5 Fakta Kate Victoria Lim, Gen-Z yang Tantang Kapolri Debat soal Hukum

Jakarta, IDN Times - Nama Kate Victoria Lim (16 tahun) menjadi sorotan beberapa hari terakhir. Aksinya yang berani menantang Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk debat terbuka soal hukum mencuri perhatian.
Kate mengaku berupaya mencari keadilan bagi sang ayah, Alvin Lim. Berikut beberapa fakta mengenai Kate Victoria Lim dan keberaniannya menantang Kapolri berdebat hukum.
1. Cerita soal arti namanya

Dari video berdurasi 17 menit yang ditayangkan di kanal YouTube QUOTIENT TV, Kate bercerita soal arti namanya. Kate artinya putih bersih, Victoria artinya kemenangan, sedangkan Lim dari nama keluarganya.
"Keluarga ingin saya menjadi pemenang yang bersih dalam hidup ini. Bukan karena kepintaran atau kepandaian tapi karena hati nurani, kasih sayang kepada sesama, dan menjunjung tinggi keadilan," ujar Kate soal arti namanya.
2. Ayah Kate dipenjara karena kasus pencemaran nama baik

Ayah Kate merupakan seorang pengacara. Namun, kini ayahnya mendekam dipenjara dengan tuduhan pencemaran nama baik.
Kate bercerita, ayahnya, Alvin Lim merupakan pengacara yang dimintai bantuan oleh klien yang diduga menjadi korban pemerasan atas kendaraan yang disita kejaksaan.
"Pengacara membuat aduan, tidak ditanggapi. Malah pengacara dijerat pencemaran nama baik di media masa dan diproses hukum. Logika sebagai manusia dimana?" ujar Kate.
Ini bukan kali pertama ayah Kate berurusan dengan hukum.
"Ayah saya dipenjara sembilan bulan karena disangkakan oleh oknum polisi menculik saya anak kandungnya. Alhasil saya menjadi korban," ujar Kate.
3. Menantang Kapolri berdebat

Kate dengan lantang menantang Kapolri Listyo Sigit Prabowo berdebat soal hukum. Ini dilakukan Kate sebagai bentuk dukungan untuk membela ayahnya.
"Pastinya sangat aneh apabila jendral bintang empat takut ditantang debat hukum oleh anak SMA yang masih bocah," ujar Kate.
Dalam tayangan video tersebut, Kapolri disebut belum memberi jawaban untuk tantangan Kate.
4. Khawatir dengan kesehatan sang ayah

Kate mengaku khawatir dengan kondisi kesehatan sang ayah. Menurut Kate, ayahnya menderita gagal ginjal stadium lima, tetapi tak mendapat pelayanan medis yang maksimal.
"Beliau tidak bisa mencari donor ginjal dalam penjara dan bahkan diintimidasi oknum mabes untuk dipidana kembali," ujar Kate.
5. Kate merasa terjajah

Kate menjelaskan, menurut dokter, penderita gagal ginjal stadium lima hanya punya probabilitas hidup selama dua tahun.
"Saya tidak ada waktu lama sebelum kehilangan ayah saya. itu pun ayah saya masih di dalam penjara," kata Kate.
Kate menyebut, kondisi yang pelik itu membuatnya merasa terjajah oleh para mafia hukum. Dia mengatakan, ini kali kedua dia menjadi korban oknum polisi.
"Terima kasih kepada para oknum mafia hukum yang telah menjajah hidup saya. Alhasil kembali saya menjadi korban oknum polisi. Keadilan untuk saya di mana?" ujar Kate.



















