diselesaikan.

Menurut Agus, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin juga sudah siap membantu, apabila ada kerugian akibat kerusakan rumah warga.

"Yang terdampak segera diselesaikan. Dari Pj gubernur sudah siap untuk membantu bila ada kerugian-kerugian kerusakan di rumah masyarakat," kata Panglima TNI.

Sayangnya, Agus hingga kini belum bisa merinci total kerugian yang disebabkan ledakan amunisi tersebut.

3. KSAD minta maaf kepada warga terdampak ledakan

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Maruli Simanjuntak (tengah) di Balai Kartini. (Dokumentasi TNI AD)

Selain itu, KSAD Maruli meminta maaf kepada masyarakat atas peristiwa ledakan gudang peluru ini. Meski tidak ada korban jiwa, tetapi 31 rumah warga terdampak. Selain itu, ratusan warga kini terpaksa mengungsi karena faktor keselamatan. 

"Kami mengucapkan permohonan maaf kepada masyarakat, khususnya atas kejadian ini," ujar Maruli mengutip kantor berita ANTARA. 

Maruli mengatakan ada satu gudang yang meledak di gudang peluru. Di dalamnya terdapat beragam amunisi yang mencapai 160 ribu jenis. Saat ini gudang tersebut dalam keadaan hancur karena terbakar.

"Kondisi terkini, lokasi kejadian sudah rusak. Hancur semua. Ke depan, jenis amunisi akan dipilah. Tadinya disatukan karena berbagai macam jenis dan tentunya bakal dievaluasi," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Rochmanudin Wijaya
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us